Kemendikbud Dorong Penguatan Pendidikan di Daerah Pinggiran  17 Desember 2016  ← Back

Berkunjung ke Morotai, Maluku Utara, Mendikbud Resmikan SLB dan SMK Kemaritiman

Morotai, Kemendikbud -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy melakukan kunjungan kerja dua hari ke Maluku Utara, Sabtu-Minggu (17-18/11/2016). Di propinsi paling ujung utara kepulauan Maluku ini Mendikbud meresmikan Sekolah Luar Biasa (SLB) Daruba Pulau Morotai dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Maritim Muhammadiyah Halmahera Timur.

Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba menyatakan kunjungan Mendikbud ke pulau Morotai merupakan pertama dilakukan seorang menteri. "Kami sangat senang dan gembira atas perhatian bapak menteri pada daerah kami yang terpencil ini. Saya dan rakyat Maluku Utara menyambut hangat bapak menteri," katanya.

Mendikbud menyatakan terkesan dengan sambutan di Morotai dan berharap bisa berkunjung ke pulau-pulau lain di Maluku Utara. "Concern kami sekarang pada pembangunan yang dimulai dari daerah pinggiran yaitu terluar, tertinggal dan terpencil. Presiden Jokowi sangat ingin daerah-daerah ini maju duluan, jangan kalah dengan daerah tengah," kata Mendikbud.

Ternate, kata Mendikbud, memiliki sejarah panjang kesultanan yang pernah jaya. Jangan sampai sejarah ini dilupakan generasi muda kita. Semangat kejayaan itu perlu ditanamkan agar semangat untuk maju masyarakat pinggiran tetap menyala.

"Kekuatan sebuah negara salah satunya ditandai dengan kuatnya masyarakat pinggiran pada kecintaan pada tanah air. Untuk itu masyarakatnya harus kuat, negara harus hadir, salah satunya dengan memperkuat bidang pendidikan untuk menyiapkan sumber daya manusia," ujar Mendikbud.

Investasi sumberdaya manusia melalui pendidikan, kata mendikbud, adalah modal soft infrastructure yang sangat penting untuk mengimbangi hard infrastructure yang sedang gencar dibangun dalam pemerintahan Jokowi saat ini. "Presiden memang gencar membangun infrastruktur fisik di mana-mana, tetapi perhatian beliau pada pendidikan dan sumber daya manusia juga luar biasa. Salah satunya dengan  perhatian pada akses pendidikan, pendidikan kejuruan dan pendidikan karakter menjadi prioritas saat ini," lanjut Mendikbud.

Ia berharap pelaku pendidikan di Maluku Utara bekerja lebih keras lagi untuk berpacu agar tidak tertinggal dari daerah lain. "Semangatnya harus berlipat-lipat untuk mengejar ketertinggalan. Pàstikan potensi anak-anak kita untuk jadi insan yang cerdas termanifestasi dengan baik," harap Mendikbud seraya berterima kasih kepada Gubernur yang telah memberikan beasiswa kepada generasi muda Maluku Utara untuk studi ke luar daerah.

Mendikbud memberi perhatian pada masa anak-anak dengan mengibaratkan sebagai besi membara yang siap ditempa menjadi apapun. Pada masa PAUD, SD dan SMP harus diarahkan pada pembentukan karakter karena pada masa itulah masa pembentukan karakter paling ideal. Kalau sudah terlalu tua akan susah dibentuk.

Peresmian SLB dan SMK kali ini, menurut Mendikbud, merupakan manifestasi dari pembangunan sumberdaya manusia di daerah pinggiran. "Perhatian kita pada anak berkebutuhan khusus melalui SLB serta menyiapkan tenaga terampil bidang kemaritiman di SMK sangat sesuai dengan kebutuhan Maluku Utara ini," ujar Mendikbud.

Ke depan generasi mendatang harus lebih siap menghadapi tantangan ekonomi. Sumber daya alam tidak lagi bisa menjadi andalan jika SDM kita lemah. Negara-negara kaya minyak sudah mulai kesulitan karena kurang memiliki kesiapan SDM.

"Untuk itu fokus penyiapan tenaga kerja kita harus memperbanyak tenaga terampil yang dilahirkan dari SMK dan lembaga kursus. Mereka sudah memiliki karakter etos kerja, kemandirian, integritas dan gotong royong yang sudah terbentuk dari tingkat pendidikan dasar. Insya Allah pada tahun 2045 ketika negara kita berusia 100 tahun kita akan menjadi negara terhebat," tutur mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini.

Di hadapan ratusan guru dan kepala sekolah dan guru se-Maluku Utara di pendopo kabupaten Daruba pulau Morotai, Mendikbud juga kembali berpesan agar anggaran daerah untuk pendidikan harus minimal 20%. "Jangan mengandalkan dana pusat saja. Pembangunan SDM penting jadi harus dialokasikan dana secukupnya, harus jadi prioritas," pungkasnya.*  

Morotai, 17 Desember 2016
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
www.kemdikbud.go.id









Morotai, 17 Desember 2016
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 8705 kali