Kesenian Indonesia Meriahkan Rumah Adat Suku Maori di Selandia Baru 01 Desember 2016 ← Back
Auckland, Kemendikbud --- Hari itu, Minggu (27/11/2016), rumah adat suku Maori yang terletak di pusat kota Auckland, Selandia Baru, dipenuhi tamu dan penonton. Kebanyakan dari mereka adalah warga Indonesia di Selandia Baru yang telah menanti untuk menyaksikan pertunjukan para pegiat budaya yang bertajuk Indonesian Cultural Performance.
Indonesian Cultural Performance adalah puncak dari pertunjukan kolaborasi yang sebelumnya telah dilakukan oleh para pegiat budaya Indonesia di Auckland University of Technology (AUT) dan Kedutaan Indonesia di Wellington dalam skala kecil. Dalam Indonesian Cultural Performance, para pegiat budaya Indonesia berusaha menyajikan Indonesia dengan keragamannya.
Tepat pukul 17.30 waktu Selandia Baru, pertunjukan dimulai. Para pegiat bidang tari menyambut penonton dan tamu undangan dengan tarian ‘Haka’. “Haka’ disajikan oleh para penari berkostum Klana, Remo, Mingakabau dan Bujang Ganong tersebut memberi kesan unik tersendiri.
Selanjutnya pegiat bidang sejarah turut menyuguhkan penampilan. Dikomando oleh Darwis Utama Yacob, mereka berpantun dan berorasi monolog kebangsaan. Usai monolog, mereka serentak berkata “Please welcome Indonesia”, yang menandai dimulai suguhan pertunjukan seni.
Berturut-turut tim tari dari Indonesia menampilkan kesenian dari masing-masing daerah; Parrisca Indra menyajikan tari Remo, Nuranani dengan Tari Topeng Losarinya, Dedy Satya dan Wisnu Aji Setyo Wicaksono berkolaborasi menarikan Bujang Ganong, Hendra Nasution membawakan tari piring, serta Bathara Saverigadi dengan tari kreasinya.
Tim teater dan musik pun unjuk gigi. Tim musik menyuguhkan musik etnik kreasi para pegiat budaya yang dimainkan dengan beragam alat musik tradisional. Di akhir penampilan, pegiat Galeri Zamrud muncul dari kerumunan penonton memandu seluruh pegiat menyanyikan lagu Indonesia Pusaka. Lagu nasional karya Ismail Marzuki tersebut menutup acara Indonesia Cultural Performance.
Kemendikbud bekerja sama dengan Auckland University of Technology (AUT) membuat pelatihan profesional khusus untuk pegiat budaya Indonesia yang terdiri dari beragam latar belakang dan keahlian. Bidang-bidang budaya tersebut adalah tari, musik, teater, film, galeri dan museum, visual ,dan sejarah. Program budaya selama tiga minggu tersebut akan dilakukan dan ditangani oleh AUT sebagai mitra Kemendikbud di Selandia Baru untuk melatih 50 pegiat budaya sesuai bidangnya masing-masing.
Sebelum diberangkatkan, para pegiat budaya telah mendapatkan pembekalan terkait substansi materi yang akan dipertukarkan antara pegiat budaya Indonesia dengan counterpart atau rekan bandingnya di Selandia Baru. Pembekalan diberikan oleh Ditjen Kebudayaan dan AUT dalam Program Pra Orientasi pada 10-12 November 2016, sehingga semua pegiat budaya dapat memahami dan siap melaksanakan program budaya di Selandia Baru. (Desliana Maulipaksi/ Sumber: http://kebudayaan.kemdikbud.
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1403 kali
Editor :
Dilihat 1403 kali