Mendikbud: Sukseskan Program Adiwiyata Melalui Pendidikan Karakter 13 Desember 2016 ← Back
Jakarta, Kemendikbud – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menghadiri Sarasehan Sekolah Adiwiyata Nasional 2016 yang diselenggarakan di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kementerian LHK), Jakarta, Selasa pagi (13/12/2016). Bersama dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Menteri LHK) Siti Nurbaya, Mendikbud mengapresiasi pencapaian sekolah-sekolah yang berhasil mendapatkan penghargaan Adiwiyata Nasional tahun 2016. Pada kesempatan tersebut, Mendikbud menyampaikan komitmen penuh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam menyukseskan program Adiwiyata.
“Saya berjanji dengan sepenuh hati agar Kemendikbud dapat mendukung pelaksanaan program Adiwiyata ini dengan sebaik-baiknya. Tahun depan Kemendikbud menjalankan program Penguatan Pendidikan Karakter, mari sukseskan program Adiwiyata ini melalui pendidikan karakter di sekolah-sekolah kita,” disampaikan Mendikbud Muhadjir Effendy saat memberikan sambutannya di Auditorium DR. Soedjarwo Kementerian LHK.
Mendikbud juga menyampaikan bahwa sekolah-sekolah perlu menjalankan Education for Sustainable Development (ESD) sebagaimana menjadi salah satu agenda Sustainable Development Goals (SDGs) di bidang pendidikan dan perubahan iklim. Dilanjutkannya, pendidikan berbasis lingkungan yang merupakan amanat Presiden Joko Widodo tersebut juga dikenal sebagai pendidikan berbasis keunggulan lokal yang sedang dibangun Kemendikbud melalui gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).
Program Adiwiyata adalah insentif dan bentuk apresiasi bagi sekolah-sekolah yang menunjukkan komitmen dan mau bekerja keras untuk bisa memenuhi 4 (empat) komponen yang ditentukan yaitu kebijakan sekolah, kurikulum, kegiatan berbasis partisipatif, dan sarana-prasarana pendukung pendidikan lingkungan. Diharapkan dengan program Adiwiyata ini, akan dapat memacu dan menginspirasi sekolah lain untuk ikut berperan aktif dalam mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan hidup.
Penghargaan Adiwiyata Nasional tahun 2016 diberikan kepada 489 sekolah yang terdiri atas 182 Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI), 182 Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan 98 Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA), serta 27 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan/atau Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) yang berasal dari 31 Provinsi, 132 Kabupaten dan 51 Kota. Penghargaan Adiwiyata Nasional ini diberikan melalui seleksi administrasi, penilaian dokumen dan verifikasi lapangan yang dimulai pada bulan Agustus hingga bulan November 2016, dengan melibatkan berbagai institusi lingkungan pada tingkat kabupaten, kota dan provinsi. Untuk meningkatkan kontribusi sekolah-sekolah Adiwiyata terhadap peningkatan kualitas lingkungan, maka diperlukan pengembangan Program Adiwiyata baik secara kuantitas maupun kualitas.
Sejak 2006, sebanyak 7654 sekolah (sekitar 6% sekolah di Indonesia) telah mendapatkan penghargaan Adiwiyata Nasional. Menteri LHK menyampaikan bahwa berbagai upaya percepatan akan dilakukan bersama-sama antara Kementerian LHK dengan Kemendikbud agar memenuhi target Sustainable Development Goals (SDGs). Ditambahkannya, memperbaiki lingkungan hidup identik dengan melakukan perubahan gaya hidup, dan pendidikan menjadi faktor penting dalam mengubah gaya hidup masyarakat, khususnya generasi penerus bangsa. Untuk itulah Menteri LHK mengapresiasi pendidikan lingkungan hidup yang dijalankan di sekolah-sekolah.
“Komunitas pendidikan adalah kelompok utama yang memiliki peran strategis untuk melakukan perubahan,” disampaikan Menteri Siti Nurbaya dalam sambutannya pada Sarasehan Sekolah Adiwiyata Nasional 2016.
Makna dari kata Adiwiyata adalah tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita dan menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan. Program Adiwiyata sebagai upaya pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup telah dilaksanakan sejak tahun 1975. Pada tahun 1996 disepakati kerjasama pertama antara Departemen Pendidikan Nasional dan Kementerian Negara Lingkungan Hidup, yang diperbaharui pada tahun 2005 dan tahun 2010. Di tahun 2006, ditandatangani Nota kesepahaman antara Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Menteri Pendidikan Nasional yang bertujuan untuk mewujudkan Sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan hidup melalui kegiatan pembinaan, penilaian, dan pemberian penghargaan Adiwiyata kepada sekolah.
Nampak menghadiri kegiatan Sarasehan Sekolah Adiwiyata Nasional 2016 Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kementerian LHK Bambang Hendroyono, Sesjen Kemendikbud Didik Suhardi, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) Hamid Muhammad, serta Ketua Dewan Pertimbangan Perubahan Iklim Sarwono Kusumaatmadja.*
Unduh Keputusan Menteri LHK tentang sekolah penerima penghargaan Adiwiyata 2016
Jakarta, 13 Desember 2016
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber :
Editor :
Dilihat 14888 kali