Mendikbud dan Menko PMK Optimistis Siswa SMK Dapat Bersaing Di Kancah Global 31 Januari 2017 ← Back
Boyolali, Kemendikbud – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani melakukan kunjungan kerja ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Mojosongo untuk melihat perkembangan sekolah kejuruan di Kabupaten Boyolali, provinsi Jawa Tengah. Kegiatan ini dilakukan sebelum acara pembagian Kartu Indonesia Pintar (KIP) oleh Presiden Joko Widodo di tempat yang sama (Senin, 30 Januari 2017).
Menko PMK mengaku kagum dengan keterampilan dan produk yang ditampilkan siswa-siswa SMK ini. Ia optimistis bahwa tenaga kerja Indonesia akan mampu bersaing dengan tenaga kerja dari negara lain.
“Siswa-siswa kita terbukti maju dalam penguasaan teknologi. Ini ditunjukkan dengan berbagai hasil karya siswa-siswa SMK di mana mereka mampu menciptakan berbagai alat untuk mendukung industri pertanian, kesehatan, dan lain-lainnya. Saya mengharapkan prioritas pemerintah dalam merevitalisasi pendidikan kejuruan ini dan kesesuaian dengan dunia industri berjalan sesuai dengan harapan kita,” ujar Menko Puan Maharani.
Mendikbud Muhadjir Effendy turut mengapresiasi kegiatan pameran karya siswa-siswa SMK ini. Disampaikannya bahwa Kemendikbud akan terus mendukung program-program pendidikan kejuruan sebagai salah satu program prioritas nasional.
“Kegiatan ini menunjukkan bahwa siswa-siswa SMK siap menghadapi dunia kerja. Dapat kita lihat, teaching factory seperti ini terbukti tepat untuk menjawab tuntutan dunia industri. Hal ini juga merupakan arahan Presiden Joko Widodo untuk penguatan SMK,” ujar Muhadjir.
Peserta pameran yang merupakan siswa SMK ini nampak sangat gembira dengan kedatangan Menko PMK dan Mendikbud. Raihan Muhammad siswa dari SMKN 1 Bawen, Semarang, dengan bersemangat menjelaskan secara rinci tentang sistem penanaman sayuran yang menggunakan aquaponik.
Viki Meilina dan Erinda Agustina siswa kelas 12 SMK Negeri 1 Mojongoso dengan antusias menampilkan karya produk sayuran organik, olahan tanaman obat-obatan dan mesin produksi pertanian. “Kami belajar berbagai keterampilan untuk siap menghadapi dunia kerja dan berwirausaha khususnya bidang agrobisnis,” ujar Vivi.
Sementara Muhammad Jabarruzaq siswa SMK Negeri 2 Klaten jurusan Teknik Komputer Jaringan menampilkan rakitan komputer dan laptop dengan sertifikat bertaraf internasional. “Sekolah menjalin kerjasama dengan industri Axio untuk memproduksi ‘laptop SMK’,” ujar Muhammad.
Pemerintahan Presiden Joko Widodo mencanangkan revitalisasi pendidikan kejuruan sebagai salah satu program prioritas pemerintah. Melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK Dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing SDM Indonesia, Kemendikbud terus berupaya melakukan sinergi antar kementerian dan lembaga agar mampu menjawab tantangan bonus demografi dan daya saing di pasar internasional. Pengembangan 150 SMK Bidang Kemaritiman, Pariwisata, Pertanian, dan Industri Kreatif akan dilakukan dengan program alih fungsi guru adaptif menjadi guru produktif. Kemendikbud juga terus berupaya melakukan penguatan kerja sama industri dan penguatan kelembagaan SMK agar menjadi Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama (LSP-P1) agar dapat memberikan nilai tambah pada lulusan SMK.
Mendampingi kunjungan Menko PMK dan Mendikbud, nampak Direktur Pembinaan SMK Mustaghfirin Amin, Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Supriano dan Staf Khusus Mendikbud Bidang Monitoring dan Implementasi Kebijakan Alpha Amirrachman. (*)
Boyolali, 30 Januari 2017
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber :
Menko PMK mengaku kagum dengan keterampilan dan produk yang ditampilkan siswa-siswa SMK ini. Ia optimistis bahwa tenaga kerja Indonesia akan mampu bersaing dengan tenaga kerja dari negara lain.
“Siswa-siswa kita terbukti maju dalam penguasaan teknologi. Ini ditunjukkan dengan berbagai hasil karya siswa-siswa SMK di mana mereka mampu menciptakan berbagai alat untuk mendukung industri pertanian, kesehatan, dan lain-lainnya. Saya mengharapkan prioritas pemerintah dalam merevitalisasi pendidikan kejuruan ini dan kesesuaian dengan dunia industri berjalan sesuai dengan harapan kita,” ujar Menko Puan Maharani.
Mendikbud Muhadjir Effendy turut mengapresiasi kegiatan pameran karya siswa-siswa SMK ini. Disampaikannya bahwa Kemendikbud akan terus mendukung program-program pendidikan kejuruan sebagai salah satu program prioritas nasional.
“Kegiatan ini menunjukkan bahwa siswa-siswa SMK siap menghadapi dunia kerja. Dapat kita lihat, teaching factory seperti ini terbukti tepat untuk menjawab tuntutan dunia industri. Hal ini juga merupakan arahan Presiden Joko Widodo untuk penguatan SMK,” ujar Muhadjir.
Peserta pameran yang merupakan siswa SMK ini nampak sangat gembira dengan kedatangan Menko PMK dan Mendikbud. Raihan Muhammad siswa dari SMKN 1 Bawen, Semarang, dengan bersemangat menjelaskan secara rinci tentang sistem penanaman sayuran yang menggunakan aquaponik.
Viki Meilina dan Erinda Agustina siswa kelas 12 SMK Negeri 1 Mojongoso dengan antusias menampilkan karya produk sayuran organik, olahan tanaman obat-obatan dan mesin produksi pertanian. “Kami belajar berbagai keterampilan untuk siap menghadapi dunia kerja dan berwirausaha khususnya bidang agrobisnis,” ujar Vivi.
Sementara Muhammad Jabarruzaq siswa SMK Negeri 2 Klaten jurusan Teknik Komputer Jaringan menampilkan rakitan komputer dan laptop dengan sertifikat bertaraf internasional. “Sekolah menjalin kerjasama dengan industri Axio untuk memproduksi ‘laptop SMK’,” ujar Muhammad.
Pemerintahan Presiden Joko Widodo mencanangkan revitalisasi pendidikan kejuruan sebagai salah satu program prioritas pemerintah. Melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK Dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing SDM Indonesia, Kemendikbud terus berupaya melakukan sinergi antar kementerian dan lembaga agar mampu menjawab tantangan bonus demografi dan daya saing di pasar internasional. Pengembangan 150 SMK Bidang Kemaritiman, Pariwisata, Pertanian, dan Industri Kreatif akan dilakukan dengan program alih fungsi guru adaptif menjadi guru produktif. Kemendikbud juga terus berupaya melakukan penguatan kerja sama industri dan penguatan kelembagaan SMK agar menjadi Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama (LSP-P1) agar dapat memberikan nilai tambah pada lulusan SMK.
Mendampingi kunjungan Menko PMK dan Mendikbud, nampak Direktur Pembinaan SMK Mustaghfirin Amin, Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Supriano dan Staf Khusus Mendikbud Bidang Monitoring dan Implementasi Kebijakan Alpha Amirrachman. (*)
Boyolali, 30 Januari 2017
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 8474 kali
Editor :
Dilihat 8474 kali