Ibu Negara RI Pilih Bermain Kuis Untuk Buka Pelatihan Akbar Pendidikan Karakter 1.700 Guru PAUD 29 Maret 2017 ← Back
Riau, Kemendikbud –- Ibu Negara Republik Indonesia Iriana Joko Widodo menghadiri pembukaan Pelatihan Akbar yang bertema “Praktik Pendidikan Karakter dan Pendekatan Saintifik yang Sukses Membangun Akhlak, Daya Pikir Kritis dan Kreativitas Anak”, di Kampus Universitas Islam Riau, Rabu (29/3/2017). Pelatihan menghimpun 1.700 guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak (TK), dari 10 Kabupaten dan dua Kota di Provinsi Riau, selama tiga hari, dari 29 s.d. 31 Maret 2017.
Kali ini, dengan kebaya putih, Iriana memilih untuk bercengkrama dengan para guru PAUD dengan melontarkan pertanyaan seputar penanganan siswa TK/PAUD di sekolah. Tidak hanya itu, tanpa segan, Ibu Negara bersama Mufuda Jusuf Kalla dan didampingi Suryan Widati Muhadjir Effendy, mengajak para guru melakukan role play untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan.
“Ayo, saya akan mulai bertanya kepada para guru yang berusia 50 tahun ke atas. Siapa mau maju?” tanya Iriana.
Linkeria (52), salah seorang guru dari Kecamatan Rumbai Pekanbaru, usai dipilih pun mau ke panggung.
“Ibu, saya ingin bertanya bagaimana caranya membujuk anak mau masuk kelas sedangkan ia tidak mau ditinggal orangtua yang mengantarkannya ke sekolah?” tanya Iriana.
Dengan semangat, guru yang telah mengajar dari tahun 1980 ini pun sontak memeluk wanita kelahiran Surakarta tersebut.
“Ibu, kalau saya biasanya membujuk anak didik saya dengan dengan memeluk mereka terlebih dahulu, menunjukkan perhatian kepada mereka agar mereka mau masuk ke kelas,” ujarnya.
Berperan sebagai anak didik, Ibu Negara pun membalas dengan celetukan layaknya seorang siswa. “Tidak mau, aku mau sama mama papa, tidak mau masuk kelas,” ujarnya.
Dengan sabar, Linkeria menjawabnya, “Papa mama harus bekerja agar bisa membeli kebutuhan anak cantik, yuks nak cantik,” bujuknya.
“Wah, ini bagus kalau gurunya seperti ini, rayuannya bagus untuk anak didiknya,” Iriana menimpali.
Kemudian, beragam pertanyaan pun diberikan seputar penanganan siswa pasca kegiatan belajar mengajar di sekolah, dan contoh-contoh mengajar pendidikan karakter bagi siswa TK dan PAUD.
Pelatihan akbar ini merupakan kerja sama antara Direktorat Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan PAUD Ditjen GTK Kemendikbud, Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE-KK), Tim Penggerak PKK, Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan PAUD Indonesia (HIMPAUDI) Riau, Pemerintah Provinsi Riau, Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) Riau, dan Indonesia Heritage Foundation (IHF). *
Riau, 29 Maret 2017
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber :
Kali ini, dengan kebaya putih, Iriana memilih untuk bercengkrama dengan para guru PAUD dengan melontarkan pertanyaan seputar penanganan siswa TK/PAUD di sekolah. Tidak hanya itu, tanpa segan, Ibu Negara bersama Mufuda Jusuf Kalla dan didampingi Suryan Widati Muhadjir Effendy, mengajak para guru melakukan role play untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan.
“Ayo, saya akan mulai bertanya kepada para guru yang berusia 50 tahun ke atas. Siapa mau maju?” tanya Iriana.
Linkeria (52), salah seorang guru dari Kecamatan Rumbai Pekanbaru, usai dipilih pun mau ke panggung.
“Ibu, saya ingin bertanya bagaimana caranya membujuk anak mau masuk kelas sedangkan ia tidak mau ditinggal orangtua yang mengantarkannya ke sekolah?” tanya Iriana.
Dengan semangat, guru yang telah mengajar dari tahun 1980 ini pun sontak memeluk wanita kelahiran Surakarta tersebut.
“Ibu, kalau saya biasanya membujuk anak didik saya dengan dengan memeluk mereka terlebih dahulu, menunjukkan perhatian kepada mereka agar mereka mau masuk ke kelas,” ujarnya.
Berperan sebagai anak didik, Ibu Negara pun membalas dengan celetukan layaknya seorang siswa. “Tidak mau, aku mau sama mama papa, tidak mau masuk kelas,” ujarnya.
Dengan sabar, Linkeria menjawabnya, “Papa mama harus bekerja agar bisa membeli kebutuhan anak cantik, yuks nak cantik,” bujuknya.
“Wah, ini bagus kalau gurunya seperti ini, rayuannya bagus untuk anak didiknya,” Iriana menimpali.
Kemudian, beragam pertanyaan pun diberikan seputar penanganan siswa pasca kegiatan belajar mengajar di sekolah, dan contoh-contoh mengajar pendidikan karakter bagi siswa TK dan PAUD.
Pelatihan akbar ini merupakan kerja sama antara Direktorat Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan PAUD Ditjen GTK Kemendikbud, Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE-KK), Tim Penggerak PKK, Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan PAUD Indonesia (HIMPAUDI) Riau, Pemerintah Provinsi Riau, Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) Riau, dan Indonesia Heritage Foundation (IHF). *
Riau, 29 Maret 2017
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 6277 kali
Editor :
Dilihat 6277 kali