Perusahaan Berskala Nasional dan Internasional Serap Lulusan SMKN 2 Tasikmalaya 09 Maret 2017 ← Back
Tasikmalaya, Kemendikbud --- Para siswa yang sedang menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, tak perlu takut untuk tidak mendapatkan pekerjaan. Melalui bursa kerja khusus (BKK) yang disediakan sekolah , siswa siswi lulusan SMKN 2 Tasikmalaya dapat langung bekerja sesuai permintaan dari dunia usaha dan dunia industri (DUDI).
Kepala Sekolah SMKN 2 Tasikmalaya, Wawan mengatakan, daya serap lulusan SMKN 2 Tasikmalaya ini cukup tinggi bahkan masih ada jurusan seperti teknik gambar bangunan masih memerlukan siswa karena daya serap lulusanya 100%.
“ Tahun 2017 ini, PT. Suzuki sudah meminta kepada kami untuk mempersiapkan 300 siswa untuk melakukan tes di sekolah, selain itu juga PT Datsun juga meminta kami untuk mempersiapkan siswa yang siap bekerja”, tutur Wawan di Gedung SMKN 2 Tasikmalaya (07/03/2017).
Beberapa perusahaan berskala nasional maupun international yang telah merekrut lulusan SMKN 2 Tasikmalaya diantaranya PT. JIAEC dari Jepang, PT. Suzuki Indomobil Motor, PT. Paragon, PT. Sayap Mas Utama, PT. Otics Indonesia, PT. Nissan, PT. Medion, PT. Lotus, PT. United Can Co, PT. Pakoakuina, PT. Indocement Tunggal, PT. Hini Daiki, PT. GSS/Yamaha Motor, PT. Dharma Poliplast, PT. Deristama Teknindo Mandiri, PT. Denso Indonesia, PT. Cabletech, PT. Astra International, PT. Astra Honda Motor, PT. Astra Daihatsu Motor, dan Astra Otopart.
Untuk bisa bekerja pada perusahaan tersebut, tentu saja siswa harus melalui beberapa tes diantaranya tes akademik, wawancara dan kesehatan.
Melalui Ujian Kompetensi Keahlian (UKK) yang melibatkan penguji eksternal dari DUDI, pengguna (stakeholder) dapat menilai secara langsung akademik atau kompetensi keahlian siswa lulusan SMK.
Amin misalnya, penguji eksternal pada bidang otomotif yang berasal dari PT. Dahana Tasikmalaya ini mengungkapkan kemampuan siswa SMK sudah siap bekerja di dunia usaha dan dunia industri. “Untuk penggunaan alat, sebagian besar atau sekitar 93% siswa kelas XII sudah siap bekerja. Untuk lebih detailnya lagi tinggal nanti diberikan pelatihan-pelatihan dan juga perlu sertikat keahlian”, ujar Amin.
Uji Kompetensi Keahlian (UKK) menuntut siswa SMK memperoleh sertifikat keahlian dari LSP yang diakui oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi dan ditunjuk oleh sekolah. Sertifikat keahlian ini merupakan bukti pengakuan tertulis bahwa siswa kompeten atau tidak kompeten di bidang keahliannya sesuai dengan standar penilaian LSP.
Ada delapan kompetensi keahlian yang diselenggarakan di SMKN 2 Tasikmalaya ini, yaituTeknik Kendaraan Ringan, Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik, Teknik Program Penyiaran dan pertelivisian , Teknik Komputer dan Jaringan, Teknik Gambar bangunan, Teknik Audio Video, Teknik Pemesinan, dan Teknik Mekatronika. (Denis Sugianto)
Sumber : BKLM
Kepala Sekolah SMKN 2 Tasikmalaya, Wawan mengatakan, daya serap lulusan SMKN 2 Tasikmalaya ini cukup tinggi bahkan masih ada jurusan seperti teknik gambar bangunan masih memerlukan siswa karena daya serap lulusanya 100%.
“ Tahun 2017 ini, PT. Suzuki sudah meminta kepada kami untuk mempersiapkan 300 siswa untuk melakukan tes di sekolah, selain itu juga PT Datsun juga meminta kami untuk mempersiapkan siswa yang siap bekerja”, tutur Wawan di Gedung SMKN 2 Tasikmalaya (07/03/2017).
Beberapa perusahaan berskala nasional maupun international yang telah merekrut lulusan SMKN 2 Tasikmalaya diantaranya PT. JIAEC dari Jepang, PT. Suzuki Indomobil Motor, PT. Paragon, PT. Sayap Mas Utama, PT. Otics Indonesia, PT. Nissan, PT. Medion, PT. Lotus, PT. United Can Co, PT. Pakoakuina, PT. Indocement Tunggal, PT. Hini Daiki, PT. GSS/Yamaha Motor, PT. Dharma Poliplast, PT. Deristama Teknindo Mandiri, PT. Denso Indonesia, PT. Cabletech, PT. Astra International, PT. Astra Honda Motor, PT. Astra Daihatsu Motor, dan Astra Otopart.
Untuk bisa bekerja pada perusahaan tersebut, tentu saja siswa harus melalui beberapa tes diantaranya tes akademik, wawancara dan kesehatan.
Melalui Ujian Kompetensi Keahlian (UKK) yang melibatkan penguji eksternal dari DUDI, pengguna (stakeholder) dapat menilai secara langsung akademik atau kompetensi keahlian siswa lulusan SMK.
Amin misalnya, penguji eksternal pada bidang otomotif yang berasal dari PT. Dahana Tasikmalaya ini mengungkapkan kemampuan siswa SMK sudah siap bekerja di dunia usaha dan dunia industri. “Untuk penggunaan alat, sebagian besar atau sekitar 93% siswa kelas XII sudah siap bekerja. Untuk lebih detailnya lagi tinggal nanti diberikan pelatihan-pelatihan dan juga perlu sertikat keahlian”, ujar Amin.
Uji Kompetensi Keahlian (UKK) menuntut siswa SMK memperoleh sertifikat keahlian dari LSP yang diakui oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi dan ditunjuk oleh sekolah. Sertifikat keahlian ini merupakan bukti pengakuan tertulis bahwa siswa kompeten atau tidak kompeten di bidang keahliannya sesuai dengan standar penilaian LSP.
Ada delapan kompetensi keahlian yang diselenggarakan di SMKN 2 Tasikmalaya ini, yaituTeknik Kendaraan Ringan, Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik, Teknik Program Penyiaran dan pertelivisian , Teknik Komputer dan Jaringan, Teknik Gambar bangunan, Teknik Audio Video, Teknik Pemesinan, dan Teknik Mekatronika. (Denis Sugianto)
Sumber : BKLM
Penulis : Denis Sugianto
Editor : Anandes Langguana
Dilihat 6063 kali
Editor : Anandes Langguana
Dilihat 6063 kali