Serunya Membahas Sepak Bola Hingga Bernyanyi Bersama Mendikbud 18 Maret 2017 ← Back
Pontianak, Kemendikbud --- Siang itu, Sabtu (18/3/2017), pendopo di SMP Kristen Immanuel, Kota Pontianak, tampak ramai oleh puluhan siswa berseragam Pramuka yang sedang berkegiatan. Tak satupun dari mereka yang menyangka akan kedatangan seorang tamu istimewa, yaitu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy. Saat Mendikbud hadir di tengah-tengah mereka, spontan guru pembina Pramuka memimpin anak didiknya untuk menyanyikan lagu "Selamat Datang, Bapak", sebuah lagu khas Pramuka.
"Selamat datang, Bapak. Selamat datang, Bapak. Selamat datang kami ucapkan...," begitulah mereka bernyanyi sambil bertepuk tangan menyambut kedatangan Mendikbud yang mendadak di sekolah mereka. Mendikbud sadar, meskipun para siswa tahu ada tamu yang datang, tak semuanya mengetahui siapa dirinya. Ia lalu bertanya kepada para siswa, "Ada yang tahu siapa saya?". Lucunya, dari barisan belakang terdengar ada yang menjawab, "Kepala dinas pendidikan!".
Sambil tersenyum, Mendikbud lalu mengenalkan diri. "Saya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Ada yang tahu nama saya?", tanyanya lagi. Seorang siswa mengangkat tangan, dan berseru, "Muhadjir Effendy!" serunya. Mendikbud lalu memintanya maju ke depan. Albert, nama siswa tersebut, diminta Mendikbud untuk melafalkan Pancasila. Dengan lancar, Albert pun menyebutkan satu per satu sila dalam Pancasila. Hal serupa ditanyakan Mendikbud kepada Evelyn, yang menunjuk tangan secara sukarela untuk ikut melafalkan Pancasila.
Tidak ingin bertanya hal yang terkesan serius saja, Mendikbud pun mengalihkan pertanyaannya ke hobi siswa. Arnold, penyuka sepak bola, mendapat kesempatan bercengkrama dengan Mendikbud tentang dunia sepak bola yang juga disukai Mendikbud. "Siapa pemain sepak bola yang kamu kagumi?", tanya Mendikbud sambil merangkul Arnold. "Bambang Pamungkas," jawabnya dengan mantap. Mendikbud pun tersenyum puas. Kembali ia bertanya, "Kalau pemain dari luar negeri?", katanya. "Lionel Messi," jawab Arnold yang diikuti tepuk tangan teman-temannya dan Mendikbud.
Siswa keempat yang diajak bercengkrama selanjutnya dengan Mendikbud adalah Alvin. Mendikbud menunjuknya saat ia mengangkat tangan agar bisa maju ke depan seperti ketiga temannya yang lain. "Kamu bisa nyanyi Garuda Pancasila?", tanya Mendikbud. Ditantang seperti itu, Alvin pun bersemangat menyanyikan lagu Garuda Pancasila. Mendikbud mengikuti nyanyian Alvin sambil bertepuk tangan dan mengajak anak-anak lain untuk ikut bernyanyi dan bertepuk tangan. Siang itu kegiatan Pramuka di SMP Kristen Immanuel Pontianak tampak meriah dengan kehadiran Mendikbud.
Usai bercengkrama dengan para siswa SMP Kristen Immanuel, Mendikbud melanjutkan kunjungannya dengan melihat persiapan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) di gedung SMK Kristen Immanuel. Kepala SMK Kristen Immanuel, Kumeri, mengajak Mendikbud melihat laboratorium komputer tempat pelaksanaan UNBK. Tahun ini merupakan tahun ke-3 bagi SMK Kristen Immanuel dalam menyelenggarakan UNBK karena fasilitas yang dimiliki sekolah itu cukup memadai. Kepsek SMK Kristen Immanuel, Kumeri mengatakan, sekolah yang dipimpinnya itu sudah pernah mendapat bantuan dari pemerintah pusat, khususnya untuk pelaksanaan UNBK.
Terkait ujian nasional (UN), Mendikbud mengatakan tidak ada target spesifik yang ingin dicapainya. Ia hanya meminta agar semua sekolah harus bersih dari praktik kecurangan, baik dalam penyelenggaraan UN maupun Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN). "Saya berharap UN dan USBN menjadi momentum untuk sekolah-sekolah dan para pelaku, serta penanggung jawab sekolah agar bisa mengamankan, dan jangan sampai ada tindakan-tindakan tidak terpuji. Kita mulai membersihkan Indonesia dari praktik-praktik tidak baik, dan kita mulai dari sekolah," tutur Mendikbud.
Selain berkunjung ke SMP dan SMK Kristen Immanuel, Mendikbud juga sempat mengunjungi SMP Muhammadiyah 1 Pontianak dan SMA Muhammadiyah 1 Pontianak. Kunjungan kerja Mendikbud di bumi khatulistiwa itu sekaligus untuk mendampingi Presiden Joko Widodo dalam agenda pemberian Kartu Indonesia Pintar (KIP), serta beberapa program prioritas nasional lainnya. (Desliana Maulipaksi)
Sumber : BKLM
Penulis : Desliana Maulipaksi
Editor : Anandes Langguana
Dilihat 7254 kali
Editor : Anandes Langguana
Dilihat 7254 kali