Tinjau UNBK Pendidikan Kesetaraan, Mendikbud: Dengan UNBK, Kualitas Penyelenggaraan Makin Baik 16 April 2017 ← Back
Malang, Kemendikbud -- Minggu pagi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy meninjau pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) Pendidikan Kesetaraan Program Paket C di kota Malang. Menurut Mendikbud, kualitas penyelenggaraan UN untuk pendidikan kesetaraan semakin baik.
"Dengan dilaksanakan melalui ujian nasional berbasis komputer ini, maka kualitas penyelenggaraan ujian nasional pendidikan kesetaraan kualitasnya sama dengan yang formal," disampaikan Mendikbud Muhadjir Effendy di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Malang, Jawa Timur, Minggu (16-4-2017).
Dengan berbasis komputer, Muhadjir berharap kualitas penyelenggaraan ujian nasional untuk pendidikan kesetaraan tidak diragukan, mengingat seringkali masih dianggap sebagai formalitas.
Menepis kekhawatiran penerapan UNBK untuk pendidikan kesetaraan, Muhadjir mengungkap bahwa kekhawatiran tersebut dapat diatasi. "Sebetulnya, seperti apa yang dilakukan di kota Malang ini. Ternyata tadi saya lihat tidak semuanya muda, ada juga yang sudah tua, tapi ya lancar," ujarnya.
Nyaris 100 persen menyelenggarakan UNBK, tahun 2017 ini kota Malang menyelenggarakan UN dengan 626 peserta didik Program Paket C yang terhimpun dari 10 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan satu Sanggar Kegiatan Belajar (SKB).
"Enam orang peserta didik yang berada di lapas (lembaga pemasyarakatan) Lowokwaru mengikuti UN berbasis kertas dan pensil. Soal untuk mereka aman," jelas Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Zubaidah.
Berdasarkan pantauan di lapangan, Mendikbud menyampaikan UN Pendidikan Kesetaraan di Malang berjalan lancar. Hari ini, peninjauan UNBK dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 4, dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Malang. Adapun 10 satuan pendidikan yang membantu penyelenggaraan UNBK di kota Malang terdiri dari tujuh SMK, satu Sekolah Menengah Atas (SMA) dan dua SMP.
Secara umum, di tahun 2017, Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan UN Pendidikan Kesetaraan dengan 26.770 peserta didik, dan 555 satuan pendidikan program Paket C.
Terkait persiapan UN SMP yang diselenggarakan tanggal 2 Mei 2017, "Kota Malang siap menyelenggarakan UNBK seratus persen," terang Zubaidah.
Semangat Belajar Peserta Didik Program Paket C
Ditemui saat rehat sesi pertama, Sujid (51), peserta UNBK Pendidikan Kesetaraan Program Paket C dari PKBM Kartini mengaku tidak mengalami kendala dalam ujian. Meski keputusan pelaksanaan UNBK cukup mendadak, namun dirinya dapat melaksanakan ujian dengan lancar. Dibantu anak-anak dan pengelola PKBM, Sujid mantap menjalani UNBK.
"Dengan UNBK ini saya jadi semangat belajar komputer," ujar ayah dua anak yang sehari-hari berprofesi sebagai anggota satuan pengamanan Batu Night Spectaculer.
Motivasi belajar Sujid yang lulus SMP di tahun 1984 yang lalu didorong oleh kedua anaknya. Ia juga terpacu oleh motivasi pimpinan di kantornya.
Kuswinaryatini, pengelola PKBM Kartini menyatakan saat ini sudah tidak ada peserta didik yang hadir di saat ujian dan ujian nasional saja. Semua peserta didik wajib mengikuti proses belajar selama tiga tahun. (*)
Malang, 16 April 2017
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber :
"Dengan dilaksanakan melalui ujian nasional berbasis komputer ini, maka kualitas penyelenggaraan ujian nasional pendidikan kesetaraan kualitasnya sama dengan yang formal," disampaikan Mendikbud Muhadjir Effendy di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Malang, Jawa Timur, Minggu (16-4-2017).
Dengan berbasis komputer, Muhadjir berharap kualitas penyelenggaraan ujian nasional untuk pendidikan kesetaraan tidak diragukan, mengingat seringkali masih dianggap sebagai formalitas.
Menepis kekhawatiran penerapan UNBK untuk pendidikan kesetaraan, Muhadjir mengungkap bahwa kekhawatiran tersebut dapat diatasi. "Sebetulnya, seperti apa yang dilakukan di kota Malang ini. Ternyata tadi saya lihat tidak semuanya muda, ada juga yang sudah tua, tapi ya lancar," ujarnya.
Nyaris 100 persen menyelenggarakan UNBK, tahun 2017 ini kota Malang menyelenggarakan UN dengan 626 peserta didik Program Paket C yang terhimpun dari 10 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan satu Sanggar Kegiatan Belajar (SKB).
"Enam orang peserta didik yang berada di lapas (lembaga pemasyarakatan) Lowokwaru mengikuti UN berbasis kertas dan pensil. Soal untuk mereka aman," jelas Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Zubaidah.
Berdasarkan pantauan di lapangan, Mendikbud menyampaikan UN Pendidikan Kesetaraan di Malang berjalan lancar. Hari ini, peninjauan UNBK dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 4, dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Malang. Adapun 10 satuan pendidikan yang membantu penyelenggaraan UNBK di kota Malang terdiri dari tujuh SMK, satu Sekolah Menengah Atas (SMA) dan dua SMP.
Secara umum, di tahun 2017, Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan UN Pendidikan Kesetaraan dengan 26.770 peserta didik, dan 555 satuan pendidikan program Paket C.
Terkait persiapan UN SMP yang diselenggarakan tanggal 2 Mei 2017, "Kota Malang siap menyelenggarakan UNBK seratus persen," terang Zubaidah.
Semangat Belajar Peserta Didik Program Paket C
Ditemui saat rehat sesi pertama, Sujid (51), peserta UNBK Pendidikan Kesetaraan Program Paket C dari PKBM Kartini mengaku tidak mengalami kendala dalam ujian. Meski keputusan pelaksanaan UNBK cukup mendadak, namun dirinya dapat melaksanakan ujian dengan lancar. Dibantu anak-anak dan pengelola PKBM, Sujid mantap menjalani UNBK.
"Dengan UNBK ini saya jadi semangat belajar komputer," ujar ayah dua anak yang sehari-hari berprofesi sebagai anggota satuan pengamanan Batu Night Spectaculer.
Motivasi belajar Sujid yang lulus SMP di tahun 1984 yang lalu didorong oleh kedua anaknya. Ia juga terpacu oleh motivasi pimpinan di kantornya.
Kuswinaryatini, pengelola PKBM Kartini menyatakan saat ini sudah tidak ada peserta didik yang hadir di saat ujian dan ujian nasional saja. Semua peserta didik wajib mengikuti proses belajar selama tiga tahun. (*)
Malang, 16 April 2017
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 11954 kali
Editor :
Dilihat 11954 kali