Bagikan KIP di Wamena, Presiden Dorong Siswa Indonesia Rajin Belajar 10 Mei 2017 ← Back
Wamena, Kemendikbud -- Presiden Joko Widodo terus mendorong siswa-siswi Indonesia untuk belajar yang rajin agar mampu memenangkan persaingan global. "Intinya: belajar, belajar, belajar!" kata Presiden usai acara penyerahan Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Wamena Kabupaten Jayawijaya, Rabu (10-5-2017).
Presiden mengingatkan bahwa persaingan dengan negara-negara lain semakin ketat. Generasi yang cerdas dan sehat akan mampu memenangkan persaingan tersebut. Presiden yang akrab dipanggil Jokowi tersebut memastikan para siswa penerima KIP sudah mengetahui jumlah dana yang mereka terima dan cara pencairannya. "Ngambil uangnya dimana? Di bank. Udah tahu kan?" tanya Jokowi yang dijawab anggukan para siswa.
Tidak lupa Presiden juga mengingatkan agar para siswa memanfaatkan dana KIP untuk keperluan pendidikan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy yang hadir mendampingi Presiden Joko Widodo berpesan agar siswa-siswi penerima KIP menggantungkan cita-cita setinggi langit.
"Bercita-citalah menjadi orang besar. Kelak pemimpin-pemimpin bangsa akan lahir dari Papua untuk memimpin dan membangun bangsa ini," imbuhnya diiringi tepukan semangat siswa-siswi yang hadir.
Lebih jauh Mendikbud mendorong pemerintah daerah membangun sekolah berasrama sebagai solusi terutama di daerah pedalaman. Muhadjir akan mengupayakan pemberian KIP untuk para siswa sekolah berasrama tersebut. Dalam kesempatan yang sama Direktur Pembinaan Sekolah Dasar Kemendikbud Wowon Widaryat perpesan agar siswa penerima KIP segera mendaftar ke data pokok pendidikan (dapodik).
"Segera mendaftarkan (KIP) di sekolah, di dapodik, agar uangnya dapat dicairkan," pesan Wowon. Wowon Widaryat juga menegaskan arahan Presiden agar dana KIP tidak digunakan untuk membeli pulsa.
Hari ini, Presiden menyerahkan KIP kepada 250 siswa. Siswa penerima KIP tersebut terdiri dari 74 siswa Sekolah Dasar (SD), 101 siswa sekolah menengah pertama (SMP), 58 siswa sekolah menengah atas (SMA), dan 16 siswa program kesetaraan. Rincian penerima KIP dari program kesetaraan yaitu: 10 siswa Paket A (setingkat SD), 1 siswa Paket B (setingkat SMP), dan 5 siswa Paket C (setingkat SMA).
Selain KIP, Presiden juga membagikan kartu peserta Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Pemberian Makanan Tambahan. Hadir bersama Presiden, ibu negara Iriana Jokowi, Mendikbud Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Nila Djuwita F. Moloek, dan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. Sejumlah siswa penerima KIP menyatakan rasa terima kasihnya dan berharap dapat terus melanjutkan sekolah demi mencapai apa yang dicita-citakan.
"Terima kasih Bapak Presiden atas KIP, doakan saya bisa menjadi dokter gigi," ujar Anjeli Tabuni, siswi SMP Negeri 1 Wamena. (*)
Wamena, 10 Mei 2017,
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber :
Presiden mengingatkan bahwa persaingan dengan negara-negara lain semakin ketat. Generasi yang cerdas dan sehat akan mampu memenangkan persaingan tersebut. Presiden yang akrab dipanggil Jokowi tersebut memastikan para siswa penerima KIP sudah mengetahui jumlah dana yang mereka terima dan cara pencairannya. "Ngambil uangnya dimana? Di bank. Udah tahu kan?" tanya Jokowi yang dijawab anggukan para siswa.
Tidak lupa Presiden juga mengingatkan agar para siswa memanfaatkan dana KIP untuk keperluan pendidikan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy yang hadir mendampingi Presiden Joko Widodo berpesan agar siswa-siswi penerima KIP menggantungkan cita-cita setinggi langit.
"Bercita-citalah menjadi orang besar. Kelak pemimpin-pemimpin bangsa akan lahir dari Papua untuk memimpin dan membangun bangsa ini," imbuhnya diiringi tepukan semangat siswa-siswi yang hadir.
Lebih jauh Mendikbud mendorong pemerintah daerah membangun sekolah berasrama sebagai solusi terutama di daerah pedalaman. Muhadjir akan mengupayakan pemberian KIP untuk para siswa sekolah berasrama tersebut. Dalam kesempatan yang sama Direktur Pembinaan Sekolah Dasar Kemendikbud Wowon Widaryat perpesan agar siswa penerima KIP segera mendaftar ke data pokok pendidikan (dapodik).
"Segera mendaftarkan (KIP) di sekolah, di dapodik, agar uangnya dapat dicairkan," pesan Wowon. Wowon Widaryat juga menegaskan arahan Presiden agar dana KIP tidak digunakan untuk membeli pulsa.
Hari ini, Presiden menyerahkan KIP kepada 250 siswa. Siswa penerima KIP tersebut terdiri dari 74 siswa Sekolah Dasar (SD), 101 siswa sekolah menengah pertama (SMP), 58 siswa sekolah menengah atas (SMA), dan 16 siswa program kesetaraan. Rincian penerima KIP dari program kesetaraan yaitu: 10 siswa Paket A (setingkat SD), 1 siswa Paket B (setingkat SMP), dan 5 siswa Paket C (setingkat SMA).
Selain KIP, Presiden juga membagikan kartu peserta Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Pemberian Makanan Tambahan. Hadir bersama Presiden, ibu negara Iriana Jokowi, Mendikbud Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Nila Djuwita F. Moloek, dan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. Sejumlah siswa penerima KIP menyatakan rasa terima kasihnya dan berharap dapat terus melanjutkan sekolah demi mencapai apa yang dicita-citakan.
"Terima kasih Bapak Presiden atas KIP, doakan saya bisa menjadi dokter gigi," ujar Anjeli Tabuni, siswi SMP Negeri 1 Wamena. (*)
Wamena, 10 Mei 2017,
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 12444 kali
Editor :
Dilihat 12444 kali