Kemendikbud Gandeng Dua Asosiasi Masyarakat Selenggarakan Seminar Nasional Pendidikan Keluarga 22 Mei 2017 ← Back
Surakarta, Kemendikbud—Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggandeng Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE) dan Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) selenggarakan Seminar Nasional Pendidikan Keluarga. Selama tiga hari, dari tanggal 21 s.d. 23 Mei 2017, seminar mengangkat tema Peningkatan Peran Keluarga dalam Menumbuhkan Karakter dan Budaya Prestasi Anak.
“Sesuai dengan azaz tri pusat pendidikan, sektor keluarga, masyarakat dan sekolah saling bersinergi dan simultan berpengaruh terhadap pendidikan terutama bagi anak usia dini dan 1000 hari pertama anak hidup,” jelas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy saat pembukaan Seminar Nasional, di Kota Surakarta, Jawa Tengah, Minggu (22.5.2017).
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dirjen PAUD-Dikmas Kemendikbud), Harris Iskandar, menjelaskan saat ini antusiasme masyarakat, termasuk TP PKK, sangat tinggi terhadap pendidikan bagi anak usia dini, melalui Taman Kanak-Kanak (TK), Paud, dan Tempat Penitipan Anak (TPA).
Secara struktural, Mendikbud menjelaskan Pendidikan Anak Usia Dini, TK dominan dibina oleh masyarakat, termasuk TP PKK. “Dari 192.000 PAUD, TK yang ada di Indonesia, baru terdapat 4000 satuan pendidikan TK dan PAUD binaan pemerintah, kebanyakan milik masyarakat, termasuk ibu-ibu PKK ini,” ujar Menteri Muhadjir.
Melalui seminar ini, Mendikbud mengungkapkan sebagai media dari kehadiran pemerintah terhadap pendidikan keluarga dan anak usia dini.
“Disinilah, kita ingin membuat negara hadir di dalam urusan anak usia dini dan 1000 hari pertama anak lahir,” ungkapnya.
“Semoga seminar ini dapat menghasilkan informasi baru dan dapat menggerakan elemen PKK sehingga mempercepat pendidikan anak usia dini,” tutupnya.
Sebanyak 406 perwakilan Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) dari tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia turut berpartisipasi. Materi seminar meliputi Integrasi Pendidikan Keluarga dengan Kebijakan TP PKK oleh Erny Guntari Tjahjo Kumolo, Peningkatan Peran Keluarga dalam Menumbuhkan Karakter dan Budaya Prestasi oleh Dirjen PAUD dan Dikmas Harris Iskandar, Pengasuhan Positif oleh Suryan Widati, Menumbuhkan Karakter Anak Sejak Dini oleh Farrah Dina, Pendampingan Orang Tua dalam Pembentukan Karakter di Lembaga PAUD oleh Siti Atikoh Supriyanti Ganjar Pranowo, dan Perkembangan Anak pada 100 Hari Pertama Kehidupan oleh Rini Sekartini.
Walikota Surakarta FX Hadi Rudyatmo, Ketua Umum Tim Penggerak PKK Pusat Erni Guntarti Tjahjo Kumolo, Penasehat Dharma Wanita Persatuan Kemendikbud Wida Muhadjir Effendy pun turut menghadiri Pembukaan Seminar Nasional ini. (*)
Kota Surakarta, 21 Mei 2017
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber :
“Sesuai dengan azaz tri pusat pendidikan, sektor keluarga, masyarakat dan sekolah saling bersinergi dan simultan berpengaruh terhadap pendidikan terutama bagi anak usia dini dan 1000 hari pertama anak hidup,” jelas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy saat pembukaan Seminar Nasional, di Kota Surakarta, Jawa Tengah, Minggu (22.5.2017).
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dirjen PAUD-Dikmas Kemendikbud), Harris Iskandar, menjelaskan saat ini antusiasme masyarakat, termasuk TP PKK, sangat tinggi terhadap pendidikan bagi anak usia dini, melalui Taman Kanak-Kanak (TK), Paud, dan Tempat Penitipan Anak (TPA).
Secara struktural, Mendikbud menjelaskan Pendidikan Anak Usia Dini, TK dominan dibina oleh masyarakat, termasuk TP PKK. “Dari 192.000 PAUD, TK yang ada di Indonesia, baru terdapat 4000 satuan pendidikan TK dan PAUD binaan pemerintah, kebanyakan milik masyarakat, termasuk ibu-ibu PKK ini,” ujar Menteri Muhadjir.
Melalui seminar ini, Mendikbud mengungkapkan sebagai media dari kehadiran pemerintah terhadap pendidikan keluarga dan anak usia dini.
“Disinilah, kita ingin membuat negara hadir di dalam urusan anak usia dini dan 1000 hari pertama anak lahir,” ungkapnya.
“Semoga seminar ini dapat menghasilkan informasi baru dan dapat menggerakan elemen PKK sehingga mempercepat pendidikan anak usia dini,” tutupnya.
Sebanyak 406 perwakilan Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) dari tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia turut berpartisipasi. Materi seminar meliputi Integrasi Pendidikan Keluarga dengan Kebijakan TP PKK oleh Erny Guntari Tjahjo Kumolo, Peningkatan Peran Keluarga dalam Menumbuhkan Karakter dan Budaya Prestasi oleh Dirjen PAUD dan Dikmas Harris Iskandar, Pengasuhan Positif oleh Suryan Widati, Menumbuhkan Karakter Anak Sejak Dini oleh Farrah Dina, Pendampingan Orang Tua dalam Pembentukan Karakter di Lembaga PAUD oleh Siti Atikoh Supriyanti Ganjar Pranowo, dan Perkembangan Anak pada 100 Hari Pertama Kehidupan oleh Rini Sekartini.
Walikota Surakarta FX Hadi Rudyatmo, Ketua Umum Tim Penggerak PKK Pusat Erni Guntarti Tjahjo Kumolo, Penasehat Dharma Wanita Persatuan Kemendikbud Wida Muhadjir Effendy pun turut menghadiri Pembukaan Seminar Nasional ini. (*)
Kota Surakarta, 21 Mei 2017
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 9334 kali
Editor :
Dilihat 9334 kali