Program Gizi Anak Sekolah Tahun 2017 Menyasar 100.000 Siswa Sekolah Dasar 26 Mei 2017 ← Back
Maluku Tenggara, Kemendikbud --- Program Gizi Anak Sekolah (ProGAS) tahun 2017 hari ini Jumat (26/5/2017) diluncurkan dengan menyasar 100.000 siswa sekolah dasar (SD). Peluncuran program ini dilakukan di SD Naskat Mathias 3 Langgur Kabupaten Maluku Tenggara Provinsi Maluku.
Direktur Pembinaan Sekolah Dasar (Direktur PSD) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Wowon Widaryat menyebutkan jumlah sasaran ProGAS tahun ini adalah siswa-siswi SD dari 563 sekolah di 11 kabupaten. "11 kabupaten tersebut berada di lima provinsi yaitu Banten, Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, Papua Barat, dan Papua," ujarnya.
Pemilihan lokasi sasaran ProGAS, menurut Wowon, didasarkan pada kategori daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T), serta termasuk dalam kategori 1 dan 2 pada Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan Indonesia. Peta tersebut diterbitkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) dan Program Pangan Dunia atau World Food Programme (WFP) pada tahun 2015.
ProGAS merupakan salah satu bentuk intervensi Kemendikbud untuk menjawab permasalahan banyaknya anak-anak sekolah yang tidak mendapatkan asupan sarapan yang memadai. "Kurangnya asupan sarapan itu berdampak pada status gizi buruk, konsentrasi belajar menurun, dan ketahanan fisik menurun. Akibatnya kualitas belajar anak menurun," ujar Wowon Widaryat.
Tahun 2016 telah dilaksanakan ProGAS di empat kabupaten dan berdasarkan hasil evaluasi, terjadi peningkatan kualitas belajar dan fisik anak. Tahun 2016 ProGAS dilaksanakan di empat kabupaten/kota yaitu Kabupaten Belu, Kota Kupang, Kabupaten Timor Tengah Selatan, dan Kabupaten Tangerang.
"Hasil evaluasi tahun lalu menunjukkan tingkat kehadiran anak meningkat, konsentrasi belajar naik, dan berat badan anak meningkat," kata Direktur PSD.
Strategi yang dilaksanakan Kemendikbud agar ProGAS tahun ini berhasil adalah membuat nota kesepahaman dengan para kepala daerah penerima program. Kepala daerah dituntut menyiapkan anggaran dari dana APBD mereka untuk membiayai program ini pada tahun kedua. Selain itu para kepala daerah juga dituntut mendukung pembuatan kebun sekolah dan penguatan pendidikan karakter melalui pembiasaan hidup sehat dan bersih.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Regional Indonesia WFP Anthea Webb memuji pemerintah Indonesia yang memperhatikan anak-anak dan para petani, nelayan, pedagang. ProGAS, menurut Anthea Webb, akan meningkatkan kualitas hidup anak-anak sekaligus berdampak positif pada ekonomi kerakyatan yang menyentuh para petani, nelayan, dan pedagang di pasar tradisional.
Ketua Dharmawanita Kemendikbud yang juga istri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Suryan Widati Muhadjir Effendy yang hadir pada peluncuran ProGAS menyambut gembira program ini. Ia juga optimis generasi muda Indonesia akan menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan berkarakter. "Melihat anak-anak kita ini Saya optimis dengan masa depan bangsa kita. Dengan kesehatan kecerdasan, dan karakter, mereka kelak akan mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia," kata Suryan Widati.
Maluku Tenggara, 26 Mei 2017
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Laman: www.kemdikbud.go.id
Sumber :
Direktur Pembinaan Sekolah Dasar (Direktur PSD) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Wowon Widaryat menyebutkan jumlah sasaran ProGAS tahun ini adalah siswa-siswi SD dari 563 sekolah di 11 kabupaten. "11 kabupaten tersebut berada di lima provinsi yaitu Banten, Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, Papua Barat, dan Papua," ujarnya.
Pemilihan lokasi sasaran ProGAS, menurut Wowon, didasarkan pada kategori daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T), serta termasuk dalam kategori 1 dan 2 pada Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan Indonesia. Peta tersebut diterbitkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) dan Program Pangan Dunia atau World Food Programme (WFP) pada tahun 2015.
ProGAS merupakan salah satu bentuk intervensi Kemendikbud untuk menjawab permasalahan banyaknya anak-anak sekolah yang tidak mendapatkan asupan sarapan yang memadai. "Kurangnya asupan sarapan itu berdampak pada status gizi buruk, konsentrasi belajar menurun, dan ketahanan fisik menurun. Akibatnya kualitas belajar anak menurun," ujar Wowon Widaryat.
Tahun 2016 telah dilaksanakan ProGAS di empat kabupaten dan berdasarkan hasil evaluasi, terjadi peningkatan kualitas belajar dan fisik anak. Tahun 2016 ProGAS dilaksanakan di empat kabupaten/kota yaitu Kabupaten Belu, Kota Kupang, Kabupaten Timor Tengah Selatan, dan Kabupaten Tangerang.
"Hasil evaluasi tahun lalu menunjukkan tingkat kehadiran anak meningkat, konsentrasi belajar naik, dan berat badan anak meningkat," kata Direktur PSD.
Strategi yang dilaksanakan Kemendikbud agar ProGAS tahun ini berhasil adalah membuat nota kesepahaman dengan para kepala daerah penerima program. Kepala daerah dituntut menyiapkan anggaran dari dana APBD mereka untuk membiayai program ini pada tahun kedua. Selain itu para kepala daerah juga dituntut mendukung pembuatan kebun sekolah dan penguatan pendidikan karakter melalui pembiasaan hidup sehat dan bersih.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Regional Indonesia WFP Anthea Webb memuji pemerintah Indonesia yang memperhatikan anak-anak dan para petani, nelayan, pedagang. ProGAS, menurut Anthea Webb, akan meningkatkan kualitas hidup anak-anak sekaligus berdampak positif pada ekonomi kerakyatan yang menyentuh para petani, nelayan, dan pedagang di pasar tradisional.
Ketua Dharmawanita Kemendikbud yang juga istri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Suryan Widati Muhadjir Effendy yang hadir pada peluncuran ProGAS menyambut gembira program ini. Ia juga optimis generasi muda Indonesia akan menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan berkarakter. "Melihat anak-anak kita ini Saya optimis dengan masa depan bangsa kita. Dengan kesehatan kecerdasan, dan karakter, mereka kelak akan mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia," kata Suryan Widati.
Maluku Tenggara, 26 Mei 2017
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Laman: www.kemdikbud.go.id
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 16964 kali
Editor :
Dilihat 16964 kali