Bagi 1.230 KIP di Banjarnegara, Presiden: Jaga Konsistensi Belajar 16 Juni 2017 ← Back
Banjarnegara, Kemendikbud --- Masih di hari yang sama dengan penyerahan Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Purwokerto, Kabupaten Banjarnegara Provinsi Jawa Tengah menjadi lokasi berikutnya dalam kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rangka pemerataan akses pendidikan melalui Program Indonesia Pintar (PIP), Jumat (16/6/2017).
Dengan didampingi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, Presiden Jokowi yang hadir langsung memberikan KIP menyampaikan beberapa poin penting kepada 1.230 siswa yatim/panti dan warga belajar kesetaraan, terutama tentang pentingnya menjaga konsistensi belajar.
"Sehari, adik-adik belajar berapa jam di rumah?" tanya presiden yang langsung disambut dengan jawaban yang bervariasi. "Dua jam? Kurang," lanjutnya.
Menurutnya belajar seharusnya dilakukan lebih sering lagi. "Malam belajar, habis subuh belajar. Kan memang tugasnya belajar," jelas Jokowi.
Imbauan ini ia sampaikan mengingat 10 sampai 20 tahun lagi merekalah yang menjadi penerus bangsa.
"Pemerintah menginginkan agar anak-anak Indonesia bisa terus melanjutkan pendidikan mulai dari jenjang SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi," tutur mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Ia melanjutkan bahwa nanti, di masa yang akan datang, persaingan sumber daya manusia akan lebih sulit. Karena itu dibutuhkan generasi yang siap untuk bersaing di masa depan.
Mendikbud Muhadjir Effendy menyampaikan rincian jumlah penerima KIP, di antaranya 433 Sekolah Dasar (SD), 262 Sekolah Menengah Pertama (SMP), 176 Sekolah Menengah Atas (SMA), 246 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), 1 Sekolah Luar Biasa (SLB), 6 Paket A, 39 Paket B, dan 67 Paket C. Selain itu, ada 165 pemegang KIP yang akan mencairkan dananya.
Turut hadir dalam penyerahan KIP di Kabupaten Banjarnegara Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Staf Khusus Mendikbud bidang Monitoring Implementasi Kebijakan Alpha Amirrachman. (*)
Banjarnegara, 16 Juni 2017
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber :
Dengan didampingi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, Presiden Jokowi yang hadir langsung memberikan KIP menyampaikan beberapa poin penting kepada 1.230 siswa yatim/panti dan warga belajar kesetaraan, terutama tentang pentingnya menjaga konsistensi belajar.
"Sehari, adik-adik belajar berapa jam di rumah?" tanya presiden yang langsung disambut dengan jawaban yang bervariasi. "Dua jam? Kurang," lanjutnya.
Menurutnya belajar seharusnya dilakukan lebih sering lagi. "Malam belajar, habis subuh belajar. Kan memang tugasnya belajar," jelas Jokowi.
Imbauan ini ia sampaikan mengingat 10 sampai 20 tahun lagi merekalah yang menjadi penerus bangsa.
"Pemerintah menginginkan agar anak-anak Indonesia bisa terus melanjutkan pendidikan mulai dari jenjang SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi," tutur mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Ia melanjutkan bahwa nanti, di masa yang akan datang, persaingan sumber daya manusia akan lebih sulit. Karena itu dibutuhkan generasi yang siap untuk bersaing di masa depan.
Mendikbud Muhadjir Effendy menyampaikan rincian jumlah penerima KIP, di antaranya 433 Sekolah Dasar (SD), 262 Sekolah Menengah Pertama (SMP), 176 Sekolah Menengah Atas (SMA), 246 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), 1 Sekolah Luar Biasa (SLB), 6 Paket A, 39 Paket B, dan 67 Paket C. Selain itu, ada 165 pemegang KIP yang akan mencairkan dananya.
Turut hadir dalam penyerahan KIP di Kabupaten Banjarnegara Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Staf Khusus Mendikbud bidang Monitoring Implementasi Kebijakan Alpha Amirrachman. (*)
Banjarnegara, 16 Juni 2017
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 10147 kali
Editor :
Dilihat 10147 kali