Mendikbud Dampingi Presiden Bagikan 1.054 KIP di Wonosobo 17 Juni 2017 ← Back
Presiden Tegaskan Anak-anak Jangan Kalah di Persaingan Global
Wonosobo, Kemendikbud --- Sebanyak 1.054 siswa yatim/panti dan warga belajar kesetaraan di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, menerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan didampingi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy. Hal ini merupakan salah satu upaya dan komitmen pemerintah dalam memberikan akses layanan pendidikan yang merata untuk seluruh anak-anak Indonesia usia sekolah.
Presiden Jokowi mengimbau, para siswa penerima KIP agar terus menerus belajar hingga jenjang perguruan tinggi. Dia juga berharap 10 hingga 30 tahun yang akan datang dan seterusnya anak-anak Indonesia mampu bersaing di dunia global.
"Belajar yang baik dan jangan mau kalah dengan anak-anak dari negara lain," ujar Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada acara Penyerahan KIP di gedung Sasana Adipura Kencana, Wonosobo, Jawa Tengah, Sabtu (17/6/2017).
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebagai pelaksana Program Indonesia Pintar (PIP) hari ini membagikan KIP kepada 944 siswa yang berasal dari jalur pendidikan formal mulai dari jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah. Tidak hanya itu, KIP juga diberikan kepada 110 warga belajar pendidikan kesetaraan Paket A, Paket B, dan Paket C di sekitar Kabupaten Wonosobo.
PIP pada bertujuan untuk anak-anak secara personal untuk dapat terus belajar hingga lulus jenjang pendidikan menengah. Siswa dengan jenjang Sekolah Dasar (SD) atau Paket A menerima bantuan dana sebesar Rp 450.000 sedangkan jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Paket B sebesar Rp 750.000 serta jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau Paket C sebesar Rp 1.000.000.
Tidak lupa Presiden Jokowi mengingatkan para siswa penerima KIP agar memanfaatkan dana yang diterima untuk keperluan sekolah, seperti membeli buku, seragam sekolah, sepatu, dan lainnya. Dia menegaskan kepada mereka untuk tidak membeli keperluan di luar keperluan sekolah, seperti pulsa dan lainnya.
Vinka Azzah (17) menyebutkan, dana PIP yang diterima akan digunakan untuk membeli buku-buku sekolah di tahun pelajaran baru. "Saya ingin berkuliah di jurusan kimia dan menjadi ahli kimia serta akan mempersiapkannya dengan baik," kata siswi kelas XII SMA Negeri 2 Wonosobo itu.
Senada hal itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy membenarkan, melalui KIP ini pemerintah ingin anak-anak Indonesia tidak putus atau berhenti bersekolah. Para penerima KIP, kata dia, harus betul-betul belajar dengan keras dan jangan takut bermimpi setinggi-tingginya untuk mencapai prestasi yang setinggi-tingginya.
Mendikbud mengungkapkan, tantangan bangsa Indonesia di masa mendatang akan jauh lebih besar dibandingkan tangtangan saat ini. "Kita akan menjadi negara maju kuncinya ada di kalian semua," tutur mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu.
Kemendikbud bekerja sama dengan Bank Negara Indonesia juga menyelenggarakan percepatan pencairan dana KIP di Kabupaten Wonosobo pada hari yang sama. Sekitar 200 siswa SMA penerima KIP mencairkan dana PIP mereka.
"Agar anak-anak dapat langsung merasakan manfaatnya," pungkas Mendikbud Muhadjir.
Pada kesempatan ini seperti biasa Presiden Jokowi memberikan hadiah sepeda bertuliskan "Hadiah Presiden Jokowi" bagi siswa yang berani maju untuk menunjukkan kebolehannya atau menjawab pertanyaan-pertanyaan Presiden. Beberapa siswa maju ke depan menunjukkan keterampilannya seperti pencak silat dan membaca pusii diiringi riuh tepuk tangan hadirin.
Hadir bersama Mendikbud dalam kunjungan kerja mendampingi Presiden di Kabupaten Wonosobo, Menteri Sekretariat Negara Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Wonosobo Eko Purnomo dan Staf Khusus Mendikbud bidang Monitoring Implementasi Kebijakan Alpha Amirrachman. (*)
Wonosobo, 17 Juni 2017
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber :
Wonosobo, Kemendikbud --- Sebanyak 1.054 siswa yatim/panti dan warga belajar kesetaraan di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, menerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan didampingi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy. Hal ini merupakan salah satu upaya dan komitmen pemerintah dalam memberikan akses layanan pendidikan yang merata untuk seluruh anak-anak Indonesia usia sekolah.
Presiden Jokowi mengimbau, para siswa penerima KIP agar terus menerus belajar hingga jenjang perguruan tinggi. Dia juga berharap 10 hingga 30 tahun yang akan datang dan seterusnya anak-anak Indonesia mampu bersaing di dunia global.
"Belajar yang baik dan jangan mau kalah dengan anak-anak dari negara lain," ujar Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada acara Penyerahan KIP di gedung Sasana Adipura Kencana, Wonosobo, Jawa Tengah, Sabtu (17/6/2017).
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebagai pelaksana Program Indonesia Pintar (PIP) hari ini membagikan KIP kepada 944 siswa yang berasal dari jalur pendidikan formal mulai dari jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah. Tidak hanya itu, KIP juga diberikan kepada 110 warga belajar pendidikan kesetaraan Paket A, Paket B, dan Paket C di sekitar Kabupaten Wonosobo.
PIP pada bertujuan untuk anak-anak secara personal untuk dapat terus belajar hingga lulus jenjang pendidikan menengah. Siswa dengan jenjang Sekolah Dasar (SD) atau Paket A menerima bantuan dana sebesar Rp 450.000 sedangkan jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Paket B sebesar Rp 750.000 serta jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau Paket C sebesar Rp 1.000.000.
Tidak lupa Presiden Jokowi mengingatkan para siswa penerima KIP agar memanfaatkan dana yang diterima untuk keperluan sekolah, seperti membeli buku, seragam sekolah, sepatu, dan lainnya. Dia menegaskan kepada mereka untuk tidak membeli keperluan di luar keperluan sekolah, seperti pulsa dan lainnya.
Vinka Azzah (17) menyebutkan, dana PIP yang diterima akan digunakan untuk membeli buku-buku sekolah di tahun pelajaran baru. "Saya ingin berkuliah di jurusan kimia dan menjadi ahli kimia serta akan mempersiapkannya dengan baik," kata siswi kelas XII SMA Negeri 2 Wonosobo itu.
Senada hal itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy membenarkan, melalui KIP ini pemerintah ingin anak-anak Indonesia tidak putus atau berhenti bersekolah. Para penerima KIP, kata dia, harus betul-betul belajar dengan keras dan jangan takut bermimpi setinggi-tingginya untuk mencapai prestasi yang setinggi-tingginya.
Mendikbud mengungkapkan, tantangan bangsa Indonesia di masa mendatang akan jauh lebih besar dibandingkan tangtangan saat ini. "Kita akan menjadi negara maju kuncinya ada di kalian semua," tutur mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu.
Kemendikbud bekerja sama dengan Bank Negara Indonesia juga menyelenggarakan percepatan pencairan dana KIP di Kabupaten Wonosobo pada hari yang sama. Sekitar 200 siswa SMA penerima KIP mencairkan dana PIP mereka.
"Agar anak-anak dapat langsung merasakan manfaatnya," pungkas Mendikbud Muhadjir.
Pada kesempatan ini seperti biasa Presiden Jokowi memberikan hadiah sepeda bertuliskan "Hadiah Presiden Jokowi" bagi siswa yang berani maju untuk menunjukkan kebolehannya atau menjawab pertanyaan-pertanyaan Presiden. Beberapa siswa maju ke depan menunjukkan keterampilannya seperti pencak silat dan membaca pusii diiringi riuh tepuk tangan hadirin.
Hadir bersama Mendikbud dalam kunjungan kerja mendampingi Presiden di Kabupaten Wonosobo, Menteri Sekretariat Negara Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Wonosobo Eko Purnomo dan Staf Khusus Mendikbud bidang Monitoring Implementasi Kebijakan Alpha Amirrachman. (*)
Wonosobo, 17 Juni 2017
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 11406 kali
Editor :
Dilihat 11406 kali