Belajar Bersama Maestro Dorong Siswa Cerdas Berbudaya 11 Juli 2017 ← Back
Jakarta, Kemendikbud – Sebanyak 300 pelajar kelas XI dan XII SMA/SMK dari berbagai wilayah tanah air menjadi peserta Belajar Bersama Maestro (BBM) tahun 2017 yang diselenggarakan Direktorat Kesenian Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Selama 12 hari, yakni tanggal 11 sampai dengan 23 Juli 2017, para pelajar terpilih tersebut akan tinggal bersama maestro pilihannya untuk mempelajari seni dan budaya, serta mengembangkan dan membangun karakter bangsa.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid berharap para peserta BBM 2017 tidak hanya belajar tentang seni dan budaya kepada maestro, melainkan juga belajar tentang kehidupan. Menurutnya, banyak yang bisa dipelajari dari para maestro, termasuk perjalanan hidup mereka yang luar biasa.
"Para maestro inilah yang membuat kebudayaan Indonesia bisa bernafas sampai sekarang," tutur Hilmar dalam pembukaan BBM saat pelepasan peserta BBM 2017 di Jakarta, Senin malam (10/7).
Hilmar berpesan agar para siswa dapat menggali dan mencerna dengan baik selama tinggal dan belajar bersama maestro. "Dari situ akan lahir satu barisan anak muda yang bersemangat dan berdedikasi yang bisa mengikuti jejak para maestro di masa yang akan datang," ujarnya optimis.
Program BBM, menurut Hilmar, sejalan dengan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). BBM adalah salah satu wujud konkret dalam menerapkan pendidikan karakter terhadap siswa. Menurut Hilmar, generasi bangsa harus memiliki keseimbangan antara kemampuan akademis dengan kemampuan di bidang lain, misalnya kesenian atau olahraga. Melalui kegiatan-kegiatan positif itu, karakter anak Indonesia yang kuat akan muncul. BBM juga menjadi teknik belajar yang menyenangkan.
Tema yang diangkat dalam BBM 2017 adalah "Cerdas Berbudaya". Ada 15 maestro kebanggan Indonesia yang berpartisipasi dalam BBM 2017, di antaranya Titiek Puspa (seni musik), Retno Maruti (seni tari), Manten Soedharsono (seni teater), Djana Partanain (seni musik), Jose Rizal Firdaus (seni tari), Hanafi (seni rupa), Fendi Siregar (seni media), Iman Sholeh (seni teater), Dedek Wahyudi (seni musik), Zakaria (seni tari), Timbul Raharjo (seni rupa), Asia Ramli (seni teater), Caro David Habel Edon (seni musik), Sunaryo (seni rupa), dan Krisna Murti (seni media). Peserta BBM 2017 akan belajar di lokasi asal para maestro, yakni di Jakarta, Bandung (Jawa Barat), Cirebon (Jawa Barat), Yogyakarta, Solo (Jawa Tengah), Medan (Sumatera Utara), Kupang (Nusa Tenggara Timur), Lombok Utara (Nusa Tenggara Barat), dan Makassar (Sulawesi Selatan).
Direktur Kesenian Restu Gunawan mengatakan, 300 peserta BBM 2017 merupakan hasil seleksi dari jumlah total pendaftar 1.578 orang yang mendaftar melalui laman bbm.kemdikbud.go.id. Selanjutnya, 1.578 pendaftar tersebut diseleksi lagi menjadi 800 orang hingga akhirnya mengerucut menjadi 300 orang yang akan belajar kepada 15 maestro. Setiap maestro akan menerima 20 siswa untuk tinggal bersama mereka dan mempelajari bidang kesenian tertentu.
"Nanti anak-anak (peserta BBM) ini akan diserahkan ke maestro masing-masing, kemudian mereka akan membuat karya seni sesuai penugasan dan materi dari maestronya," ujar Restu.
"Kita ingin membuat sekolah atau belajar jadi lebih menyenangkan. Kalau belajarnya kaya' begini senang nggak?," tanya Hilmar kepada para peserta BBM 2017. "Senaaaaang," jawab mereka kompak.
Belajar Bersama Maestro (BBM) merupakan upaya strategis untuk penguatan jati diri dan pembangunan karakter bangsa melalui pembelajaran seni budaya kepada generasi muda. Diharapkan, para peserta BBM dapat termotivasi untuk melestarikan seni budaya nusantara. BBM 2017 merupakan penyelenggaraan yang ketiga. BBM pertama kali diselenggarakan pada tahun 2015, lalu tahun 2016, dengan jumlah peserta dan jumlah maestro yang terus bertambah setiap tahun. (*)
Jakarta, 10 Juli 2017
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber :
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid berharap para peserta BBM 2017 tidak hanya belajar tentang seni dan budaya kepada maestro, melainkan juga belajar tentang kehidupan. Menurutnya, banyak yang bisa dipelajari dari para maestro, termasuk perjalanan hidup mereka yang luar biasa.
"Para maestro inilah yang membuat kebudayaan Indonesia bisa bernafas sampai sekarang," tutur Hilmar dalam pembukaan BBM saat pelepasan peserta BBM 2017 di Jakarta, Senin malam (10/7).
Hilmar berpesan agar para siswa dapat menggali dan mencerna dengan baik selama tinggal dan belajar bersama maestro. "Dari situ akan lahir satu barisan anak muda yang bersemangat dan berdedikasi yang bisa mengikuti jejak para maestro di masa yang akan datang," ujarnya optimis.
Program BBM, menurut Hilmar, sejalan dengan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). BBM adalah salah satu wujud konkret dalam menerapkan pendidikan karakter terhadap siswa. Menurut Hilmar, generasi bangsa harus memiliki keseimbangan antara kemampuan akademis dengan kemampuan di bidang lain, misalnya kesenian atau olahraga. Melalui kegiatan-kegiatan positif itu, karakter anak Indonesia yang kuat akan muncul. BBM juga menjadi teknik belajar yang menyenangkan.
Tema yang diangkat dalam BBM 2017 adalah "Cerdas Berbudaya". Ada 15 maestro kebanggan Indonesia yang berpartisipasi dalam BBM 2017, di antaranya Titiek Puspa (seni musik), Retno Maruti (seni tari), Manten Soedharsono (seni teater), Djana Partanain (seni musik), Jose Rizal Firdaus (seni tari), Hanafi (seni rupa), Fendi Siregar (seni media), Iman Sholeh (seni teater), Dedek Wahyudi (seni musik), Zakaria (seni tari), Timbul Raharjo (seni rupa), Asia Ramli (seni teater), Caro David Habel Edon (seni musik), Sunaryo (seni rupa), dan Krisna Murti (seni media). Peserta BBM 2017 akan belajar di lokasi asal para maestro, yakni di Jakarta, Bandung (Jawa Barat), Cirebon (Jawa Barat), Yogyakarta, Solo (Jawa Tengah), Medan (Sumatera Utara), Kupang (Nusa Tenggara Timur), Lombok Utara (Nusa Tenggara Barat), dan Makassar (Sulawesi Selatan).
Direktur Kesenian Restu Gunawan mengatakan, 300 peserta BBM 2017 merupakan hasil seleksi dari jumlah total pendaftar 1.578 orang yang mendaftar melalui laman bbm.kemdikbud.go.id. Selanjutnya, 1.578 pendaftar tersebut diseleksi lagi menjadi 800 orang hingga akhirnya mengerucut menjadi 300 orang yang akan belajar kepada 15 maestro. Setiap maestro akan menerima 20 siswa untuk tinggal bersama mereka dan mempelajari bidang kesenian tertentu.
"Nanti anak-anak (peserta BBM) ini akan diserahkan ke maestro masing-masing, kemudian mereka akan membuat karya seni sesuai penugasan dan materi dari maestronya," ujar Restu.
"Kita ingin membuat sekolah atau belajar jadi lebih menyenangkan. Kalau belajarnya kaya' begini senang nggak?," tanya Hilmar kepada para peserta BBM 2017. "Senaaaaang," jawab mereka kompak.
Belajar Bersama Maestro (BBM) merupakan upaya strategis untuk penguatan jati diri dan pembangunan karakter bangsa melalui pembelajaran seni budaya kepada generasi muda. Diharapkan, para peserta BBM dapat termotivasi untuk melestarikan seni budaya nusantara. BBM 2017 merupakan penyelenggaraan yang ketiga. BBM pertama kali diselenggarakan pada tahun 2015, lalu tahun 2016, dengan jumlah peserta dan jumlah maestro yang terus bertambah setiap tahun. (*)
Jakarta, 10 Juli 2017
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 6297 kali
Editor :
Dilihat 6297 kali