Jadi Guest Country di Festival Europalia, Indonesia Dikunjungi Media Belgia  11 Juli 2017  ← Back



Jakarta, Kemendikbud --- Indonesia akan menjadi Negara Tamu atau Guest Country dalam Festival Europalia di Brussel, Belgia, yang akan berlangsung pada Oktober 2017 hingga Januari 2018. Untuk mengenalkan Indonesia kepada masyarakat Belgia sebelum Festival Europalia berlangsung, sejumlah wartawan dari Belgia melakukan kunjungan media ke Indonesia. Museum Nasional Indonesia menjadi lokasi pertama yang dikunjungi wartawan Belgia untuk mengenal sejarah dan budaya bangsa Indonesia.
 
Di Museum Nasional Indonesia, wartawan Belgia mengikuti diskusi dan tur keliling museum untuk melihat koleksi artefak yang dimiliki Museum Nasional Indonesia. Diskusi dengan wartawan Belgia menghadirkan tiga narasumber, yaitu antropolog Idham Setiadi, sebagai Scientific Committee for Exhibition and Ancestor Indonesia-Europalia; Singgih Tri Sulistiyono, pakar sejarah kemaritiman dari Universitas Diponegoro; dan Dirk Vermaelen, Artistic Director Europalia International.
 
Idham Setiadi memberikan penjelasan tentang beberapa budaya dan tradisi yang dimiliki bangsa Indonesia, salah satunya tradisi mudik sebagai salah satu kegiatan kembali kepada leluhur. Singgih Tri Sulistiyono sebagai pakar kemaritiman memberikan paparan singkat tentang kondisi Indonesia sebagai negara kelautan atau negara maritim.

“Ini juga menjadi visi Presiden Joko Widodo untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia,” ujar Singgih saat diskusi di Museum Nasional Indonesia, Selasa (11/7/2017). Ia  juga membahas betapa beragamnya Indonesia yang memiliki belasan ribu pulau, ratusan suku bangsa dan bahasa daerah.
 
Dalam diskusi itu, Dirk Vermaelen, Artistic Director Europalia International, menyampaikan salah satu rencana dalam program seni yang akan dijalankan dalam Festival Europalia, yaitu program residensi. Sebagai Negara Tamu, Indonesia akan menampilkan berbagai pertunjukan seni, seperti seni tari, seni musik, instalasi seni rupa, hingga pemutaran film. Untuk program residensi, para seniman dari Belgia akan datang ke Indonesia dan mengikuti program residensi untuk mendalami seni dan budaya Indonesia. Mereka akan berkolaborasi dengan seniman Indonesia untuk menciptakan suatu karya seni yang akan ditampilkan di akhir penyelenggaraan Festival Europalia.
 
Setelah mengikuti diskusi, wartawan Belgia lalu melakukan tur keliling museum untuk melihat dan mempelajari artefak koleksi Museum Nasional Indonesia. Sekitar 400 artefak dari Museum Nasional Indonesia dan museum di daerah-daerah akan dibawa ke Belgia untuk dipamerkan di Festival Europalia. Salah satu artefak legendaris yang akan dibawa tersebut adalah Patung Ganesa dengan berat lebih dari 1.000 kilogram. Patung Ganesa tersebut ditemukan di Candi Banon, Magelang, Jawa Tengah, yang sudah ada sejak abad 8-9 Masehi. Ganesa adalah dewa ilmu pengetahuan dan penyingkir rintangan dalam agama Hindu.
 
Catherine Vuylsteke, wartawan Belgia mengatakan, Indonesia merupakan negara yang sangat menarik karena memiliki sejarah yang panjang dan berkaitan dengan sejarah serta pengaruh budaya masyarakat dunia lain, seperti Eropa, Cina dan Arab. Ia juga tertarik dengan koleksi artefak yang dimiliki Indonesia. Ia menuturkan, artefak-artefak tersebut  menunjukkan keragaman budaya yang berbeda-beda di setiap pulau di Indonesia. “Menurut saya sangat menarik berkunjung ke Indonesia untuk mempelajari budayanya.

"Jika kita pergi ke Sumatra, Kalimantan, atau Flores, kita akan menemui budaya yang berbeda-beda. Kekayaan budaya dan keragaman Indonesia menjadi daya tarik tersendiri bagi Indonesia sebagai sebuah negara kepulauan,” katanya. Ia pun berharap Indonesia akan sukses menjadi Negara Tamu dalam Festival Europalia yang akan berlangsung selama tiga bulan, yaitu Oktober 2017 hingga Januari 2018.
 
Wartawan Belgia akan berada di Indonesia selama lima hari, dari Senin (10/7/2017) hingga Jumat (14/7/2017). Kunjungan mereka ke Indonesia tidak hanya berlangsung di Jakarta tetapi juga ke Solo dan Yogyakarta untuk mengenal seni dan budaya Indonesia. Pada Rabu (12/7/2017), mereka akan berangkat ke Solo untuk mengenal musik tradisional Indonesia, yang akan diperkenalkan melalui pertunjukan gamelan dan wayang. Di Yogyakarta (13/7/2017), mereka akan menikmati pameran seni rupa, dilanjutkan berkunjung ke Candi Borobudur di Magelang. Selanjutnya mereka akan kembali ke Belgia pada Jumat malam (14/7/2017). (Desliana Maulipaksi)

Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 5267 kali