Presiden: Belajar di Luar Kelas Harus Dihargai 23 Juli 2017 ← Back
Yogyakarta, Kemendikbud --- Presiden Joko Widodo mengatakan, generasi penerus bangsa harus mempersiapkan diri akan perubahan, mengingat kondisi perkembangan zaman yang cepat mengalami perubahan. Menurutnya, yang dapat memenangkan persaingan adalah inovasi dan kreativitas secara terus menerus, serta enterpreneurship. "Belajar di luar kelas harus dihargai," katanya.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi pada kuliah umum di Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Yogyakarta, Sabtu (22/7/2017). Kuliah umum tersebut bertema "Pembangunan Sumber Daya Manusia yang Unggul dan Kompetitif untuk Menghadapi Era Global".
Presiden memberi contoh mahasiswa yang mempelajari membuat aplikasi, atau yang berhasil mengelola lahan pertanian, harus dihargai oleh dosennya. Di samping itu, membangun karakter bangsa juga sangatlah penting. "Jangan biarkan anak belajar dari media sosial saja, karena belum tentu isinya selalu baik," katanya.
Imbauan presiden mengenai belajar di luar kelas tersebut selaras dengan konsep lima hari sekolah, yakni siswa tidak hanya belajar di dalam ruang kelas, melainkan juga diarahkan aktif berkegiatan positif di luar kelas dan luar sekolah sesuai dengan program penguatan pendidikan karakter (PPK). Presiden juga mengingatkan agar kita semua jangan hanya mengikuti rutinitas, linier, tidak berani melakukan terobosan, atau monoton, sehingga tidak menyadari perubahan.
"Landscape politik global berubah, landscape politik nasional berubah, landscape politik daerah berubah. Landscape ekonomi global berubah, landscape ekonomi nasional berubah, dan landscape ekonomi daerah juga berubah," ujar Presiden Jokowi.
Selain memberikan kuliah umum, Presiden Jokowi melakukan peletakan batu pertama pembangunan Museum Muhammadiyah, sebuah museum sejarah Islam modern berkonsep digital. Museum tersebut akan dibangun di lahan Universitas Ahmad Dahlan. Presiden didampingi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M. Nasir, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono IX, dan Rektor UAD Kasiyarno. Dalam acara peletakan baru pertama itu, presiden menyampaikan bahwa pemerintah akan memberikan bantuan untuk pembangunan museum melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (Desliana Maulipaksi/Anang Kusuma)
Sumber :
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi pada kuliah umum di Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Yogyakarta, Sabtu (22/7/2017). Kuliah umum tersebut bertema "Pembangunan Sumber Daya Manusia yang Unggul dan Kompetitif untuk Menghadapi Era Global".
Presiden memberi contoh mahasiswa yang mempelajari membuat aplikasi, atau yang berhasil mengelola lahan pertanian, harus dihargai oleh dosennya. Di samping itu, membangun karakter bangsa juga sangatlah penting. "Jangan biarkan anak belajar dari media sosial saja, karena belum tentu isinya selalu baik," katanya.
Imbauan presiden mengenai belajar di luar kelas tersebut selaras dengan konsep lima hari sekolah, yakni siswa tidak hanya belajar di dalam ruang kelas, melainkan juga diarahkan aktif berkegiatan positif di luar kelas dan luar sekolah sesuai dengan program penguatan pendidikan karakter (PPK). Presiden juga mengingatkan agar kita semua jangan hanya mengikuti rutinitas, linier, tidak berani melakukan terobosan, atau monoton, sehingga tidak menyadari perubahan.
"Landscape politik global berubah, landscape politik nasional berubah, landscape politik daerah berubah. Landscape ekonomi global berubah, landscape ekonomi nasional berubah, dan landscape ekonomi daerah juga berubah," ujar Presiden Jokowi.
Selain memberikan kuliah umum, Presiden Jokowi melakukan peletakan batu pertama pembangunan Museum Muhammadiyah, sebuah museum sejarah Islam modern berkonsep digital. Museum tersebut akan dibangun di lahan Universitas Ahmad Dahlan. Presiden didampingi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M. Nasir, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono IX, dan Rektor UAD Kasiyarno. Dalam acara peletakan baru pertama itu, presiden menyampaikan bahwa pemerintah akan memberikan bantuan untuk pembangunan museum melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (Desliana Maulipaksi/Anang Kusuma)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 2232 kali
Editor :
Dilihat 2232 kali