Belajar Sejarah dan Budaya di Pameran Warisan Dunia  23 Agustus 2017  ← Back

Surakarta, Kemendikbud --- Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, salah satu unit pelaksana teknis (UPT) di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), ikut memeriahkan Pameran Warisan Budaya Jawa Tengah dengan tema “Pembentukan Karakter Bangsa Melalui Pameran Cagar Budaya”. Dalam pameran itu, BPSMP Sangiran menyajikan koleksi-koleksi unggulan dari Situs Sangiran berupa replika tengkorak manusia purba jenis Homo erectus, fosil fauna, artefak, komputer interaktif, film pendek, dan patung rekonstruksi manusia purba yang menjadi ikon Situs Sangiran.
Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan, Situs Sangiran sudah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan dunia. Sangiran dinilai signifikan dalam membentuk pengetahuan tentang kehidupan purba di masa lalu.  "Semua manusia purba yang ditampilkan di gambar (pameran) itu adalah hasil rekonstruksi para ahli dari bukti-bukti yang tersedia," kata Hilmar.
Pameran Warisan Dunia Jawa Tengah berlangsung di Hotel Dana Surakarta, pada tanggal 21 s.d. 25 Agustus 2017. Para pengunjung sangat antusias mencari informasi dengan bertanya kepada pemandu. Tidak jarang pula patung manusia purba yang ditampikan di lokasi pameran diajak berswafoto oleh pengunjung. Kepala Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran Sukronedi menjelaskan, penggunaan gambar manusia purba karena manusia purba yang ditemukan di Jawa Tengah, khususnya Sangiran, sudah menjadi warisan dunia. "Di Indonesia ini kaya akan tinggalan cagar budaya yang tarafnya internasional. Seharusnya kita merasa bangga," ujarnya.
 
Mutiara, pelajar SMAN 5 Surakarta mengatakan, berkunjung ke Pameran Warisan Dunia membuatnya bisa mendapatkan ilmu dan wawasan lebih tentang sejarah dan fosil yang ada di Indonesia, khususnya yang ditemukan di Sangiran. “Nilai karakter yang kami pelajari adalah kami bisa meningkatkan wawasan dengan membaca. Kita harus sering membaca untuk mengetahui sejarah dan menjadi siswa yang berwawasan luas,” tuturnya.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah mengerahkan pelajar dari berbagai sekolah di wilayah Kota Surakarta dan sekitarnya untuk mengunjungi kegiatan pameran ini.  Sejalan dengan tema yang diangkat yaitu, membentuk karakter bangsa melalui cagar budaya, diharapkan pelajar dan pengunjung pameran memiliki kebanggaan akan kekayaan budaya bangsa Indonesia yang bahkan dunia pun mengakuinya.
Dengan didampingi guru, para pelajar yang mengunjungi pameran mencari pengetahuan mengenai tinggalan-tinggalan bersejarah yang menjadi Warisan Dunia di Jawa Tengah. Tinggalan bersejarah yang bersifat bendawi antara lain  Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Situs Sangiran. Tinggalan bersejarah yang bersifat nonbendawi antara lain keris, batik, dan wayang.
 
Selain diikuti oleh BPSMP Sangiran, Pameran Warisan Dunia Jawa Tengah juga dikuti oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah, dan Balai Konservasi Borobudur sebagai pengelola pelestarian Situs Warisan Dunia, serta Museum Tosan Aji Purworejo, Museum Batik Pekalongan, Museum Wayang Wonogiri, UMKM Blangkon Solo, UMKM Batik Solo yang mewakili Warisan Dunia Takbenda. (Desliana Maulipaksi/Sumber: http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpsmpsangiran/ )
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 6012 kali