Harmonisasi dalam Keberagaman, Tema Lomba Debat Pelajar Sedunia di Bali 03 Agustus 2017 ← Back
Denpasar, Kemendikbud --- Indonesia kembali menjadi tuan rumah perhelatan akbar tingkat dunia. World Schools Debating Championshop (WSDC) atau lomba debat tingkat pelajar SMA sedunia secara resmi dibuka pada Rabu malam, (2/8/2017), di Institut Seni Indonesia (ISI), Denpasar, Bali. Penyelenggaraan WSDC yang ke-29 pada tahun ini mengangkat tema "Listen to Diversity, Speak of Harmony" sebagai isu utama untuk mendukung perdamaian dunia. WSDC 2017 diikuti sekitar 450 orang dari 50 negara.
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dirjen Dikdasmen Kemendikbud), Hamid Muhammad mengatakan, WSDC harus dipandang bukan hanya sebagai sekedar ajang kompetisi anak-anak muda. "Harus pula dimaknai sebagai kesempatan berharga untuk memperkuat hubungan persahabatan, memperluas jaringan, serta untuk memajukan kerjasama global untuk pembangunan pendidikan dunia yang berkualitas dan berkelanjutan," ujarnya dalam acara pembukaan WSDC 2017 di ISI Denpasar, Bali, Rabu malam (2/8/2017).
WSDC 2017 akan digelar selama 11 hari, dari tanggal 1 s.d 11 Agustus 2017. “Listen to Diversity, Speak of Harmony” merupakan tema yang diangkat dalam WSDC 2017 untuk menyuarakan kepada semesta akan pentingnya perdamaian serta melihat perbedaan dalam suatu perspektif untuk saling melengkapi sehingga harmonisasi tercipta dengan sendirinya.
Acara pembukaan didahului dengan gala dinner di halaman ISI Denpasar diiringi dengan hiburan musik tradisional Bali, lalu dilanjutkan dengan seremoni pembukaan di auditorium ISI. Tarian Sekar Jagat mengawali acara pembukaan WSDC 2017. Tarian ini merupakan tarian penyambutan yang memiliki makna “Sekar” yang artinya bunga yang harum dan “Jagat” yang artinya dunia. Sejalan dengan tema WSDC, tarian ini menggambarkan damainya dunia dengan semerbak harum bunga yang menghiasinya.
Mark Gabriel, Chair of WSDC Tournament Committee Executive, WSDC juga bertujuan melakukan pengembangan dan pembinaan para debater muda dunia sebagai calon pemimpin di negaranya masing-masing, seraya berharap ini akan memberikan landasan yang kuat bagi para pembelajar muda hari ini untuk menjadi para pemimpin handal di masa depan. "Pada dasarnya, upaya ini juga merupakan bagian dari komitmen kami untuk ikut mewujudkan visi dari pendidikan berkelanjutan UNESCO abad ke-21, sebuah visi yang mendorong semua proses pendidikan berada dalam prinsip learning to know, learning to do, learning to be, and learning," katanya.
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 5195 kali
Editor :
Dilihat 5195 kali