Menghadirkan Sejarah Melalui Karya Seni Visual 08 Agustus 2017 ← Back
Jakarta, Kemendikbud --- Menyambut Hari Ulang Tahun ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia, Galeri Nasional Indonesia menggelar sebuah pameran sejarah. Hal yang menarik dari karya yang dipamerkan adalah penggunaan Teknik Gutha Tamarin, yaitu pengembangan teknik batik menggunakan bahan dasar berupa biji buah asam yang dihaluskan. Pameran ini memamerkan karya visualisasi ekspresi teknik Gutha Tamarin dalam kain sutra.
Teknik Gutha Tamarin menggunakan bubuk asam yang dihaluskan dan dicampurkan dengan air secukupnya, dan sedikit lemak nabati atau margarin hingga menjadi sejenis pasta. Pameran sejarah ini menampilkan karya seni visual yang sarat akan spirit kesejarahan dengan Teknik Gutha Tamarin itu.
Pameran karya seni dengan Teknik Gutha Tamarin ini mengangkat tema “Visualisasi Ekspresi Pahlawan dan Tokoh Perempuan”. Terdapat 36 karya sejarah visual dari 34 perupa yang merupakan pendidik, mulai dari guru TK, SMP, SMU/SMK hingga dosen di perguruan tinggi.
Pembukaan pameran sejarah resmi dibuka oleh Mufidah Jusuf Kalla di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, Senin (7/8/2017). “Pameran ini menampilkan lukisan yang terdiri dari 12 pahlawan nasional, 16 tokoh pejuang pergerakan, dan enam tokoh yang menginspirasi,” ujar Mufidah Kalla dalam pembukaan pameran di Galeri Nasional Indonesia.
Pameran sejarah ini merupakan hasil kerja sama antara Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud dengan Perempuan Pendidik Seni Indonesia dari Komunitas 22 Ibu. Pameran ini didasari oleh kesadaran jika sejarah tidak selamanya hanya ditanamkan melalui bahasa tetapi bisa melalui pendekatan karya-karya visual.
“Pameran sejarah ini hanya menampilkan tokoh-tokoh perempuan. Dari adanya pameran ini saya berharap kita dapat belajar sejarah yang menarik dan menyenangkan,” ujar Direktur Sejarah Kemendikbud, Triana Wulandari.
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 4705 kali
Editor :
Dilihat 4705 kali