Sekolah Sehat Dorong Penguatan Pendidikan Karakter bagi Siswa  21 Agustus 2017  ← Back

Jakarta, Kemendikbud --- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan apresiasi kepada 16 sekolah dari 24 kabupaten dan kota sebagai Sekolah Sehat Tingkat Nasional Tahun 2017. Pemberian penghargaan tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Kemendikbud dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Agama, dan Kementerian Dalam Negeri. Program sekolah sehat diharapkan dapat mendorong penerapan penguatan pendidikan karakter (PPK) bagi seluruh siswa di Indonesia.
 
Salah satu sekolah yang menerima penghargaan sebagai Sekolah Sehat Tingkat Nasional 2017 adalah SMP Negeri 3 Tuban, Jawa Timur. Sekolah ini menjadi Pemenang Pertama Kategori Pencapaian Terbaik Tingkat Sekolah Menengah Pertama. Sikap hidup bersih dan sehat telah diterapkan di SMPN 3 Tuban Jawa Timur. Salah satu program unggulannya adalah penerapan empat pilar penyanggah kebijakan. Kepala Sekolah SMP 3 Tuban Jawa Timur, Mat Sa’roni menjelaskan, empat pilar penyanggah kebijakan tersebut yaitu kebijakan berwawasan sekolah sehat, mengintegrasikan dalam pembelajaran dan kurikulum, pemenuhan sarana prasana dan pemeliharaan, serta membangun indahnya kebersamaan dan kepedulian.
 
“Dari empat pilar kebijakan itu terkait juga dengan pendidikan karakter. Anak menjadi pribadi yang hidup bersih dan sehat. Kita mulai dari sekolah yang bersih, anak-anak datang dalam kondisi yang  bersih baik bersih badan juga bersih hati. Setelah itu, para guru menyambut siswa di depan pintu, dilanjutkan dengan shalat dhuha bersama, lalu sekolah mengabarkan kepada orang tua murid bahwa anaknya telah melaksanakan ibadah shalat dhuha dan datang ke sekolah dengan selamat,” ujar Mat Sa’roni.
 
Karakter hidup bersih dan sehat juga tercermin dari siswa SMA Negeri 1 Kedamean Kabupaten Gresik yang menjadi Pemenang Harapan Kategori Best Performance Tingkat Sekolah Menengah Atas. Muhammad Zulfan Ramadhani, salah satu siswa SMAN Kedamean Kabupaten Gresik mengatakan, pengenalan sekolah sehat membuat ia dan teman-temannya menjadi lebih tahu dan memiliki wawasan tentang bagaimana cara hidup sehat.  
 
“Di sekolah kami dulu saat upacara bendera banyak sekali yang pingsan. Setelah pengenalan sekolah sehat dan dilatih oleh tim kerja UKS, kami selalu sarapan pagi sebelum berangkat sekolah dan kami juga melakukan polisi lingkungan. Polisi lingkungan itu tiap hari saat istirahat pertama memeriksa seluruh kelas dan memungut sampah (daur ulang) untuk dikelola menjadi berbagai macam prakarya  lalu kami menjualnya. Kami sangat senang sekali melakukan kegiatan ini, kami jadi banyak tahu bagaimana cara hidup sehat,” ujar Zulfan.
 
 
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) Hamid Muhammad mengatakan, menjadikan sekolah yang bersih dan sehat diharapkan dapat menjadi salah satu indikator penilaian karakter bagi siswa. “Kemendikbud sekarang sedang mengembangkan rapor baru. Rapor pertama adalah rapor seperti yang selama ini ada, kemudian yang kedua nanti ada rapor karakter. Rapor karakter ini menyangkut semua karakter perilaku anak. Ini bertujuan agar anak yang berperilaku baik dan kurang baik bisa tetap dipantau oleh sekolah dan orang tua, termasuk sikap hidup bersihnya,” tutur Hamid.  (Asri Kinasihan/Desliana Maulipaksi)
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 7539 kali