Kemendikbud Ajak Pelibatan Publik Dalam Pemajuan Kebudayaan 20 September 2017 ← Back
Jakarta, Kemendikbud --- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengajak pelibat publik dalam pemajuan kebudayaan Indonesia. Kebudayaan merupakan bagian dari pembentukan karakter yang menjadi akar dari pendidikan, oleh karena itu kebudayaan memerlukan perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan agar dapat tumbuh dan nikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia, oleh sebab itu penting adanya pelibatan publik dalam Pemajuan Kebudayaan.
Hal tersebut disampaikan Direktur Pembinaan Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi, Ditjen Kebudayaan, Sri Hartini, saat mengingatkan kembali pesan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, dalam acara Diskusi Pendidikan dan Kebudayaan bersama para pegiat pendidikan dan kebudayaan, di Perpustakaan Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Rabu (20/09/2017).
“Masyarakat dapat mendukung dan berkontribusi dalam pemajuan kebudayaan Indonesia, karena Kemendikbud membutuhkan kerja sama dari masyarakat untuk memajukan Kebudayaan Indonesia, khususnya dalam menjalankan amanat Undang-undang Nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan,” kata Sri Hartini.
Ia menambahkan, para komunitas budaya ataupun lembaga masyarakat budaya lainnya dapat memberikan kontribusi dalam pelaksanaan Undang-undang Pemajuan Kebudayaan. “Kami sangat senang kontribusi yang diberikan dari teman-teman komunitas kebudayaan, dan ini harus sama-sama kita implementasikan,” ujarnya.
Pada kesempatan ini, Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat (BKLM) Ari Santoso menguatkan pendapat yang disampaikan oleh Sri Hartini, bahwa Kemendikbud bersama seluruh masyarakat dalam Pemajuan Kebudayaan dapat bekerja sama untuk memprosikan kebudayaan Indonesia. “Kebudayaan Indonesia sangat luar biasa. Kami ingin memajukan dan memasarkan kebudayaan Indonesia agar dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia,” tutur Ari.
Pada acara diskusi pendidikan dan kebudayaan yang mengangkat tema “Dukungan dan Kontribusi Lembaga Masyarakat dalam Pemujuan Kebudayaan Indonesia,” ini dihadiri oleh tiga pembicara yaitu Sri Hartini selaku Direktur Pembinaan Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi, Nasir Tamara selaku Ketua Umum Persatuan Penulis Indonesia, dan Adi Pranajaya selaku pegiat seni budaya.
Nasir Tamara salah satu pembicara dalam tersebut menyampaikan bahwa kebudayaan menjadi tolok ukur tingkat peradaban suatu bangsa yang dapat memperkuat, dan mengangungkan kehidupan manusia. “Kehidupan manusia itu mempunyai makna yang sangat tinggi, dan melalui kebudayaan dapat memperkuat dan mengangungkan kehidupan manusia itu sendiri, dan melalui Undang-undang Pemajuan Kebudayaan menjadi pintu masukknya, khususnya dalam merevitalisasi kebudayaan yang bersifat majemuk,” ujar Nasir.
Dukungan terhadap Pemajuan Kebudayaan ini pun disampaikan oleh Adi Pranajaya. Ia mengatakan bahwa Pemajuan Kebudayaan ini dapat memberikan banyak makna dalam berbudaya, dan masyarakat dapat melihat berbagai hal dari seluruh Kebudayaan Indonesia, serta dapat di dokumentasikan nilai-nilai yang ada. “Kebudayaan adalah sesuatu yang ada kaitannya dengan yang dirasakan oleh masyarakat, dan sumber manusia kebudayaan adalah orang yang bergiat, bekerja dan berkarya dalam bidang yang berkaitan dengan objek pemajuan kebudayaan,” jelasnya.
Kepala BKLM berharap dengan adanya acara ini dapat mempertemukan para komunitas kebudayaan agar dapat bersinergi dengan Kemendikbud. “Kami akan terus berusaha memfasilitasi para komunitas agar terus bekerja sama dengan pemerintah dalam pemajuan kebudayaan,” pungkasnya.*
Jakarta, 20 September 2017
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber :
Hal tersebut disampaikan Direktur Pembinaan Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi, Ditjen Kebudayaan, Sri Hartini, saat mengingatkan kembali pesan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, dalam acara Diskusi Pendidikan dan Kebudayaan bersama para pegiat pendidikan dan kebudayaan, di Perpustakaan Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Rabu (20/09/2017).
“Masyarakat dapat mendukung dan berkontribusi dalam pemajuan kebudayaan Indonesia, karena Kemendikbud membutuhkan kerja sama dari masyarakat untuk memajukan Kebudayaan Indonesia, khususnya dalam menjalankan amanat Undang-undang Nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan,” kata Sri Hartini.
Ia menambahkan, para komunitas budaya ataupun lembaga masyarakat budaya lainnya dapat memberikan kontribusi dalam pelaksanaan Undang-undang Pemajuan Kebudayaan. “Kami sangat senang kontribusi yang diberikan dari teman-teman komunitas kebudayaan, dan ini harus sama-sama kita implementasikan,” ujarnya.
Pada kesempatan ini, Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat (BKLM) Ari Santoso menguatkan pendapat yang disampaikan oleh Sri Hartini, bahwa Kemendikbud bersama seluruh masyarakat dalam Pemajuan Kebudayaan dapat bekerja sama untuk memprosikan kebudayaan Indonesia. “Kebudayaan Indonesia sangat luar biasa. Kami ingin memajukan dan memasarkan kebudayaan Indonesia agar dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia,” tutur Ari.
Pada acara diskusi pendidikan dan kebudayaan yang mengangkat tema “Dukungan dan Kontribusi Lembaga Masyarakat dalam Pemujuan Kebudayaan Indonesia,” ini dihadiri oleh tiga pembicara yaitu Sri Hartini selaku Direktur Pembinaan Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi, Nasir Tamara selaku Ketua Umum Persatuan Penulis Indonesia, dan Adi Pranajaya selaku pegiat seni budaya.
Nasir Tamara salah satu pembicara dalam tersebut menyampaikan bahwa kebudayaan menjadi tolok ukur tingkat peradaban suatu bangsa yang dapat memperkuat, dan mengangungkan kehidupan manusia. “Kehidupan manusia itu mempunyai makna yang sangat tinggi, dan melalui kebudayaan dapat memperkuat dan mengangungkan kehidupan manusia itu sendiri, dan melalui Undang-undang Pemajuan Kebudayaan menjadi pintu masukknya, khususnya dalam merevitalisasi kebudayaan yang bersifat majemuk,” ujar Nasir.
Dukungan terhadap Pemajuan Kebudayaan ini pun disampaikan oleh Adi Pranajaya. Ia mengatakan bahwa Pemajuan Kebudayaan ini dapat memberikan banyak makna dalam berbudaya, dan masyarakat dapat melihat berbagai hal dari seluruh Kebudayaan Indonesia, serta dapat di dokumentasikan nilai-nilai yang ada. “Kebudayaan adalah sesuatu yang ada kaitannya dengan yang dirasakan oleh masyarakat, dan sumber manusia kebudayaan adalah orang yang bergiat, bekerja dan berkarya dalam bidang yang berkaitan dengan objek pemajuan kebudayaan,” jelasnya.
Kepala BKLM berharap dengan adanya acara ini dapat mempertemukan para komunitas kebudayaan agar dapat bersinergi dengan Kemendikbud. “Kami akan terus berusaha memfasilitasi para komunitas agar terus bekerja sama dengan pemerintah dalam pemajuan kebudayaan,” pungkasnya.*
Jakarta, 20 September 2017
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 5832 kali
Editor :
Dilihat 5832 kali