Kemendikbud Pamerkan Hasil Inovasi Kewirausahaan Siswa di Bandung 12 September 2017 ← Back
Bandung, Kemendikbud ---Senyum sumringah dan keramahan para peserta Festival Inovasi dan Kewirausahaan Indonesia (FIKSI) 2017 dalam memperkenalkan produk hasil inovasi dan kreativitasnya menghiasi Braga City Walk hari ini. Setelah melalui proses seleksi panjang dari bulan Mei, yaitu pendaftaran secara online dan penilaian rencana bisnis, akhirnya terpilih 130 finalis dengan 75 rencana bisnis untuk mengenalkan produknya kepada masyarakat luas. Finalis memamerkan usaha kreatif dari berbagai bidang, yaitu kerajinan, desain grafis, fashion, pengembangan aplikasi dan permainan interaktif digital (digital game), boga atau produk makanan, dan bidang usaha lainnya.
Pameran kewirausahaan ini merupakan kegiatan ketiga dari lima rangkaian kegiatan FIKSI yang dimulai dari tanggal 11 – 16 September 2017. Pameran ini dibuka oleh Kepala Seksi Bakat dan Prestasi Direktorat Pembinaan SMA. Ia menuturkan bahwa jumlah partisipasi siswa yang mengunggah rencana bisnis pada tahun ini meningkat 200%. “Hal ini menunjukkan peningkatan minat dan bakat wirausaha siswa SMA dengan basis ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni,” tambahnya.
Pada tahun kedua diadakannya FIKSI oleh Direktorat Pembinaan SMA di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, FIKSI mengangkat konsep kegiatan berupa #PestanyaWirausahaMuda. Festival wirausaha yang diperuntukkan bagi siswa SMA/MA dari seluruh Indonesia ini memfasilitasi siswa yang berminat dan berbakat dalam berwirausaha lewat kegiatan yang meliputi pendidikan dan pelatihan kewirausahaan, penyusunan rencana usaha, serta perencanaan keberlanjutan usaha.
FIKSI hadir sebagai ajang untuk mendorong inovasi generasi muda dalam berwirausaha, yang merupakan kunci untuk mengoptimalkan potensi industri ekonomi kreatif dalam skala kecil hingga besar. FIKSI merupakan sebuah langkah strategis untuk mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk dapat mengaplikasikan ide-ide inovatifnya dalam berwirausaha. Sehingga di masa depan, mereka dapat menjadi tulang punggung ekonomi sebagai penyedia lapangan kerja.
Inovasi Kewirausahaan Siswa:
BIDANG KERAJINAN
Gagasan usaha sederhana yang diajukan oleh Okti Nurhidayah, siswi asal SMA Negeri 1 Sampang Cilacap, memiliki tujuan utama untuk menawarkan racun dalam air. Gagasan ini berupa produk Teko Penawar Racun.
Air yang diletakkan ke dalam teko ini ternyata dapat menurunkan jumlah bakteri sebanyak 100% dibandingkan dengan air biasa. Penjualan teko ini diharapkan dapat melestarikan teko tradisional sekaligus dapat meningkatkan kualitas air dengan membunuh bakteri dan menjadi penawar racun di dalamnya.
BIDANG FASHION
Aerish: Raincoat Full Mode ON!
Untuk memudahkan para pejalan kaki dan pengendara motor dalam menghadapi guyuran hujan, Meyta Mauritsa Gizella dan Nimas Lara Dhuta menggagas jas hujan praktis yang menutupi bagian kepala sampai sepatu dengan desain yang menarik.
Walaupun masih berbentuk gagasan usaha, kedua siswa SMA Negeri 8 Yogyakarta mengakui bahwa usaha ini akan dirintis karena banyak peserta pameran yang memesan produk ini.
BIDANG USAHA LAINNYA
D&A Liptint
Mengamati kebiasaan para perempuan untuk memulas wajahnya dengan make up, dua orang siswi asal SMA Negeri 1 Rangkasbitung, Banten membuat lip tint yang aman untuk digunakan oleh perempuan yang masih belia maupun yang sudah dewasa.
Merk produk ini menggambarkan kedua nama inovatornya, yaitu Dintha Nadhira Saffanah dan Anis Marha Hidayah. Berbeda pada lip tint pada umumnya, lip tint ini mengandung buah naga sebagai pewarna alami dan madu sebagai pelembab bibir.
BIDANG GAME DAN APLIKASI
Help Rider
Tergambarkan melalui tagline aplikasi ini, yaitu “Helping other for comfort rider”, Help Rider merupakan aplikasi yang dapat menawarkan solusi untuk mengatasi berbagai kendala yang dihadapi kendaraan dalam perjalanan. Kendala yang dimaksud ialah seperti ban kempes, ban bocor, bahan bakar habis, dan membutuhkan jasa derek, bagi kendaraan yang secara tiba-tiba mogok di jalan.
Aplikasi ini merupakan sebuah gagasan usaha dua orang siswa dari SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo, Jawa Timur, yaitu Luthfiatul Laily Firdausi dan Ilham Akhyar Firdausi. Dalam wawancaranya, mereka berencana untuk segera mengumpulkan mitra perusahaan atau lembaga yang dapat mendukung aplikasi ini ke depannya.
BIDANG DESAIN GRAFIS
FRAGMENT Artwork
Terinspirasi dari Tricky Eye Museum yang mewarnai media sosial anak muda masa kini, seorang siswa asal Pontianak, Kalimantan Barat, membuat ide gagasan usahayang kreatif dan inovatif, yaitu jasa pembuatan photo booth.
Luthfi Setya Himawan yang merupakan siswa SMA Negeri 3 Pontianak ini mengatakan bahwa photo booth buatannya ini dapat disewakan pada suatu penyelenggara acara apabila acaranya ingin dimeriahkan spot untuk berfoto yang unik.
BIDANG BOGA
Bersama bidang fashion, bidang ini merupakan bidang yang paling diminati oleh peserta. Terdapat dua finalis dari Papua yang mempromosikan penggunaan bahan makanan khas daerahnya, yaitu sagu.
Dua peserta asal SMA Negeri 3 Kota Sorong, Papua Barat, yaitu Alfikri Oktavian Yudhistira dan Putri Aqidah Setiawan mengajukan gagasan usaha berupa brownies es krim menggunakan bahan sagu, yaitu “The Alpha”. Tidak mau kalah dengan brownies es krim kekinian yang sering beredar di media sosial, brownies es krim ini tersedia dengan berbagai rasa dan topping yang beragam pula.
Sementara dua peserta lain merupakan siswi asal SMA Negeri 3 Jayapura, Papua, mengajukan gagasan usaha berupa pizza dengan sagu sebagai bahan dasar. Diberi nama Pizza Original US, Masrinna Vivianna Simanjuntak dan Dewi Enjelita Simangunsong sebagai pengagas produk ini, bermaksud untuk menunjukkan bahwa pizza ini asli berasal dari Papua dengan menekankan namanya pada kata “US”.
Bandung, 13 September 2017
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Laman: www.kemdikbud.go.id
Sumber :
Pameran kewirausahaan ini merupakan kegiatan ketiga dari lima rangkaian kegiatan FIKSI yang dimulai dari tanggal 11 – 16 September 2017. Pameran ini dibuka oleh Kepala Seksi Bakat dan Prestasi Direktorat Pembinaan SMA. Ia menuturkan bahwa jumlah partisipasi siswa yang mengunggah rencana bisnis pada tahun ini meningkat 200%. “Hal ini menunjukkan peningkatan minat dan bakat wirausaha siswa SMA dengan basis ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni,” tambahnya.
Pada tahun kedua diadakannya FIKSI oleh Direktorat Pembinaan SMA di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, FIKSI mengangkat konsep kegiatan berupa #PestanyaWirausahaMuda. Festival wirausaha yang diperuntukkan bagi siswa SMA/MA dari seluruh Indonesia ini memfasilitasi siswa yang berminat dan berbakat dalam berwirausaha lewat kegiatan yang meliputi pendidikan dan pelatihan kewirausahaan, penyusunan rencana usaha, serta perencanaan keberlanjutan usaha.
FIKSI hadir sebagai ajang untuk mendorong inovasi generasi muda dalam berwirausaha, yang merupakan kunci untuk mengoptimalkan potensi industri ekonomi kreatif dalam skala kecil hingga besar. FIKSI merupakan sebuah langkah strategis untuk mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk dapat mengaplikasikan ide-ide inovatifnya dalam berwirausaha. Sehingga di masa depan, mereka dapat menjadi tulang punggung ekonomi sebagai penyedia lapangan kerja.
Inovasi Kewirausahaan Siswa:
BIDANG KERAJINAN
Gagasan usaha sederhana yang diajukan oleh Okti Nurhidayah, siswi asal SMA Negeri 1 Sampang Cilacap, memiliki tujuan utama untuk menawarkan racun dalam air. Gagasan ini berupa produk Teko Penawar Racun.
Air yang diletakkan ke dalam teko ini ternyata dapat menurunkan jumlah bakteri sebanyak 100% dibandingkan dengan air biasa. Penjualan teko ini diharapkan dapat melestarikan teko tradisional sekaligus dapat meningkatkan kualitas air dengan membunuh bakteri dan menjadi penawar racun di dalamnya.
BIDANG FASHION
Aerish: Raincoat Full Mode ON!
Untuk memudahkan para pejalan kaki dan pengendara motor dalam menghadapi guyuran hujan, Meyta Mauritsa Gizella dan Nimas Lara Dhuta menggagas jas hujan praktis yang menutupi bagian kepala sampai sepatu dengan desain yang menarik.
Walaupun masih berbentuk gagasan usaha, kedua siswa SMA Negeri 8 Yogyakarta mengakui bahwa usaha ini akan dirintis karena banyak peserta pameran yang memesan produk ini.
BIDANG USAHA LAINNYA
D&A Liptint
Mengamati kebiasaan para perempuan untuk memulas wajahnya dengan make up, dua orang siswi asal SMA Negeri 1 Rangkasbitung, Banten membuat lip tint yang aman untuk digunakan oleh perempuan yang masih belia maupun yang sudah dewasa.
Merk produk ini menggambarkan kedua nama inovatornya, yaitu Dintha Nadhira Saffanah dan Anis Marha Hidayah. Berbeda pada lip tint pada umumnya, lip tint ini mengandung buah naga sebagai pewarna alami dan madu sebagai pelembab bibir.
BIDANG GAME DAN APLIKASI
Help Rider
Tergambarkan melalui tagline aplikasi ini, yaitu “Helping other for comfort rider”, Help Rider merupakan aplikasi yang dapat menawarkan solusi untuk mengatasi berbagai kendala yang dihadapi kendaraan dalam perjalanan. Kendala yang dimaksud ialah seperti ban kempes, ban bocor, bahan bakar habis, dan membutuhkan jasa derek, bagi kendaraan yang secara tiba-tiba mogok di jalan.
Aplikasi ini merupakan sebuah gagasan usaha dua orang siswa dari SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo, Jawa Timur, yaitu Luthfiatul Laily Firdausi dan Ilham Akhyar Firdausi. Dalam wawancaranya, mereka berencana untuk segera mengumpulkan mitra perusahaan atau lembaga yang dapat mendukung aplikasi ini ke depannya.
BIDANG DESAIN GRAFIS
FRAGMENT Artwork
Terinspirasi dari Tricky Eye Museum yang mewarnai media sosial anak muda masa kini, seorang siswa asal Pontianak, Kalimantan Barat, membuat ide gagasan usahayang kreatif dan inovatif, yaitu jasa pembuatan photo booth.
Luthfi Setya Himawan yang merupakan siswa SMA Negeri 3 Pontianak ini mengatakan bahwa photo booth buatannya ini dapat disewakan pada suatu penyelenggara acara apabila acaranya ingin dimeriahkan spot untuk berfoto yang unik.
BIDANG BOGA
Bersama bidang fashion, bidang ini merupakan bidang yang paling diminati oleh peserta. Terdapat dua finalis dari Papua yang mempromosikan penggunaan bahan makanan khas daerahnya, yaitu sagu.
Dua peserta asal SMA Negeri 3 Kota Sorong, Papua Barat, yaitu Alfikri Oktavian Yudhistira dan Putri Aqidah Setiawan mengajukan gagasan usaha berupa brownies es krim menggunakan bahan sagu, yaitu “The Alpha”. Tidak mau kalah dengan brownies es krim kekinian yang sering beredar di media sosial, brownies es krim ini tersedia dengan berbagai rasa dan topping yang beragam pula.
Sementara dua peserta lain merupakan siswi asal SMA Negeri 3 Jayapura, Papua, mengajukan gagasan usaha berupa pizza dengan sagu sebagai bahan dasar. Diberi nama Pizza Original US, Masrinna Vivianna Simanjuntak dan Dewi Enjelita Simangunsong sebagai pengagas produk ini, bermaksud untuk menunjukkan bahwa pizza ini asli berasal dari Papua dengan menekankan namanya pada kata “US”.
Bandung, 13 September 2017
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Laman: www.kemdikbud.go.id
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 5853 kali
Editor :
Dilihat 5853 kali