Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan Apresiasi Kinerja Baik Inspektorat Jenderal Kemendikbud 17 Oktober 2017 ← Back
Jakarta, Kemendikbud --- Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan (Itjen Kemendag), menyampaikan apresiasi atas kinerja yang baik di bidang pengawasan dan pendampingan yang dilakukan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Itjen Kemendikbud) dalam menjalankan program kerja pengawasan pendidikan dan kebudayaan.
“Kemendikbud sudah berlari lebih cepat sampai outcome atau indikasi penyimpangan yang dapat terdeteksi lebih awal,” demikian disampakan Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan, Srie Agustina, saat melakukan kunjungan kerja ke Itjen Kemendikbud, hari ini, di kantor Itjen Kemendikbud, Senayan, Jakarta.
Dalam kunjungan kerja ke Itjen Kemendikbud, Srie mengatakan, ingin mengenal lebih dekat dan belajar lebih banyak, serta bertukar pikiran tentang kegiatan pendampingan dan pengawasan yang dilakukan di lingkungan Kemendikbud. “Kami berkunjung ke sini ingin memahami dan mencermati, serta bertukar pikiran tentang kegiatan pendampingan dan pengawasan yang dilakukan Itjen Kemendikbud, agar kami dapat meningkatkan menajemen pengawasan dan pendampingan dengan baik,” jelas Srie.
Pada kesempatan ini, Itjen Kemendag memberikan apresiasi program yang dimiliki Itjen Kemendikbud, antara lain Tim Operasi Tindak Lanjut (OTL), Satuan Pengawas Intern (SPI), dan sertifikasi yang dimiliki para Auditor Kemendikbud. “Tim operasi tindak lanjut kami melihat ini sangat menarik. Kami ingin membentuk satu tim operasi tindak lanjut seperti yang ada di kemendikbud ini. Selain itu juga sertifikasi auditor, kita akan dorong auditor di kita agar bisa sertifikasi seperti di Kemendikbud. Selanjutnya juga SPI sangat bagus di contoh untuk diterapkan dalam pengawasan dan pendampingan internal,” ujar Irjen Kemendag.
Di kesempatan yang sama, Irjen Kemendikbud, Daryanto, menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kunjungan kerja Itjen Kemendag ke kantor Kemendikbud. “Dengan kunjungan kerja ini kita dapat saling bertukar pikiran tentang praktik-praktik terbaik yang ada di Kemendikbud dan juga di Kemendag,” tutur Irjen Daryanto saat menyapa Irjen Kemendag dan empat Inspektur di Itjen Kemendag.
Pola pengawasan dan pendampingan di Itjen Kemendikbud, kata Daryanto, tidak lagi menggunakan cara Watch Dog apa lagi blood hound, tetapi lebih memposisikan diri sebagai advicer yang baik, mengedepankan penjaminan mutu, dan pengawasan berbasis resiko. “Cara kerja yg kami kembangkan adalah menganut sistem multitasking, masing-masing inspektur dapat saling membantu dan bekerjasama dengan tim investigasi,” jelas Daryanto.
Selain itu, kata Daryanto, Itjen Kemendikbud juga memberikan kesempatan kepada para pegawai untuk meningkatkan kompetensinya. Para pegawai diberikan hak untuk mengikuti pelatihan minimal 20 jam per tahun dalam melakukan kekinian audit. “Auditor Kemendikbud sebanyak 79 orang sudah tersertifikat QIA, dan 40 orang telah tersertifikasi C.Fr.A,” tutur Daryanto.
“Dengan adanya kunjungan kerja ini, kami harapkan antara Itjen Kemendikbud dan Itjen Kemendag dapat saling bersinergi, dan terus menjaga sinergitas, serta terus melakukan tukar pikiran satu sama lain dalam memajukan sistem pengawasan dan pendampingan di masing-masing kementerian,” pesan Daryanto.
Jakarta, 17 Oktober 2017
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sumber :
“Kemendikbud sudah berlari lebih cepat sampai outcome atau indikasi penyimpangan yang dapat terdeteksi lebih awal,” demikian disampakan Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan, Srie Agustina, saat melakukan kunjungan kerja ke Itjen Kemendikbud, hari ini, di kantor Itjen Kemendikbud, Senayan, Jakarta.
Dalam kunjungan kerja ke Itjen Kemendikbud, Srie mengatakan, ingin mengenal lebih dekat dan belajar lebih banyak, serta bertukar pikiran tentang kegiatan pendampingan dan pengawasan yang dilakukan di lingkungan Kemendikbud. “Kami berkunjung ke sini ingin memahami dan mencermati, serta bertukar pikiran tentang kegiatan pendampingan dan pengawasan yang dilakukan Itjen Kemendikbud, agar kami dapat meningkatkan menajemen pengawasan dan pendampingan dengan baik,” jelas Srie.
Pada kesempatan ini, Itjen Kemendag memberikan apresiasi program yang dimiliki Itjen Kemendikbud, antara lain Tim Operasi Tindak Lanjut (OTL), Satuan Pengawas Intern (SPI), dan sertifikasi yang dimiliki para Auditor Kemendikbud. “Tim operasi tindak lanjut kami melihat ini sangat menarik. Kami ingin membentuk satu tim operasi tindak lanjut seperti yang ada di kemendikbud ini. Selain itu juga sertifikasi auditor, kita akan dorong auditor di kita agar bisa sertifikasi seperti di Kemendikbud. Selanjutnya juga SPI sangat bagus di contoh untuk diterapkan dalam pengawasan dan pendampingan internal,” ujar Irjen Kemendag.
Di kesempatan yang sama, Irjen Kemendikbud, Daryanto, menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kunjungan kerja Itjen Kemendag ke kantor Kemendikbud. “Dengan kunjungan kerja ini kita dapat saling bertukar pikiran tentang praktik-praktik terbaik yang ada di Kemendikbud dan juga di Kemendag,” tutur Irjen Daryanto saat menyapa Irjen Kemendag dan empat Inspektur di Itjen Kemendag.
Pola pengawasan dan pendampingan di Itjen Kemendikbud, kata Daryanto, tidak lagi menggunakan cara Watch Dog apa lagi blood hound, tetapi lebih memposisikan diri sebagai advicer yang baik, mengedepankan penjaminan mutu, dan pengawasan berbasis resiko. “Cara kerja yg kami kembangkan adalah menganut sistem multitasking, masing-masing inspektur dapat saling membantu dan bekerjasama dengan tim investigasi,” jelas Daryanto.
Selain itu, kata Daryanto, Itjen Kemendikbud juga memberikan kesempatan kepada para pegawai untuk meningkatkan kompetensinya. Para pegawai diberikan hak untuk mengikuti pelatihan minimal 20 jam per tahun dalam melakukan kekinian audit. “Auditor Kemendikbud sebanyak 79 orang sudah tersertifikat QIA, dan 40 orang telah tersertifikasi C.Fr.A,” tutur Daryanto.
“Dengan adanya kunjungan kerja ini, kami harapkan antara Itjen Kemendikbud dan Itjen Kemendag dapat saling bersinergi, dan terus menjaga sinergitas, serta terus melakukan tukar pikiran satu sama lain dalam memajukan sistem pengawasan dan pendampingan di masing-masing kementerian,” pesan Daryanto.
Jakarta, 17 Oktober 2017
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 3532 kali
Editor :
Dilihat 3532 kali