KamiSketsa, Gratis Belajar Membuat Sketsa di Galeri Nasional 26 Oktober 2017 ← Back
Jakarta, Kemendikbud --- Galeri Nasional Indonesia memiliki program baru untuk mengajak publik terlibat dalam kegiatan seni secara aktif. Melalui KamiSketsa, Galeri Nasional Indonesia mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi pada kegiatan “KamiSketsa” yang rutin diselenggarakan setiap Kamis, pukul 09.00-15.00 WIB, di Galeri Nasional Indonesia. Kegiatan ini diselenggarakan secara gratis dan terbuka untuk umum.
KamiSketsa bukan kegiatan yang diperuntukkan bagi mereka yang mahir saja, melainkan terbuka bagi semua orang yang memang mau belajar membuat sketsa. Jadi masyarakat tak perlu khawatir, karena kegiatan ini ditujukan sebagai wadah untuk mengembangkan kreativitas masyarakat.
Salah satu edukator Galeri Nasional Indonesia, Aola mengatakan, KamiSketsa bertujuan untuk mengajak pengunjung terlibat dalam membuat suatu karya seni. “Selama ini kan Galeri Nasional digunakan untuk mengapresiasi karya seniman. Sekarang kami juga ingin melibatkan masyarakat untuk ikut serta berkreasi menciptakan karya seninya sendiri,” ujarnya di sela-sela kegiatan KamiSketsa di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, Kamis (26/10/2017).
KamiSketsa, program publik terbaru Galeri Nasional Indonesia, telah dilaksanakan untuk pertama kalinya pada 19 Oktober 2017. Program yang mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menggambar sketsa secara bersama-sama ini mendapat tanggapan positif dari masyarakat. Para peserta lintas usia yang terdiri dari seniman, mahasiswa, dan juga masyarakat umum dari berbagai wilayah, tampak antusias mengikuti setiap tahapan proses kegiatan.
Gogor Purwoko, seorang pelukis yang sedang memamerkan karyanya di Pameran Seni Rupa "9 Ruang Abstrak" di Galeri Nasional Indonesia, turut berpartisipasi dalam KamiSketsa, Kamis (26/10/2017). Di awal pertemuan, ia mengatakan, sketsa awalnya dibuat untuk membantu perencanaan membuat suatu karya seni. Dalam perjalananannya, kini sketsa justru telah menjadi suatu karya seni. “Banyak seniman yang mengkhususkan diri sebagai seniman sketsa,” katanya.
Salah satu pesan yang diberikan Gogor kepada para pemula dalam membuat sketsa adalah jangan takut untuk salah. Ia menuturkan, semakin sering berlatih membuat sketsa akan membantu seseorang untuk melatih rasa dan kemampuan. “Semakin sering latihan, melatih rasa, semakin kita bisa menemukan diri kita. Rutinitas kita melakukan kegiatan sketsa membuat sensitivitas kita juga main,” kata Gogor.
Seorang peserta KamiSketsa, Muhammad Hary Gusnansa, mahasiswa Universitas Bina Nusantara, Jakarta, tertarik mengikuti KamiSketsa setelah melihat informasinya di media sosial. “Saya emang suka gambar. Terus mau latihan lagi, ya ke sini. Karena tahu di sini kumpul, pasti ramai-ramai. Ternyata sketching itu seru, banyak yang bisa dipelajari. Sketching juga bisa untuk menghibur diri, bikin pikiran nggak mumet lagi kalau lagi banyak pikiran, karena kalau menggambar kan santai,” tuturnya.
Ada juga peserta yang datang dari Jatibening, Bekasi, Jawa Barat, yakni Daniel. Daniel mengaku, ingin bergabung dengan KamiSketsa sejak minggu lalu, saat peluncuran hari pertama. Namun, ia baru bisa bergabung hari ini, Kamis (26/10/2017). “Saya suka bikin sketsa, misalnya kalau mengisi waktu sedang mengantre,” katanya.
Dalam KamiSketsa, para peserta diajak untuk berdiskusi santai terlebih dulu sebelum memulai menggambar sketsa. Usai diskusi santai, tim fasilitator atau edukator Galeri Nasional Indonesia membagikan alat-alat menggambar sketsa berupa clipboard berbahan kayu sebagai alas menggambar sketsa, kertas putih, serta alat tulis seperti spidol, pulpen, lidi dan tinta cina, kuas, juga drawing pen. Khusus untuk alat tulis, peserta dapat memilih sendiri alat tulis yang dirasa nyaman untuk menggambar sketsa. Berbekal peralatan menggambar sketsa, peserta kemudian bereksplorasi memilih objek sketsa di dalam lingkungan Galeri Nasional Indonesia. Ada yang memilih objek gedung, tanaman, manusia, dan benda-benda lainnya.
Setelah puas menggambar sketsa, para peserta mengumpulkan hasil sketsanya kepada tim fasilitator. Sketsa-sketsa tersebut dipajang di dinding ruang KamiSketsa di Galeri Nasional Indonesia. Dengan ditempelnya hasil sketsa para peserta, diharapkan dapat memotivasi masyarakat untuk turut bergabung dalam program KamiSketsa selanjutnya, serta dapat memberikan inspirasi bagi publik untuk menggalakkan gerakan menggambar sketsa sehingga seni sketsa khususnya dan seni rupa Indonesia umumnya semakin dicintai dan terus berkembang. (Desliana Maulipaksi).
Sumber :
Editor :
Dilihat 2697 kali