Kemendikbud Akan Luncurkan Enam Buku Literasi Dasar 27 Oktober 2017 ← Back
Jakarta, Kemendikbud --- Puncak Bulan Bahasa dan Sastra tahun 2017 akan dilaksanakan bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, yakni 28 Oktober 2017, di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Dalam acara tersebut akan dilakukan pencanangan Gerakan Literasi Nasional (GLN). Kemendikbud juga akan meluncurkan 10 buku yang terdiri dari enam buku literasi dasar dan empat buku bantuan teknis.
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Dadang Sunendar mengatakan, literasi dianggap sebagai keaksaraan, berbagai atau rangkaian kemampuan dalam hal membaca, menulis, berbicara, serta berhitung dan lain-lainnya, yang diperoleh melalui tripusat yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.
Lebih lanjut ia mengatakan, negara-negara yang mengikuti forum di Swiss tahun 2015, menyepakati apa yang disebut dengan literasi dasar. Literasi dasar terdiri dari literasi baca tulis, literasi numerik, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan literasi kewargaan.
“Literasi dasar adalah kemampuan dasar bagi setiap bangsa dan masyarakat untuk bertahan hidup Ini merupakan literasi dasar agar sebuah masyarakat bisa bersaing dan sejajar dengan negara lainnya,” ujar Dadang dalam gelar wicara dengan sebuah radio swasta di Jakarta, Kamis (26/10/2017).
Dadang menambahkan, makna literasi memang berkembang secara pesat dari definisi tersebut. Jadi, literasi bisa dikatakan sebagai sebuah aktivitas sosial yang penerapannya sangat dipengaruhi oleh informasi dalam hal apapun. “Jadi literasi dapat didefinisikan lebih luas dari baca tulis,” katanya.
Kemendikbud sejak tahun lalu telah menetapkan Gerakan Literasi Nasional (GLN) di lingkungan Kemendikbud. “Hampir semua unit utama di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memiliki kegiatan gerakan literasi. Banyak kegiatan literasi yang ada di Kemendikbud sesuai dengan arahan presiden,” tutur Dadang.
Gerakan Literasi Nasional bertujuan mengoordinasi semua kegiatan literasi yang ada di lingkungan Kemendikbud. Dadang menuturkan, Gerakan Literasi Nasional bersifat universal, sehingga tidak mungkin dilakukan di satu tempat. Kemendikbud lalu bekerja sama dengan beberapa kementerian dan lembaga, seperti Kementerian Agama, Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Perpustakaan Nasional, dan merangkul para pegiat literasi serta unsur masyarakat lain.
Dadang berharap masyarakat Indonesia semakin gemar membaca dan menulis karena di antara enam literasi dasar, kemampuan membaca dan menulis tetap menjadi gerbang utama. “Jadi, mulailah membaca dan menulis, karena dengan menguasai hal itu dan literasi dasar lainnya masyarakat dapat memilah informasi yang baik,” katanya. (Febri Rahmayanti/Desliana Maulipaksi).
Sumber :
Editor :
Dilihat 2623 kali