Mendikbud Mengapresiasi Peran Masyarakat Dukung PPK melalui Seni dan Budaya 14 Oktober 2017 ← Back
Yogyakarta, Kemendikbud --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy memberikan apresiasi kepada masyarakat yang telah ikut mendukung program penguatan pendidikan karakter (PPK) melalui kegiatan seni dan budaya. Ada banyak budaya, tradisi serta nilai-nilai di seluruh Indonesia yang harus digali, diangkat dan dijunjung, agar diperkenalkan dan dilestarikan, sehingga dapat menguatkan pendidikan karakter, dan juga budi pekerti. Hal tersebut disampaikan Mendikbud pada Malam Pergelaran Seni dan Budaya di SMK Negeri 1 Kasihan Bantul, Yogyakarta, Jumat, (13/10/2017).
Menurutnya, kegiatan seni dan budaya juga sejalan dengan kebijakan pemerintah yang saat ini sedang konsisten menyosialisasikan penguatan pendidikan karakter (PPK) di bidang pendidikan.
"Atas nama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semuanya yang telah terlibat dalam acara ini, khususnya Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta,” ujar Muhadjir dalam sambutannya.
Pergelaran Seni dan Budaya dengan tema ”Pengembangan Budaya Jawa untuk Penguatan Karakter Berkemajuan”, merupakan puncak acara dari rangkaian Olimpiade Budaya Jawa (OBJ) ke-2 tahun 2017. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, Daerah Istimewa Yogyakarta (Dikdasmen PWM DIY), dan Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO).
Mendikbud berharap kegiatan seperti Olimpiade Budaya Jawa ini bisa dilaksanakan tidak hanya di Yogyakarta saja, tetapi di daerah-daerah lainnya di seluruh Indonesia.
“Kita harapkan, LSBO (Lembaga Seni Budaya dan Olahraga) besok pada masa yang akan datang, tidak hanya memperkenalkan budaya Jawa, tetapi budaya yang lainnya di Indonesia”, tambah Muhadjir.
Pelaksanaan OBJ ke-2 ini dimulai sejak awal September sampai Oktober 2017, terdiri dari tiga kegiatan besar yaitu, Pawai Taaruf, Lomba dan Kompetisi Seni Budaya, dan Pergelaran Seni. OBJ pertama kali digelar tahun 2016.
Ketua LSBO, Akhir Lusono berharap kegiatan OBJ ini akan selalu menjadi agenda tahunan yang semakin semarak dan berkontribusi terhadap pelestarian budaya, terutama dalam mendukung program pendidikan karakter.
“Harapan saya, kegiatan (seni dan budaya) ini bukan hanya di kota-kota, tetapi bisa sampai di pelosok-pelosok”
Ia menjelaskan kegiatan seni dan budaya tersebut antara lain, gendingisasi gurit; karawitan; mocopat, tari kolosal siswa SD; dagelan mataram; dan penampilan musik Sastro Mbeling. Menurutnya, seluruh kegiatan ini diikuti oleh siswa-siswi sekolah Muhammmadiyah dari SD, SMP, SMA/SMK se-DIY.
Turut hadir mendampingi Mendikbud antara lain Staf Ahli Mendikbud Bidang Pembangunan Karakter Arie Budhiman, Direktur Kesenian Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Restu Gunawan, dan Kepala Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika Yogyakarta, Daswatia Astuty.
Yogyakarta, 14 Oktober 2017
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber :
Menurutnya, kegiatan seni dan budaya juga sejalan dengan kebijakan pemerintah yang saat ini sedang konsisten menyosialisasikan penguatan pendidikan karakter (PPK) di bidang pendidikan.
"Atas nama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semuanya yang telah terlibat dalam acara ini, khususnya Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta,” ujar Muhadjir dalam sambutannya.
Pergelaran Seni dan Budaya dengan tema ”Pengembangan Budaya Jawa untuk Penguatan Karakter Berkemajuan”, merupakan puncak acara dari rangkaian Olimpiade Budaya Jawa (OBJ) ke-2 tahun 2017. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, Daerah Istimewa Yogyakarta (Dikdasmen PWM DIY), dan Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO).
Mendikbud berharap kegiatan seperti Olimpiade Budaya Jawa ini bisa dilaksanakan tidak hanya di Yogyakarta saja, tetapi di daerah-daerah lainnya di seluruh Indonesia.
“Kita harapkan, LSBO (Lembaga Seni Budaya dan Olahraga) besok pada masa yang akan datang, tidak hanya memperkenalkan budaya Jawa, tetapi budaya yang lainnya di Indonesia”, tambah Muhadjir.
Pelaksanaan OBJ ke-2 ini dimulai sejak awal September sampai Oktober 2017, terdiri dari tiga kegiatan besar yaitu, Pawai Taaruf, Lomba dan Kompetisi Seni Budaya, dan Pergelaran Seni. OBJ pertama kali digelar tahun 2016.
Ketua LSBO, Akhir Lusono berharap kegiatan OBJ ini akan selalu menjadi agenda tahunan yang semakin semarak dan berkontribusi terhadap pelestarian budaya, terutama dalam mendukung program pendidikan karakter.
“Harapan saya, kegiatan (seni dan budaya) ini bukan hanya di kota-kota, tetapi bisa sampai di pelosok-pelosok”
Ia menjelaskan kegiatan seni dan budaya tersebut antara lain, gendingisasi gurit; karawitan; mocopat, tari kolosal siswa SD; dagelan mataram; dan penampilan musik Sastro Mbeling. Menurutnya, seluruh kegiatan ini diikuti oleh siswa-siswi sekolah Muhammmadiyah dari SD, SMP, SMA/SMK se-DIY.
Turut hadir mendampingi Mendikbud antara lain Staf Ahli Mendikbud Bidang Pembangunan Karakter Arie Budhiman, Direktur Kesenian Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Restu Gunawan, dan Kepala Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika Yogyakarta, Daswatia Astuty.
Yogyakarta, 14 Oktober 2017
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 4229 kali
Editor :
Dilihat 4229 kali