Presiden Sambangi Kabupaten Sumenep, Bagikan 1210 Kartu Indonesia Pintar 09 Oktober 2017 ← Back
Sumenep, Madura - Kemendikbud. Dalam rangka memastikan anak-anak usia sekolah dari keluarga kurang beruntung dapat terus melanjutkan pendidikannya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus memperluas jangkauan Program Indonesia Pintar (PIP) di berbagai daerah di tanah air, kali ini Presiden menyambangi Kabupaten Sumenep, Madura, membagikan sejumlah 1.210 Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan 1.000 Program Keluarga Harapan (PKH) (8/10/2017).
"Pendidikan merupakan tolak ukur kesejahteraan masyarakat, dengan pendidikan maka harkat dan martabat bangsa akan meningkat. Saya datang ke Kabupaten Sumenep ini untuk melihat secara langsung apakah program ini sampai kepada masyarakat dan dipergunakan dengan baik sesuai peruntukannya," ujar Presiden dalam sambutannya.
Presiden meminta agar para siswa pemegang KIP berhati-hati dalam menggunakannya.
"Memegang Kartu Indonesia Pintar harus hati-hati ya, ambil uang yang secukupnya sesuai kebutuhan sekolah , syukur-syukur bisa ditabung," ujar Presiden di depan hadirin yang dipusatkan di SMKN 1 Sumenep.
Presiden menyebutkan dana dari KIP tidak boleh digunakan untuk keperluan yang bukan menunjang keperluan sekolah seperti membeli pulsa telepon.
"Kalau duitnya untuk beli pulsa, kartunya akan dicabut, tahun depan tidak akan diberi lagi, janji ya," ujar Presiden disambut riuh siswa-siswa yang memadati halaman sekolah tersebut.
Sementara Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dirjen Dikdasmen) Hamid Muhammad menjelaskan 1.210 KIP yang dibagikan terdiri dari SD sebanyak 284; SMP, 168; SMK, 343; SMA, 171; kemudian untuk Paket A sebanyak 31; Paket B, 104; dan Paket C sebanyak 109.
"Untuk SD atau Paket A mendapatkan Rp 450.000, untuk SMP atau Paket B mendapatkan Rp 750.000, dan untuk SMA atau Paket C mendapatkan Rp. 1.000.000," jelas Hamid.
Presiden menambahkan bahwa dana sebesar itu cukup untuk mendukung keperluan sekolah.
"Di Jakarta saja cukup, apalagi di Sumenep," ujarnya. "Semua harus semangat bersekolah, jangan berkecil hati, pemerintah memberikan dukungan penuh. saya berharap tidak ada lagi anak-anak Sumenep yang tidak mengenyam pendidikan, semua harus bersekolah."
Sulfatun Nadiroh, siswa kelas XII SMA Baiturrahman Sumenep mengaku senang sekali mendapatkan bantuan dana PIP.
"Senang sekali, akan saya pakai untuk membantu kebutuhan biaya sekolah dan perlengkapan sekolah. Saya juga gembira sekali dapat berjumpa langsung dengan Pak Jokowi," ujar Sulfatun yang ayahnya bekerja sebagai buruh tani jagung ini dengan sumringah.
Sementara Raudhatun Nikmah, siswa yatim piatu kelas VI SD Ds Dapendan juga dengan antusias mengatakan bahwa uangnya akan dibelikan sepatu baru.
"Soalnya sepatu saya sudah robek," ujar Raudhatun.
Warga belajar pendidikan kesetaraan juga mengaku merasakan manfaatnya.
"Kebutuhan belajar terus meningkat, sementara saya belum bisa untuk mencari uang sendiri, jadi orang tua saya tentu sangat terbantu, terima kasih Pak Presiden," ujar Hasanah, warga belajar Paket C dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Alsabah Sumenep.
Dari 1210 siswa dan warga belajar yang hadir, beberapa maju ke depan untuk menerima secara langsung KIP dari Presiden. Sebelumnya juga diberikan penghargaan kepada siswi berprestasi Sri Nurhayati dari SMKN 1 Kalianget Sumenep yang menjuarai kompetensi silat tingkat nasional.
Pada kesempatan ini Presiden juga membagikan tiga buah sepeda yang bertuliskan ‘Hadiah Presiden Jokowi’ kepada hadirin yang berdialog dengannya.
Dalam kunjungannya ke Kabupaten Sumenep ini, Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo didampingi Menteri Sosial Khofifah Indah Parawangsa dan Wakil Bupati Sumenep Achmad Fauzi beserta jajarannya. Sementara dari Kemendikbud tampak hadir Dirjen Dikdasmen Hamid Muhammad dan Staf Khusus Mendikbud Bidang Monitoring Implementasi Kebijakan Alpha Amirrachman. **
Sumber :
"Pendidikan merupakan tolak ukur kesejahteraan masyarakat, dengan pendidikan maka harkat dan martabat bangsa akan meningkat. Saya datang ke Kabupaten Sumenep ini untuk melihat secara langsung apakah program ini sampai kepada masyarakat dan dipergunakan dengan baik sesuai peruntukannya," ujar Presiden dalam sambutannya.
Presiden meminta agar para siswa pemegang KIP berhati-hati dalam menggunakannya.
"Memegang Kartu Indonesia Pintar harus hati-hati ya, ambil uang yang secukupnya sesuai kebutuhan sekolah , syukur-syukur bisa ditabung," ujar Presiden di depan hadirin yang dipusatkan di SMKN 1 Sumenep.
Presiden menyebutkan dana dari KIP tidak boleh digunakan untuk keperluan yang bukan menunjang keperluan sekolah seperti membeli pulsa telepon.
"Kalau duitnya untuk beli pulsa, kartunya akan dicabut, tahun depan tidak akan diberi lagi, janji ya," ujar Presiden disambut riuh siswa-siswa yang memadati halaman sekolah tersebut.
Sementara Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dirjen Dikdasmen) Hamid Muhammad menjelaskan 1.210 KIP yang dibagikan terdiri dari SD sebanyak 284; SMP, 168; SMK, 343; SMA, 171; kemudian untuk Paket A sebanyak 31; Paket B, 104; dan Paket C sebanyak 109.
"Untuk SD atau Paket A mendapatkan Rp 450.000, untuk SMP atau Paket B mendapatkan Rp 750.000, dan untuk SMA atau Paket C mendapatkan Rp. 1.000.000," jelas Hamid.
Presiden menambahkan bahwa dana sebesar itu cukup untuk mendukung keperluan sekolah.
"Di Jakarta saja cukup, apalagi di Sumenep," ujarnya. "Semua harus semangat bersekolah, jangan berkecil hati, pemerintah memberikan dukungan penuh. saya berharap tidak ada lagi anak-anak Sumenep yang tidak mengenyam pendidikan, semua harus bersekolah."
Sulfatun Nadiroh, siswa kelas XII SMA Baiturrahman Sumenep mengaku senang sekali mendapatkan bantuan dana PIP.
"Senang sekali, akan saya pakai untuk membantu kebutuhan biaya sekolah dan perlengkapan sekolah. Saya juga gembira sekali dapat berjumpa langsung dengan Pak Jokowi," ujar Sulfatun yang ayahnya bekerja sebagai buruh tani jagung ini dengan sumringah.
Sementara Raudhatun Nikmah, siswa yatim piatu kelas VI SD Ds Dapendan juga dengan antusias mengatakan bahwa uangnya akan dibelikan sepatu baru.
"Soalnya sepatu saya sudah robek," ujar Raudhatun.
Warga belajar pendidikan kesetaraan juga mengaku merasakan manfaatnya.
"Kebutuhan belajar terus meningkat, sementara saya belum bisa untuk mencari uang sendiri, jadi orang tua saya tentu sangat terbantu, terima kasih Pak Presiden," ujar Hasanah, warga belajar Paket C dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Alsabah Sumenep.
Dari 1210 siswa dan warga belajar yang hadir, beberapa maju ke depan untuk menerima secara langsung KIP dari Presiden. Sebelumnya juga diberikan penghargaan kepada siswi berprestasi Sri Nurhayati dari SMKN 1 Kalianget Sumenep yang menjuarai kompetensi silat tingkat nasional.
Pada kesempatan ini Presiden juga membagikan tiga buah sepeda yang bertuliskan ‘Hadiah Presiden Jokowi’ kepada hadirin yang berdialog dengannya.
Dalam kunjungannya ke Kabupaten Sumenep ini, Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo didampingi Menteri Sosial Khofifah Indah Parawangsa dan Wakil Bupati Sumenep Achmad Fauzi beserta jajarannya. Sementara dari Kemendikbud tampak hadir Dirjen Dikdasmen Hamid Muhammad dan Staf Khusus Mendikbud Bidang Monitoring Implementasi Kebijakan Alpha Amirrachman. **
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 4101 kali
Editor :
Dilihat 4101 kali