Sepeda dan Kartu Indonesia Pintar untuk Macan dari Kemayoran 05 Oktober 2017 ← Back
Cilegon, Kemendikbud --- "Siapa di sini yang bisa silat? Ayo maju," ujar Presiden Joko Widodo kepada ribuan anak penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) di ASA Sport Center, Cilegon, Banten, pada Kamis siang (5/10/2017). Sesaat tampak tak ada satupun siswa penerima KIP itu yang menunjuk tangan. Presiden pun mengulangi pertanyaannya. Tak lama, dari tempat duduk siswa SD, seorang siswa mengangkat tanggannya. "Ya, sini maju," tutur Presiden.
Siswa tersebut lalu maju dan naik ke panggung menghampiri Presiden Jokowi. Nova Zumi Zola, itulah namanya. Siswa kelas 6 SD itu tampak percaya diri berdiri berdampingan dengan orang nomor satu di Indonesia. Presiden lalu meminta Nova untuk memperagakan jurus silat yang dikuasainya. "Coba peragakan pencak silat di sini. Tapi jangan satu jurus loh ya. Dua puluh jurus," ujar presiden. Permintaan presiden tersebut mengundang tawa orang-orang yang hadir.
Nova lalu menyanggupinya. Ia mulai mengambil kuda-kuda, membuka kakinya, dan mengangkat tangannya, memulai gerakan pembuka untuk peragaan silatnya. Dengan lihai, tangan-tangannya bergerak, memperagakan berbagai jurus silat. Ia pun tampak memberikan tenaga pada tangannya di setiap gerakan sehingga terlihat ada kekuatan di gerakan-gerakan silatnya. Ribuan orang yang memadati ASA Sport Center Cilegon pun bertepuk tangan melihat keterampilannya bersilat. "Sampai saya bilang berhenti jangan berhenti dulu. Ya, terus. Wah, pintar banget ini," puji Presiden Jokowi melihat gaya Nova memperagakan silat.
Setelah menyuruh Nova berhenti, Presiden lalu kembali berdialog dengannya. "Tadi jurus apa?", tanya Presiden. "Jurus Macan dari Kemayoran," jawab Nova. "Betul jurus Macan dari Kemayoran? Nggak keliatan macannya kok tadi," tutur Presiden bercanda. Ia lalu mengucapkan terima kasih dan menyuruh Nova turun dari panggung.
Saat berjalan kembali menuju tempat duduknya, Nova terlihat ragu-ragu dan menengok ke belakang melihat ke arah Presiden. "Nov, sini, kamu tidak usah nengok-nengok gitu. Tegas gitu loh. Jangan nengak-nengok. Pak, saya sudah silat, saya minta sepeda. Gitu loh. Sudah lari. Diambil itu sepedanya," kata Presiden Jokowi. Nova pun bersemangat berlari menghampiri hadiah dari kepala negara itu.
Nova adalah salah satu siswa penerima KIP di Kota Cilegon, Banten. Hari itu, bertepatan dengan hari ulang tahun ke-72 Tentara Nasional Indonesia (TNI), Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Cilegon. Salah satu agendanya adalah Penyerahan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Program Keluarga Harapan (PKH) dari Kementerian Sosial (Kemensos).
Sebanyak 1.170 siswa penerima KIP di Kota Cilegon menghadiri acara penyerahan KIP tersebut. Mereka terdiri dari 685 siswa SD, 238 siswa SMP, 53 siswa SMA, 149 siswa SMK, 10 warga belajar Paket B, dan 35 warga belajar Paket C. Penyerahan KIP dilakukan secara simbolis oleh Mendikbud Muhadjir Effendy kepada enam orang, yaitu Ibnu Maulana Madjid dari SDN Cilegon 01, Yesi Oktafia Yuanita Pratiwi dari SMPN 7 Cilegon, Muhammad Raihan Fadli Adibuwono dari SMAN 2 Krakatau Steel Cilegon, Nur Azizah dari SMKS YP 17 Cilegon, Hengki Tornado dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Teratai untuk Program Paket B, dan Habiatul Hidayatullah dari PKBM Melati Cibeber untuk Program Paket C.
Kepada para siswa yang hadir, Presiden berpesan agar dana KIP digunakan untuk memenuhi kebutuhan sekolah para siswa, seperti membeli sepatu, seragam sekolah, buku dan tas sekolah. Besaran bantuan yang didapatkan para penerima KIP ialah sebesar Rp450 ribu per tahun untuk siswa SD, Rp750 ribu untuk siswa SMP serta warga belajar Program Paket B, dan Rp1 juta untuk siswa SMA/SMK serta warga belajar Program Paket C.
Pada saat yang sama, Presiden juga menyerahkan bantuan sosial non tunai kepada 947 keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) yang berasal dari sejumlah kecamatan di Kota Cilegon.
Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Gubernur Banten Wahidin Halim dan Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Negeri Sultan Ageng Tirtayasa Banten Aceng Hasani. Dari Kemendikbud nampak hadir Staf Khusus Mendikbud Bidang Monitoring Implementasi Kebijakan R. Alpha Amirrachman, Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Supriano dan Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Abdul Kahar. (Desliana Maulipaksi)
Siswa tersebut lalu maju dan naik ke panggung menghampiri Presiden Jokowi. Nova Zumi Zola, itulah namanya. Siswa kelas 6 SD itu tampak percaya diri berdiri berdampingan dengan orang nomor satu di Indonesia. Presiden lalu meminta Nova untuk memperagakan jurus silat yang dikuasainya. "Coba peragakan pencak silat di sini. Tapi jangan satu jurus loh ya. Dua puluh jurus," ujar presiden. Permintaan presiden tersebut mengundang tawa orang-orang yang hadir.
Nova lalu menyanggupinya. Ia mulai mengambil kuda-kuda, membuka kakinya, dan mengangkat tangannya, memulai gerakan pembuka untuk peragaan silatnya. Dengan lihai, tangan-tangannya bergerak, memperagakan berbagai jurus silat. Ia pun tampak memberikan tenaga pada tangannya di setiap gerakan sehingga terlihat ada kekuatan di gerakan-gerakan silatnya. Ribuan orang yang memadati ASA Sport Center Cilegon pun bertepuk tangan melihat keterampilannya bersilat. "Sampai saya bilang berhenti jangan berhenti dulu. Ya, terus. Wah, pintar banget ini," puji Presiden Jokowi melihat gaya Nova memperagakan silat.
Setelah menyuruh Nova berhenti, Presiden lalu kembali berdialog dengannya. "Tadi jurus apa?", tanya Presiden. "Jurus Macan dari Kemayoran," jawab Nova. "Betul jurus Macan dari Kemayoran? Nggak keliatan macannya kok tadi," tutur Presiden bercanda. Ia lalu mengucapkan terima kasih dan menyuruh Nova turun dari panggung.
Saat berjalan kembali menuju tempat duduknya, Nova terlihat ragu-ragu dan menengok ke belakang melihat ke arah Presiden. "Nov, sini, kamu tidak usah nengok-nengok gitu. Tegas gitu loh. Jangan nengak-nengok. Pak, saya sudah silat, saya minta sepeda. Gitu loh. Sudah lari. Diambil itu sepedanya," kata Presiden Jokowi. Nova pun bersemangat berlari menghampiri hadiah dari kepala negara itu.
Nova adalah salah satu siswa penerima KIP di Kota Cilegon, Banten. Hari itu, bertepatan dengan hari ulang tahun ke-72 Tentara Nasional Indonesia (TNI), Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Cilegon. Salah satu agendanya adalah Penyerahan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Program Keluarga Harapan (PKH) dari Kementerian Sosial (Kemensos).
Sebanyak 1.170 siswa penerima KIP di Kota Cilegon menghadiri acara penyerahan KIP tersebut. Mereka terdiri dari 685 siswa SD, 238 siswa SMP, 53 siswa SMA, 149 siswa SMK, 10 warga belajar Paket B, dan 35 warga belajar Paket C. Penyerahan KIP dilakukan secara simbolis oleh Mendikbud Muhadjir Effendy kepada enam orang, yaitu Ibnu Maulana Madjid dari SDN Cilegon 01, Yesi Oktafia Yuanita Pratiwi dari SMPN 7 Cilegon, Muhammad Raihan Fadli Adibuwono dari SMAN 2 Krakatau Steel Cilegon, Nur Azizah dari SMKS YP 17 Cilegon, Hengki Tornado dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Teratai untuk Program Paket B, dan Habiatul Hidayatullah dari PKBM Melati Cibeber untuk Program Paket C.
Kepada para siswa yang hadir, Presiden berpesan agar dana KIP digunakan untuk memenuhi kebutuhan sekolah para siswa, seperti membeli sepatu, seragam sekolah, buku dan tas sekolah. Besaran bantuan yang didapatkan para penerima KIP ialah sebesar Rp450 ribu per tahun untuk siswa SD, Rp750 ribu untuk siswa SMP serta warga belajar Program Paket B, dan Rp1 juta untuk siswa SMA/SMK serta warga belajar Program Paket C.
Pada saat yang sama, Presiden juga menyerahkan bantuan sosial non tunai kepada 947 keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) yang berasal dari sejumlah kecamatan di Kota Cilegon.
Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Gubernur Banten Wahidin Halim dan Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Negeri Sultan Ageng Tirtayasa Banten Aceng Hasani. Dari Kemendikbud nampak hadir Staf Khusus Mendikbud Bidang Monitoring Implementasi Kebijakan R. Alpha Amirrachman, Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Supriano dan Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Abdul Kahar. (Desliana Maulipaksi)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 3079 kali
Editor :
Dilihat 3079 kali