“Night Bus” Terpilih sebagai Film Terbaik Festival Film Indonesia 2017 13 November 2017 ← Back
Manado, Kemendikbud --- “Night Bus” terpilih sebagai film terbaik dalam Festival Film Indonesia (FFI) 2017. Penganugerahaan Piala Citra kepada film yang dibintangi Teuku Rifnu Wikana itu dilakukan dalam Malam Anugerah Piala Citra FFI 2017 yang dihelat pada Sabtu malam (11/11), di Grand Kawanua, Manado, Sulawesi Utara. Produser film ini, Darius Sinathrya menerima langsung piala yang merupakan lambang supremasi tertinggi bagi insan perfilman sejak 1955 itu.
"Mari kita buat film Indonesia beragam, bukan seragam," ujar Darius saat didapuk untuk memberikan pidato kemenangan pada puncak acara.
Piala Citra untuk kategori film terbaik diserahkan oleh Presiden RI kelima, Megawati Soekarnoputri. Sementara pengumuman peraih Piala Citra untuk kategori ini dibacakan oleh Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Hilmar Farid bersama dengan aktris Widyawati.
Film “Night Bus” juga meraih lima Piala Citra untuk lima kategori lainnya, yaitu penulis skenario adaptasi terbaik, penyunting gambar terbaik, penata busana terbaik, penata rias terbaik, dan pemeran utama pria terbaik.
“Night Bus” berhasil meraih total 6 kategori penghargaan. Film yang disutradarai oleh Emil Heradi ini bercerita tentang perjalanan sekelompok orang dalam sebuah bus yang menyusuri daerah konflik antara pemerintah dengan milisi gerakan kemerdekaan.
Sementara itu, meski tidak meraih penghargaan untuk kategori film terbaik, “Pengabdi Setan” berhasil meraup Piala Citra terbanyak dengan 7 kategori. Sedangkan film “Cek Toko Sebelah” meraih 1 kategori penghargaan, yakni penulis skenario asli terbaik oleh Ernest Prakarsa. Film “Posesif” menerima 3 kategori penghargaan, dan “Kartini” mendapat 1 kategori penghargaan.
Sekretaris Jenderal Kemendikbud Didik Suhardi berharap film Indonesia yang kembali bergelora menjadi tuntunan sekaligus tontonan yang menarik bagi bangsa Indonesia. "Penontonnya semakin tahun semakin meningkat," tuturnya saat membuka Malam Anugerah Piala Citra FFI 2017.
Apresiasi Sineas Film Berdedikasi
Dalam FFI 2017, diberikan pula penghargaan khusus Pengabdian Seumur Hidup (Lifetime Achievement) diberikan kepada Produser Budiyati Abiyoga. Budiyati merupakan produser sejumlah film yang pernah meraih Piala Citra, seperti Kejarlah Daku Kau Kutangkap (1985, Skenario Terbaik FFI 1986), Naga Bonar Jadi 2 (2007, Film Terbaik FFI 2007), dan film terbaru “Iqro: Petualangan Meraih Bintang” (2017) yang meraih nominasi FFI 2017. Pembacaan pemberian penghargaan khusus ini dilakukan oleh Produser Mira Lesmana.
Budiyati berterima kasih pada penonton yang mau melangkahkan kaki ke bioskop untuk mengapresiasi karya para sineas dalam negeri. "Saya merasa bukan apa-apa. Karena di balik itu semua, ada banyak sekali pihak yang terlibat," ujar Budiyati.
Berikut daftar lengkap penerima Piala Citra untuk ke-22 kategori penghargaan: film terbaik, Night Bus; sutradara terbaik, Edwin (Posesif); pemeran utama pria terbaik, Teuku Rifnu Wikana; pemeran utama wanita terbaik, Putri Marino (Posesif); pemeran pendukung pria terbaik, Yayu Unru (Posesif), pemeran pendukung wanita terbaik, Christine Hakim (Kartini); pemeran anak, Muhammad Adhiyat (Pengabdi Setan).
Adapun penulis skenario adaptasi terbaik diraih oleh Rahabi Mandra dan Teuku Rifnu Wikana (Night Bus); pencipta lagu tema terbaik, The Spouse dengan lagu “Kelam Malam” (Pengabdi Setan); penata musik terbaik, Aghi Narottama, Tony Merle, dan Bemby Gusti (Pengabdi Setan); penata suara terbaik, Khikmawan Santoso, Mohamad Ikhsan Sungkar, dan Madunazka (Pengabdi Setan).
Sedangkan penghargaan piala Citra untuk film pendek terbaik, Ruah; film dokumenter panjang terbaik, Bulu Mata; film dokumentasi pendek terbaik, The Unseen Word; film animasi pendek terbaik, Lukisan Nafas; penyunting gambar terbaik, Kelvin Nugroho dan Sentot Sahid (Night Bus).
Piala Citra tahun 2017 juga diberikan kepada penata busana terbaik, Gemailla Gea Geriantiana (Night Bus); penata rias terbaik, Cherry Wirawan (Night Bus); pengarah sinematografi, Ical Tanjung (Pengabdi Setan); pengarah artistik terbaik, Allan Sebastian (Pengabdi Setan); penata efek visual terbaik, Finalize Studio (Pengabdi Setan). (*)
Daftar Penerima Piala Citra 2017 untuk ke-22 Kategori Penghargaan:
Menado, 11 November 2017
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber :
"Mari kita buat film Indonesia beragam, bukan seragam," ujar Darius saat didapuk untuk memberikan pidato kemenangan pada puncak acara.
Piala Citra untuk kategori film terbaik diserahkan oleh Presiden RI kelima, Megawati Soekarnoputri. Sementara pengumuman peraih Piala Citra untuk kategori ini dibacakan oleh Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Hilmar Farid bersama dengan aktris Widyawati.
Film “Night Bus” juga meraih lima Piala Citra untuk lima kategori lainnya, yaitu penulis skenario adaptasi terbaik, penyunting gambar terbaik, penata busana terbaik, penata rias terbaik, dan pemeran utama pria terbaik.
“Night Bus” berhasil meraih total 6 kategori penghargaan. Film yang disutradarai oleh Emil Heradi ini bercerita tentang perjalanan sekelompok orang dalam sebuah bus yang menyusuri daerah konflik antara pemerintah dengan milisi gerakan kemerdekaan.
Sementara itu, meski tidak meraih penghargaan untuk kategori film terbaik, “Pengabdi Setan” berhasil meraup Piala Citra terbanyak dengan 7 kategori. Sedangkan film “Cek Toko Sebelah” meraih 1 kategori penghargaan, yakni penulis skenario asli terbaik oleh Ernest Prakarsa. Film “Posesif” menerima 3 kategori penghargaan, dan “Kartini” mendapat 1 kategori penghargaan.
Sekretaris Jenderal Kemendikbud Didik Suhardi berharap film Indonesia yang kembali bergelora menjadi tuntunan sekaligus tontonan yang menarik bagi bangsa Indonesia. "Penontonnya semakin tahun semakin meningkat," tuturnya saat membuka Malam Anugerah Piala Citra FFI 2017.
Apresiasi Sineas Film Berdedikasi
Dalam FFI 2017, diberikan pula penghargaan khusus Pengabdian Seumur Hidup (Lifetime Achievement) diberikan kepada Produser Budiyati Abiyoga. Budiyati merupakan produser sejumlah film yang pernah meraih Piala Citra, seperti Kejarlah Daku Kau Kutangkap (1985, Skenario Terbaik FFI 1986), Naga Bonar Jadi 2 (2007, Film Terbaik FFI 2007), dan film terbaru “Iqro: Petualangan Meraih Bintang” (2017) yang meraih nominasi FFI 2017. Pembacaan pemberian penghargaan khusus ini dilakukan oleh Produser Mira Lesmana.
Budiyati berterima kasih pada penonton yang mau melangkahkan kaki ke bioskop untuk mengapresiasi karya para sineas dalam negeri. "Saya merasa bukan apa-apa. Karena di balik itu semua, ada banyak sekali pihak yang terlibat," ujar Budiyati.
Berikut daftar lengkap penerima Piala Citra untuk ke-22 kategori penghargaan: film terbaik, Night Bus; sutradara terbaik, Edwin (Posesif); pemeran utama pria terbaik, Teuku Rifnu Wikana; pemeran utama wanita terbaik, Putri Marino (Posesif); pemeran pendukung pria terbaik, Yayu Unru (Posesif), pemeran pendukung wanita terbaik, Christine Hakim (Kartini); pemeran anak, Muhammad Adhiyat (Pengabdi Setan).
Adapun penulis skenario adaptasi terbaik diraih oleh Rahabi Mandra dan Teuku Rifnu Wikana (Night Bus); pencipta lagu tema terbaik, The Spouse dengan lagu “Kelam Malam” (Pengabdi Setan); penata musik terbaik, Aghi Narottama, Tony Merle, dan Bemby Gusti (Pengabdi Setan); penata suara terbaik, Khikmawan Santoso, Mohamad Ikhsan Sungkar, dan Madunazka (Pengabdi Setan).
Sedangkan penghargaan piala Citra untuk film pendek terbaik, Ruah; film dokumenter panjang terbaik, Bulu Mata; film dokumentasi pendek terbaik, The Unseen Word; film animasi pendek terbaik, Lukisan Nafas; penyunting gambar terbaik, Kelvin Nugroho dan Sentot Sahid (Night Bus).
Piala Citra tahun 2017 juga diberikan kepada penata busana terbaik, Gemailla Gea Geriantiana (Night Bus); penata rias terbaik, Cherry Wirawan (Night Bus); pengarah sinematografi, Ical Tanjung (Pengabdi Setan); pengarah artistik terbaik, Allan Sebastian (Pengabdi Setan); penata efek visual terbaik, Finalize Studio (Pengabdi Setan). (*)
Daftar Penerima Piala Citra 2017 untuk ke-22 Kategori Penghargaan:
- Film terbaik: Night Bus
- Sutradara terbaik: Edwin (Posesif)
- Pemeran utama pria terbaik: Teuku Rifnu Wikana (Night Bus)
- Pemeran utama wanita terbaik: Putri Marino (Posesif)
- Pemeran pendukung pria terbaik: Yayu Unru (Posesif)
- Pemeran pendukung wanita terbaik: Christine Hakim (Kartini)
- Penulis skenario asli terbaik: Ernest Prakasa (Cek Toko Sebelah)
- penulis skenario adaptasi terbaik: Rahabi Mandra, Teuku Rifnu Wikana (Night Bus)
- Film pendek terbaik: Ruah
- Film animasi pendek terbaik: Lukisan Nafas
- Pengarah sinematografi: Ical Tanjung (Pengabdi Setan)
- Pengarah artistik terbaik: Allan Sebastian (Pengabdi Setan)
- Penata efek visual terbaik: Finalize Studio (Pengabdi Setan)
- Penyunting gambar terbaik: Kelvin Nugroho, Sentot Sahid (Night Bus)
- Penata musik terbaik: Aghi Narottama, Tony Merle, Bemby Gusti (Pengabdi Setan)
- Penata suara terbaik: Khikmawan Santoso, Mohamad Ikhsan Sungkar, Madunazka (Pengabdi Setan)
- Pencipta lagu tema terbaik: The Spouse “Kelam Malam” (Pengabdi Setan)
- Penata busana terbaik: Gemailla Gea Geriantiana (Night Bus)
- Penata rias terbaik: Cherry Wirawan (Night Bus)
- Pemeran anak: Muhammad Adhiyat (Pengabdi Setan)
- Film dokumenter panjang terbaik: Bulu Mata
- Film dokumentasi pendek terbaik: The Unseen Words
Menado, 11 November 2017
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1830 kali
Editor :
Dilihat 1830 kali