Kemendikbud Gelar Percepatan Pencairan PIP di Kabupaten Bandung 08 Desember 2017 ← Back
Tahun Depan (2018) Kemendikbud akan Fokus pada Pemantauan Dana Manfaat PIP
Bandung, Kemendikbud --- Kementerian Penddikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas (Dit PSMA) kembali menggelar percepatan pencairan dana Program Indonesia Pintar (PIP), kali ini di kabupaten Bandung provinsi Jawa Barat dengan mengambil tempat SMA Negeri 1 Margahayu Majalaya, dengan mengundang kurang lebih 1000 siswa SMA termasuk warga belajar Paket C.
Kegiatan ini dilakukan atas kerja sama dengan bank penyalur melalui program BNI Goes to School di mana pada saat yang sama kurang lebih 10.000 siswa dapat melakukan pencairan di seluruh outlet BNI di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung.
“Kemendikbud bekerja sama dengan bank penyalur saat ini sedang melakukan percepatan pencairan dana PIP di seluruh penjuru tanah air agar siswa dapat segera memanfaatkan dana tersebut untuk keperluan sekolah,” ujar Staf Khusus Mendikbud Bidang Monitoring Implementasi Kebijakan Alpha Amirrachman di lokasi acara, Kamis (7/12/2017).
Alpha menambahkan bahwa sesuai arahan Mendikbud Muhadjir Effendy, setelah tahun ini Kemendikbud akan fokus pada pembenahan data dan proses distribusi serta pencairan, maka tahun depan (2018-2019) akan fokus pada pemantauan pemanfaatan dana PIP termasuk implikasinya pada peningkatan akses pendidikan.
“Tahun 2018 Kemendikbud akan fokus untuk memastikan bahwa dana PIP betul-betul digunakan untuk keperluan sekolah, bukan untuk keperluan yang lain. Kita juga akan memastikan bahwa PIP yang merupakan program prioritas Presiden Joko Widodo ini memiliki dampak pada peningkatan Angka Partisipasi Kasar (APK), memastikan bahwa PIP berhasil menahan siswa dari keluarga kurang beruntung, dari putus sekolah serta menarik ATS (anak usia sekolah tidak sekolah) untuk kembali belajar baik di formal ataupun kesetaraan,” urai Alpha.
Head of Network Services BNI Kantor Wilayah Bandung, Oktovianus Pardede yang juga hadir pada acara tersebut menambahkan bahwa selain berfungsi sebagai kartu ATM (Anjungan Tunai Mandiri), Kartu Indonesia Pintar (KIP) juga berfungsi untuk transaksi perbankan, serta sebagai kartu identitas dimana selain nama penerima PIP, juga dicantumkan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN), dan Nomor KIP siswa penerima.
“KIP juga memiliki kode khusus “PIP-ID” sehingga pemerintah daerah dan sekolah dapat membangun data base siswa penerima PIP yang dapat menelusuri di mana lokasi sekolah penerima bantuan PIP berada,” tambah Corporate Secretary BNI Kiryanto yang juga hadir.
BNI telah memperluas sebaran sarana pencairan KIP melalui 2.017 outlet, 16.977 ATM, dan 57.000 Agen46 di seluruh Indonesia.
Para siswa yang hadir mengaku gembira dengan adanya PIP. Yauhanna, siswi kelas XI SMAN 1 Nagrek mengatakan bahwa ia sudah menerima dana PIP sebanyak dua kali.
“Saya sangat bersyukur, PIP sangat membantu kedua orang tua saya yang bekerja sebagai penjahit,” ujarnya sambil menambahkan ia masih punya lima saudara yang masih menjadi tanggungan orang tuanya.
Denni Setiawan, siswa kelas XI SMA Telkom Bandung juga mengaku bersyukur atas bantuan ini.
“Terima kasih Pak Presiden, terima kasih juga Pak Mendikbud. Saya akan gunakan dana PIP ini untuk keperluan sekolah,” ujar Denni yang orang tuanya sehari-hari bekerja sebagai buruh serabutan ini. *
Bandung, 8 Desember 2017,
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber :
Bandung, Kemendikbud --- Kementerian Penddikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas (Dit PSMA) kembali menggelar percepatan pencairan dana Program Indonesia Pintar (PIP), kali ini di kabupaten Bandung provinsi Jawa Barat dengan mengambil tempat SMA Negeri 1 Margahayu Majalaya, dengan mengundang kurang lebih 1000 siswa SMA termasuk warga belajar Paket C.
Kegiatan ini dilakukan atas kerja sama dengan bank penyalur melalui program BNI Goes to School di mana pada saat yang sama kurang lebih 10.000 siswa dapat melakukan pencairan di seluruh outlet BNI di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung.
“Kemendikbud bekerja sama dengan bank penyalur saat ini sedang melakukan percepatan pencairan dana PIP di seluruh penjuru tanah air agar siswa dapat segera memanfaatkan dana tersebut untuk keperluan sekolah,” ujar Staf Khusus Mendikbud Bidang Monitoring Implementasi Kebijakan Alpha Amirrachman di lokasi acara, Kamis (7/12/2017).
Alpha menambahkan bahwa sesuai arahan Mendikbud Muhadjir Effendy, setelah tahun ini Kemendikbud akan fokus pada pembenahan data dan proses distribusi serta pencairan, maka tahun depan (2018-2019) akan fokus pada pemantauan pemanfaatan dana PIP termasuk implikasinya pada peningkatan akses pendidikan.
“Tahun 2018 Kemendikbud akan fokus untuk memastikan bahwa dana PIP betul-betul digunakan untuk keperluan sekolah, bukan untuk keperluan yang lain. Kita juga akan memastikan bahwa PIP yang merupakan program prioritas Presiden Joko Widodo ini memiliki dampak pada peningkatan Angka Partisipasi Kasar (APK), memastikan bahwa PIP berhasil menahan siswa dari keluarga kurang beruntung, dari putus sekolah serta menarik ATS (anak usia sekolah tidak sekolah) untuk kembali belajar baik di formal ataupun kesetaraan,” urai Alpha.
Head of Network Services BNI Kantor Wilayah Bandung, Oktovianus Pardede yang juga hadir pada acara tersebut menambahkan bahwa selain berfungsi sebagai kartu ATM (Anjungan Tunai Mandiri), Kartu Indonesia Pintar (KIP) juga berfungsi untuk transaksi perbankan, serta sebagai kartu identitas dimana selain nama penerima PIP, juga dicantumkan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN), dan Nomor KIP siswa penerima.
“KIP juga memiliki kode khusus “PIP-ID” sehingga pemerintah daerah dan sekolah dapat membangun data base siswa penerima PIP yang dapat menelusuri di mana lokasi sekolah penerima bantuan PIP berada,” tambah Corporate Secretary BNI Kiryanto yang juga hadir.
BNI telah memperluas sebaran sarana pencairan KIP melalui 2.017 outlet, 16.977 ATM, dan 57.000 Agen46 di seluruh Indonesia.
Para siswa yang hadir mengaku gembira dengan adanya PIP. Yauhanna, siswi kelas XI SMAN 1 Nagrek mengatakan bahwa ia sudah menerima dana PIP sebanyak dua kali.
“Saya sangat bersyukur, PIP sangat membantu kedua orang tua saya yang bekerja sebagai penjahit,” ujarnya sambil menambahkan ia masih punya lima saudara yang masih menjadi tanggungan orang tuanya.
Denni Setiawan, siswa kelas XI SMA Telkom Bandung juga mengaku bersyukur atas bantuan ini.
“Terima kasih Pak Presiden, terima kasih juga Pak Mendikbud. Saya akan gunakan dana PIP ini untuk keperluan sekolah,” ujar Denni yang orang tuanya sehari-hari bekerja sebagai buruh serabutan ini. *
Bandung, 8 Desember 2017,
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 4107 kali
Editor :
Dilihat 4107 kali