Kemendikbud Berkomitmen Berikan Afirmasi untuk Daerah Tertinggal  08 Januari 2018  ← Back


Kupang NTT, Kemendikbud --- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus berkomitmen memberikan afirmasi untuk daerah-daerah yang masih tertinggal, salah satunya Nusa Tenggara Timur (NTT). Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan pihaknya menyiapkan anggarar untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan NTT.

Anggaran yang disipakan tahun 2018 ini sebesar Rp959 miliar. Mendikbud menyampaikan secara keseluruhan anggaran pendidikan ke NTT tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. "Untuk pendidikan di NTT, tahun 2018 Kemendikbud anggarkan Rp959 miliar. Hal ini untuk memperbaiki kualitas pendidikan dan mempercepat ketertinggalan dari provinsi lainnya," ujar Mendikbud di Resto Celebes, Kupang, pada Minggu (07/01/2018).

Mendikbud menjelaskan anggaran tersebut sebagian besar diperuntukkan untuk pembangunan unit sekolah baru (USB) mulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD), sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah kejuruan (SMK), sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah luar biasa (SLB).

Bantuan pendidikan ini berbentuk swakelola dan akan diserahkan langsung kepada kepala sekolah bersama komite sekolah. Untuk pembangunan USB tersebut juga akan melibatkan SMK setempat yang memiliki jurusan konstruksi, serta perguruan tinggi yang memiliki jurusan Arsitektur dan Sipil. Tugas mereka nantinya untuk merancang sekaligus mengawasi jalannya pelaksanaan pembangunan.

"Kita sedang menurunkan tim untuk mengkaji konstruksi yang ideal di NTT, sebab cuaca panas di sini dinding gedek sebenarnya lebih bagus dibandingkan dengan tembok permanen. Kalau di sini ada yang meneliti soal ini, sebetulnya bisa menjadi keunggulan dan kearifan lokal tersendiri," ujar Mendikbud menambahkan.

Selain USB, anggaran pendidikan juga akan digunakan untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi guru baik berupa pelatihan, lokakarya dan lain sebagainya. Hal ini dikarenakan hasil Ujian Nasional (UN) di NTT masih di bawah rerata nasional, walaupun tingkat kejujuran dan integritasnya bagus. Peningkatan kompetensi guru ini diharapkan mampu mempercepat peningkatan kualitas pendidikan di NTT.  (Nur Widiyanto)
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 441 kali