Pemerintah Tingkatkan Peran Guru dalam Evaluasi Siswa  10 Januari 2018  ← Back

Jakarta, Kemendikbud --- Pemerintah meningkatkan peran guru dalam evaluasi siswa. Kelulusan siswa di sekolah salah satunya ditentukan oleh hasil Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), dimana soal-soalnya disusun oleh guru. USBN merupakan salah satu upaya pemerintah mengembalikan fungsi guru sebagai evaluator.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang), Totok Suprayitno mengatakan pemerintah ingin meningkatkan peran guru dalam evaluasi belajar siswa. "Guru yang lebih mengetahui kemampuan siswanya, guru juga yang paling tepat mengevaluasi siswanya, dan USBN ini salah satu sarananya," kata Totok di kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Jakarta, Rabu (10/1/2018).

Totok Suprayitno mengatakan USBN untuk jenjang SMP, SMA, dan SMK 75 sampai 80 persen naskah disiapkan oleh guru pada satuan pendidikan. Soal-soal tersebut dikonsolidasikan dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). USBN disiapkan untuk meningkatkan peran sekolah dan guru dalam evaluasi siswa. Menurutnya, sudah cukup lama guru tidak terbiasa membuat alat evaluasi hasil belajar untuk siswa-siswanya. 

USBN untuk SDLB, SMPLB, dan SMALB 100 persen soal ujian disiapkan oleh sekolah berdasarkan kisi-kisi nasional. Selanjutnya untuk Pendidikan Kesetaraan Program Paket A/Ula, Paket B/Wustha, dan Paket C/Ulya 75 sampai dengan 80 persen soal ujian disiapkan oleh Tutor dan dikonsolidasikan dengan Forum Tutor, dan 20 sampai dengan 25 pesen soal disiapkan oleh pusat sebagai soal jangkar.

Penyusunan soal USBN tahun ini melibatkan guru dari berbagai sekolah untuk membuat butir-butir soal dengan porsi 75 sampai 80 persen, kemudian digabungkan dengan 20 sampai 25 persen soal yang disiapkan oleh pusat. Soal-soal tersebut kemudian diperiksa dan dirakit bersama oleh Kelompok Kerja Guru (KKG) atau Majelis Guru Mata Pelajaran (MGMP), di bawah koordinasi Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota atau Kanwil/Kantor Kemenag. "Standar dan kisi-kisi USBN nantinya ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan," ujar Kepala Balitbang.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Plt. Dirjen GTK) Hamid Muhammad mengungkapkan bahwa di bulan Februari 2018 mendatang Kemendikbud akan melatih guru-guru di level KKG dan MGMP. "Guru-guru di kabupaten dan kota dilatih untuk menyusun soal-soal ujian yang dapat digunakan sebagai alat evaluasi belajar peserta didik," kata Hamid Muhammad. Pelatihan ini akan dilaksanakan oleh unit pelaksana teknis Kemendikbud di daerah. (Nur Widiyanto)
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 649 kali