Menilik Program Penguatan Pendidikan Karakter di Kota Padang 17 Maret 2018 ← Back
Padang, Kemendikbud --- Setiap satuan pendidikan memiliki cara masing-masing dalam membina karakter peserta didiknya. Begitu juga yang terjadi di sekolah-sekolah di Kota Padang, salah satunya di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Kota Padang, Sumatra Barat. Sekolah mewajibkan seluruh peserta didik yang duduk di bangku kelas X mengikuti kegiatan Pramuka sebagai program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).
Ada alasan kuat mengapa SMKN 2 Kota Padang mewajibkan kegiatan ini. Sekolah ingin ada kegiatan yang dapat membina karakter peserta didik dalam mendukung implementasi Kurikulum 2013 di sekolah. Kepala sekolah SMKN 2 Kota Padang, Rusmadi, meyakini bahwa hanya kegiatan Pramuka yang mampu membangun karakter positif karena mendasarkan sikap pada Dasa Dharma Pramuka.
“Tidak ada anak Pramuka yang ikut tawuran, tidak ada anak Pramuka yang terlibat narkoba, berbuat negatif, karena terikat dengan Dasa Dharma Pramuka, yang negatif itu tidak ada anak Pramuka” ungkapnya saat ditemui di sekolahnya, Senin, (12/03/2018). Salah satu komitmen pelaksanaan kegiatan Pramuka di sekolahnya yaitu dengan memberikan porsi waktu yang cukup besar setiap hari Sabtu, mulai pukul 07.30 sampai dengan 10.00 WIB.
Pembina Pramuka SMKN 2, Busra Algeri, melihat dampak positif dari kegiatan Pramuka yang dijalani peserta didik kelas X. Menurutnya, selain menjadi aktif dan disiplin, siswa-siswi pun memiliki insiatif yang tinggi. “Mereka inisiatif membuat kegiatan sosial ke panti asuhan, kerja sama antara Pramuka dengan OSIS,” kata Busra.
SMKN 2 Kota Padang memang memang mendorong anggota Pramukanya untuk menguasai berbagai bidang, utamanya yang terkait dengan keterampilan hidup. “Pramuka itu lebih ke lifeskill. Kita bekali juga kemampuan fotografi, kelautan, penjelajahan, masak-memasak, membuat scarf,” ujar Rusmadi.
Lain lagi di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 7 Kota Padang. Program PPK di sekolah menengah ini berfokus pada kegiatan Polisi Siswa.
Sekolah bekerja sama dengan Kepolisian Kota Besar Padang membina peserta didik kelas VII dan VIII menjadi Polisi Siswa. Anggota Polisi Siswa dibekali dengan kemampuan baris-berbaris, Pramuka, dan Search And Rescue (SAR) atau Pencarian dan Penyelamatan.
Salah satu aktivitas Polisi Siswa yaitu menjadi Polisi Lalu-lintas (Polantas) Pagi, yang bertugas membantu lalu-lintas di depan sekolah pada pagi hari. Selain itu, anggota Polisi Siswa juga diikutsertakan pada berbagai lomba yang menonjolkan kemampuan mereka, seperti baris-berbaris. “Melalui pembinaan seperti ini dibentuk karakter siswa,” ujar Kepala Sekolah SMPN 7 Kota Padang, Syarizal Syair.
Tidak semua peserta didik yang mendaftar dapat menjadi Polisi Siswa, tingginya antusiasme membuat sekolah harus melalukan proses seleksi terhadap calon Polisi Siswa. “Peminat banyak, tapi tidak setiap siswa bisa masuk,” jelas Syarizal.
Ia ingin peserta didik yang menjadi Polisi Siswa bertanggung jawab, baik dalam menjalani proses belajar maupun aktivitas ekstrakurikulernya. (Prani Pramudita)
Sumber :
Editor :
Dilihat 1793 kali