Perubahan Peran Guru di Era Teknologi Informasi dan Komunikasi  22 Maret 2018  ← Back



Jakarta, Kemendikbud --- Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang sangat pesat, membuat peranan guru mengalami perubahan. Dulu guru adalah pendidik dan tempat bertanya segala hal, namun saat ini selain berperan sebagai pendidik dan pengajar, guru juga berfungsi sebagai penyaring informasi bagi siswa-siswanya.

"Di tengah kemajuan TIK ini, guru berperan penting sebagai penjaga gawang atau gatekeepers, yang membantu menapis pengaruh buruk internet dan media sosial bagi siswa-siswanya," katan Mendikbud saat membuka Rapat Koordinasi Pendayagunaan TIK untuk Pendidikan dan Kebudayaan, di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Selasa (20/3/2018).

Menurut Muhadjir, fungsi guru sebagai pengajar sangat mungkin digantikan dengan berbagai fasilitas TIK, misalnya mesin pencari di internet. Namun peran guru sebagai pendidik tidak mungkin bisa digantikan dengan teknologi apapun. "Jangan sekali-kali menjadikan fasilitas TIK untuk menggantikan peran guru sebagai pendidik," ujarnya.

Mendikbud menyebut era saat ini sebagai era dimana sumber belajar melimpah ruah, namun tetap perlu disaring. Bagi Mendikbud, saat ini guru berperan penting sebagai penghubung sumber-sumber belajar (resource linkers) dan mengarahkan siswanya dimana menemukan sumber belajar yang tepat.

Kemudian, guru perlu mengembangkan diri sebagai fasilitator belajar siswa, dan fasilitas TIK berperan penting untuk mengoptimalkan proses belajar di era saat ini. "Guru harus bisa membimbing dan memberikan pemahaman kepada siswa mengenai 'untuk apa', bukan sekadar 'apa' dan 'bagaimana'," tutur mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang tersebut.

Mendikbud juga mengingatkan bahwa perkembangan TIK memiliki dua sisi yang berlawanan, yaitu sisi positif dan sisi negatif. "Kita tahu TIK sudah menjadi bagian dari kehidupan. Karena itu, jangan hanya melihat sisi positifnya saja, tetapi juga harus diwaspadai dampak negatifnya," tambah Muhadjir.

Sisi positif perkembangan TIK antara lain masyarakat sudah tidak lagi kesulitan mengakses informasi dan beraneka sumber belajar, bahkan disebutnya sudah melimpah ruah. Tetapi tantangan terbesar adalah mendapatkan sumber belajar yang tepat, tepercaya, dan berkualitas.

Di sisi lain, terdapat beberapa ancaman yang mudah menyebar di media baru dan memengaruhi generasi muda. Hal-hal seperti penyalahgunaan narkotika dan obat-obat terlarang, paham radikalisme dan intoleransi, serta berbagai informasi palsu atau kabar bohong adalah contoh beberapa sisi negatif perkembangan TIK. Oleh karena itu Mendikbud mengajak masyarakat bijaksana memanfaatkan teknologi. (Nur Widiyanto)
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 9287 kali