13.525 Siswa Bersaing di Olimpiade Sains Provinsi Menuju OSN 2018  23 April 2018  ← Back

Jakarta, Kemendikbud --- Setelah melewati  tahapan seleksi berjenjang mulai dari tingkat sekolah dan kabupaten/kota, akhirnya terpilihlah para siswa terbaik bidang sains dari seluruh Indonesia untuk mengikuti Olimpiade Sains Provinsi (OSP). Ada 13.525 siswa terbaik dari sembilan bidang sains yang lolos, dan mengikuti OSP pada 17-19 April 2018. OSP ini merupakan seleksi penentuan, lolos atau tidaknya mereka ke tingkat yang lebih tinggi lagi,  yakni Olimpiade Sains Nasional (OSN) yang akan dilaksanakan di Padang, Sumatra Barat, 1 – 7 Juli 2018.  

Sebanyak 13.525 siswa dari 34 provinsi di Indonesia itu bersaing merebut kesempatan berlaga ke tingkat nasional dalam sembilan bidang lomba sains, yaitu Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Komputer, Astronomi, Ekonomi, Kebumian, dan Geografi. Mereka merupakan siswa-siswa terpilih yang telah lolos dalam seleksi kabupaten/kota yang dilaksanakan pada 28 Februari 2018. Dalam OSP 2018 ini, Provinsi Jawa Timur menjadi provinsi terbanyak yang mengirimkan peserta ke ajang seleksi provinsi, yaitu sebanyak 1.149 siswa.

Olimpiade sains diselenggarakan untuk memfasilitasi dan menjaring siswa SMA yang memiliki potensi, bakat, dan minat dalam bidang sains. Direktur Pembinaan SMA, Purwadi Sutanto, mengatakan  olimpiade sains dilaksanakan secara berjenjang, dengan harapan memberi kesempatan yang sama kepada seluruh siswa  SMA untuk berkompetisi. “Jadi tidak ada batasan, misalnya, hanya sekolah-sekolah bonafide atau tertentu saja yang bisa ikut. Semua punya kesempatan sama, baik itu sekolah yang ada di kota sampai yang di pelosok sana. Jika memang punya kompetensi dan kemampuan yang tinggi, pasti akan mampu melewati seleksi,” ujarnya.

Lebih lanjut Purwadi mengatakan, menjadi juara di tingkat kabupaten saja sudah menjadi sebuah kebanggaan, apalagi kemudian juga di tingkat provinsi, bahkan nasional dan internasional. “Ini tentunya juga akan berimbas pada peningkatan mutu pendidikan ke depannya. Semoga pada  OSP tahun ini kita akan mendapatkan siswa-siswa terbaik yang akan maju ke tingkat nasional, lalu kemudian juga menjadi wakil Indonesia ke tingkat internasional,“ lanjut Purwadi.

Kepala Subdirektorat Peserta Didik, Suharlan, menuturkan, dalam pelaksanaannya, hal atau mekanisme yang berkaitan dengan OSP ke depannya diharapkan terus ditingkatkan lagi. Hal tersebut sejalan dengan  Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 yang mengatur bahwa fokus pendidikan menengah ditangani oleh provinsi. Karena itulah pelaksanaan proses seleksi secara berjenjang juga perlu menjadi prioritas, diperhatikan, dan didukung dengan dana APBD Provinsi. “Dan, diharapkan kepada seluruh peserta di bawah naungan provinsi, terus melakukan pembinaan yang intensif agar dapat bersaing maksimal dengan provinsi lainnya sebelum menuju ke ajang yang lebih bergengsi, yaitu OSN 2018,” tutur Suharlan.

Sebagai sebuah kompetisi keilmuan bidang sains, OSP memiliki gengsi yang sangat tinggi karena merupakan gerbang terakhir para peserta untuk meraih tiket emas ke pentas olimpiade sains tingkat nasional (OSN). OSP juga mengajarkan siswa bersaing secara sehat, dan mengambil pelajaran penting yang bisa dipetik, yaitu kejujuran, sportivitas, dan antimencontek yang akan menjadi kultur bagi generasinya. (Desliana Maulipaksi)


Sumber : Majalah Potensi Direktorat Pembinaan SMA

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 4372 kali