Hardiknas 2018: Pendidikan Indonesia Butuh Penguatan High Order Thinking Skills 03 Mei 2018 ← Back
Jakarta, Kemendikbud --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan, pendidikan di Indonesia masih membutuhkan penguatan high order thinking skills (HOTS) atau kemampuan berpikir tingkat tinggi (penalaran). Ia menambahkan, Kemendikbud juga akan melakukan evaluasi terhadap penggunaan soal HOTS dalam ujian nasional (UN) tahun ini.
“(HOTS) harus membutuhkan penguatan karena implementasi dari HOTS itu memang melibatkan banyak elemen,” ujar Mendikbud Muhadjir Effendy saat bincang-bincang dengan media usai upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2018, di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Rabu (2/5/2018).
Menurut Mendikbud, elemen yang terlibat dalam impelentasi HOTS tersebut terdapat dalam delapan standar nasional pendidikan (SNP), yakni antara lain konten pembelajaran, metodologi, pembelajaran, guru, kesiapan murid, dan sarana serta prasarana.
Mendikbud juga menuturkan, pemerintah akan mengkaji dan mengevaluasi implementasi HOTS dalam soal UN. Hal tersebut dilakukan mengingat banyaknya keluhan dari para siswa mengenai sulitnya soal Matematika dalam UN tahun ini. “Tahun ini baru introdusi, mengenalkan soal HOTS, terutama soal Matematika dengan applied mathematical practice,” katanya.
Menurutnya, penggunaan HOTS dalam soal UN diterapkan untuk mendorong kemampuan berpikir kritis siswa. “Memang sengaja untuk mendorong budaya kritis siswa. Proses berpikir mereka dapat dilihat dari jawabannya,” tutur Mendikbud. (Desliana Maulipaksi)
Sumber :
Editor :
Dilihat 6235 kali