Wakil Provinsi Jawa Barat Terpilih Sebagai Duta Bahasa Nasional Tahun 2018 19 Agustus 2018 ← Back
Jakarta, Kemendikbud --- Wakil Provinsi Jawa Barat terpilih sebagai pemenang pertama Pemilihan Duta Bahasa Nasional ke-12 tahun 2018 yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), pada Jumat 17 Agustus 2018. Dua duta bahasa yang mewakili provinsi tersebut adalah Agatha Lydia Natania dan Nursidik.
“Saya mengucapkan selamat kepada pemenang Duta Bahasa Nasional tahun 2018. Semoga dengan diberikannya amanah sebagai duta bahasa, dapat membantu pemerintah dalam menyosialisasikan dan meyakinkan masyarakat bahwa kita memiliki sebuah perekat utama bangsa yaitu bahasa Indonesia sebagai bahasa negara,” demikian disampaikan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud, Dadang Sunendar, pada malam pemilihan Duta Bahasa Nasional ke-12 tahun 2018, di Jakarta, Jumat (18/08/2018).
Pemilihan Duta Bahasa Nasional, kata Dadang, sudah diselenggarakan sejak tahun 2006. Proses pemilihannya dilakukan secara ketat pada tingkat provinsi sebelum seleksi tingkat nasional. Peserta yang berhasil masuk seleksi tingkat nasional diberikan pembekalan tentang pentingnya peran duta bahasa dalam era globalisasi, pembinaan Ideologi Pancasila bagi generasi muda, dan kebijakan kebahasaan dan kesastraan.
Selanjutnya para finalis juga diberikan pembekalan mengenai kebijakan pembinaan bahasa, bahasa Indonesia yang baik dan benar, peningkatan kemampuan komunikasi publik, dan pemanfaatan teknologi informasi dan media sosial. “Dengan pembekalan tersebut diharapkan para duta bahasa juga bisa menjadi duta Pancasila, agen pembinaan bahasa di ruang publik, penggerak literasi di masyarakat, pemantik kepemimpinan generasi muda, dan teladan pengguna bahasa Indonesia terbaik,” ujar Dadang.
Selain itu, Dadang juga berharap para pemenang Duta Bahasa tahun 2018 turut mempromosikan slogan yang selalu digunakan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, yaitu utamakan bahasa Indonesia, lestarikan dan lindungi bahasa daerah, serta pelajari dan kuasai bahasa asing. “Mudah-mudahan ini bukan hanya sekedar slogan, tetapi itu bisa menjadi ciri khas masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia mampu berbahasa Indonesia yang benar dan baik, masyarakat yang tetap menguasai dan mencintai bahasa daerahnya, dan masyarakat yang menguasai bahasa asing. Sehingga untuk berkompetisi ditingkat global pun masyarakat akan siap,” pesan Dadang.
Pada kesempatan ini Agatha Lydia Natania, peraih juara pertama, mengatakan bahwa sebagai duta Bahasa memliki tugas untuk mengembalikan dan mengajak para kaum muda agar selalu menggunakan bahasa Indonesia, tetapi juga menguasai bahasa asing, dan melestarikan bahasa daerah. “Penggunaan bahasa Indonesia harus baik dan benar tanpa mencampuradukkan dengan bahasa asing,” tutur Agatha.
Melengkapi pernyataan Agatha, Nursidik, duta bahasa pria dari Provinsi Jawa Barat, mengemukakan bahwa tugas dari duta Bahasa juga memberikan pandangan-pandangan lain selain pandangan yang sifatnya kebahasaan, seperti bagaimana bahasa itu bisa ditinjau dari berbagai sudut pandang, baik secara politik, ekonomi, dan sebagainya. “Bahasa sebagai salah satu jendela dunia sangat memberikan pengaruh. Dengan teman-teman muda dapat mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, melestarikan dan menjaga bahasa daerah, dan menguasai bahasa asing dapat memberikan kontribusi dalam memajukan Indonesia,” pungkas Nursidik.
Pemenang enam besar pada pemilihan duta Bahasa Nasional tahun 2018, selain Agatha dan Nursidik dari Jawa Barat sebagai juara pertama, juara kedua diraih Provinsi DKI Jakarta dengan peserta Hilma Ramadina dan Faisal Meinaldy; Juara ketiga dari Provinsi Aceh, atas nama Ainna Khairunnisa, dan Almuarrif; Juara keempat dari Provinsi Sumatera Selatan atas nama Okky Fatimah Az Zahra, dan Ikrar Hesa Prasetya; Juara kelima dari Provinsi Bali atas nama Ni Luh Putu Yuni Krisnayanthi, dan Gede Made Cahya Trisna Pratama, serta; juara keenam dari Provinsi Jawa Timur atas nama Cherissa Wahyu Pramais, dan Alfyan Wahyu Ramadhan. *
Jakarta, 17 Agustus 2018
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber : Siaran Pers BKLM, Nomor: 141/Sipres/A5.3/HM/VIII/2018
“Saya mengucapkan selamat kepada pemenang Duta Bahasa Nasional tahun 2018. Semoga dengan diberikannya amanah sebagai duta bahasa, dapat membantu pemerintah dalam menyosialisasikan dan meyakinkan masyarakat bahwa kita memiliki sebuah perekat utama bangsa yaitu bahasa Indonesia sebagai bahasa negara,” demikian disampaikan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud, Dadang Sunendar, pada malam pemilihan Duta Bahasa Nasional ke-12 tahun 2018, di Jakarta, Jumat (18/08/2018).
Pemilihan Duta Bahasa Nasional, kata Dadang, sudah diselenggarakan sejak tahun 2006. Proses pemilihannya dilakukan secara ketat pada tingkat provinsi sebelum seleksi tingkat nasional. Peserta yang berhasil masuk seleksi tingkat nasional diberikan pembekalan tentang pentingnya peran duta bahasa dalam era globalisasi, pembinaan Ideologi Pancasila bagi generasi muda, dan kebijakan kebahasaan dan kesastraan.
Selanjutnya para finalis juga diberikan pembekalan mengenai kebijakan pembinaan bahasa, bahasa Indonesia yang baik dan benar, peningkatan kemampuan komunikasi publik, dan pemanfaatan teknologi informasi dan media sosial. “Dengan pembekalan tersebut diharapkan para duta bahasa juga bisa menjadi duta Pancasila, agen pembinaan bahasa di ruang publik, penggerak literasi di masyarakat, pemantik kepemimpinan generasi muda, dan teladan pengguna bahasa Indonesia terbaik,” ujar Dadang.
Selain itu, Dadang juga berharap para pemenang Duta Bahasa tahun 2018 turut mempromosikan slogan yang selalu digunakan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, yaitu utamakan bahasa Indonesia, lestarikan dan lindungi bahasa daerah, serta pelajari dan kuasai bahasa asing. “Mudah-mudahan ini bukan hanya sekedar slogan, tetapi itu bisa menjadi ciri khas masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia mampu berbahasa Indonesia yang benar dan baik, masyarakat yang tetap menguasai dan mencintai bahasa daerahnya, dan masyarakat yang menguasai bahasa asing. Sehingga untuk berkompetisi ditingkat global pun masyarakat akan siap,” pesan Dadang.
Pada kesempatan ini Agatha Lydia Natania, peraih juara pertama, mengatakan bahwa sebagai duta Bahasa memliki tugas untuk mengembalikan dan mengajak para kaum muda agar selalu menggunakan bahasa Indonesia, tetapi juga menguasai bahasa asing, dan melestarikan bahasa daerah. “Penggunaan bahasa Indonesia harus baik dan benar tanpa mencampuradukkan dengan bahasa asing,” tutur Agatha.
Melengkapi pernyataan Agatha, Nursidik, duta bahasa pria dari Provinsi Jawa Barat, mengemukakan bahwa tugas dari duta Bahasa juga memberikan pandangan-pandangan lain selain pandangan yang sifatnya kebahasaan, seperti bagaimana bahasa itu bisa ditinjau dari berbagai sudut pandang, baik secara politik, ekonomi, dan sebagainya. “Bahasa sebagai salah satu jendela dunia sangat memberikan pengaruh. Dengan teman-teman muda dapat mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, melestarikan dan menjaga bahasa daerah, dan menguasai bahasa asing dapat memberikan kontribusi dalam memajukan Indonesia,” pungkas Nursidik.
Pemenang enam besar pada pemilihan duta Bahasa Nasional tahun 2018, selain Agatha dan Nursidik dari Jawa Barat sebagai juara pertama, juara kedua diraih Provinsi DKI Jakarta dengan peserta Hilma Ramadina dan Faisal Meinaldy; Juara ketiga dari Provinsi Aceh, atas nama Ainna Khairunnisa, dan Almuarrif; Juara keempat dari Provinsi Sumatera Selatan atas nama Okky Fatimah Az Zahra, dan Ikrar Hesa Prasetya; Juara kelima dari Provinsi Bali atas nama Ni Luh Putu Yuni Krisnayanthi, dan Gede Made Cahya Trisna Pratama, serta; juara keenam dari Provinsi Jawa Timur atas nama Cherissa Wahyu Pramais, dan Alfyan Wahyu Ramadhan. *
Jakarta, 17 Agustus 2018
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber : Siaran Pers BKLM, Nomor: 141/Sipres/A5.3/HM/VIII/2018
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 2529 kali
Editor :
Dilihat 2529 kali