Mendikbud Ajak Masyarakat Sukseskan Asian Para Games 23 September 2018 ← Back
Medan, Kemendikbud --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengajak seluruh elemen masyarakat menyukseskan Asian Para Games 2018. Tiga sukses yang diharapkan adalah sukses sebagai tuan rumah dan penyelenggara, sukses prestasi para atlet, dan sukses membawa nama Indonesia dalam meningkatkan kepedulian kepada disabilitas. Semangat dan inspirasi dari Asian Para Games 2018 juga dapat menjadi energi untuk membina kerukunan dan kebersamaan bangsa Indonesia.
"Gelorakan semangat peduli disabilitas," pekik Mendikbud bersama Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi, usai menyalakan api abadi dalam Pawai Obor Asian Para Games 2018 di Lapangan Benteng, kota Medan, Minggu pagi (23/9).
Sebanyak 17 atlet disabilitas yang berasal dari Sumatera Utara terpilih mewakili kontingen Indonesia dalam Asian Para Games 2018. Gubernur Sumut menyadari perlunya pembinaan atlet yang berorientasi jangka panjang guna meningkatkan prestasi.
"Namanya atlet adalah keterampilan, ya harus berlatih. Bukan hanya dalam jangka pendek. Atlet dilatih secara bertahap, bertingkat, dan berlanjut," disampaikan Gubernur Edy Rahmayadi.
Sejalan dengan Gubernur Sumatera Utara, Mendikbud mengungkapkan bahwa pembinaan bakat keolahragaan siswa dilakukan melalui Sekolah Keberbakatan Olahraga (SKO) yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia bekerja sama dengan pemerintah provinsi. Saat ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tengah menyiapkan unit kerja khusus yang akan fokus pada pemberian pelayanan pendidikan pada siswa dengan kebutuhan khusus atau disabilitas.
"Mereka diberi kesempatan untuk mengembangkan bakat dan keterampilannya, termasuk di bidang olahraga. Kemudian dipupuk secara terus menerus sehingga mereka bisa menjadi manusia yang utuh secara hakekat, memiliki kepercayaan diri, kemandirian, dan tentu saja bisa meraih penghargaaan yang layak sesuai prestasi yang diraihnya," jelas Mendikbud.
Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), Gatot S. Dewa Broto, mengungkapkan bahwa persiapan Asian Para Games 2018 sudah rampung. Saat ini penyelenggara bersama pemerintah melakukan pemeriksaan tahap akhir sebelum resmi dibuka pada tanggal 6 Oktober 2018 di Jakarta.
Keterlibatan para relawan menjadi faktor penting dalam penyelenggaraan kompetisi olahraga untuk disabilitas terbesar di Asia ini. "Mereka dilatih dulu, bahkan ada motivator khusus yang bergerak di bidang disabilitas dari lembaga masyarakat bekerja sama juga dengan Kemensos," kata Gatot.
Gala Siswa Indonesia
Usai mengikuti Pawai Obor Asian Para Games 2018, Mendikbud bersama jajarannya menuju Stadion Teladan untuk melakukan tendangan permulaan atau kick off Gala Siswa Indonesia (GSI) tingkat provinsi Sumatra Utara.
"Kita bekerja sama dengan pak Gubernur, yang juga Ketua PSSI, menggelar Gala Siswa Indonesia, yaitu kompetisi sepak bola tingkat nasional untuk siswa SMP," kata Muhadjir.
Menurut Gubernur Edy, setidaknya dua hal yang dapat diraih melalui penyelenggaraan GSI. Pertama, sikap dan karakter. Kedua, adalah talent scouting untuk menemukan bakat-bakat baru persepakbolaan nasional. "Kalau ini dijalankan terus, maka akan terpenuhi kualitas persepakbolaan kita," ujar Edy yang juga Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).
Muhadjir meyakini kerja sama Kemendikbud dengan PSSI akan dapat membangun sepakbola Indonesia yang berwibawa dan disegani. Ditambahkannya, Juara Nasional GSI akan dikirimkan ke Italia untuk belajar persepakbolaan di klub Juventus. "Kerja keras, fair play, sportif, dan jujur," pesannya.
Gala Siswa Indonesia merupakan wadah bagi siswa untuk mengimplementasikan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) melalui olahraga yang dikembangkan oleh Kemendikbud bekerja sama dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan PSSI. Sebanyak 10.828 tim dari 1.948 kecamatan berkompetisi secara bertahap dan bertingkat memperebutkan gelar Juara Nasional. (*)
Medan, 23 September 2018
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber : Siaran Pers BKLM, Nomor: 170/Sipres/A5.3/HM/IX/2018
"Gelorakan semangat peduli disabilitas," pekik Mendikbud bersama Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi, usai menyalakan api abadi dalam Pawai Obor Asian Para Games 2018 di Lapangan Benteng, kota Medan, Minggu pagi (23/9).
Sebanyak 17 atlet disabilitas yang berasal dari Sumatera Utara terpilih mewakili kontingen Indonesia dalam Asian Para Games 2018. Gubernur Sumut menyadari perlunya pembinaan atlet yang berorientasi jangka panjang guna meningkatkan prestasi.
"Namanya atlet adalah keterampilan, ya harus berlatih. Bukan hanya dalam jangka pendek. Atlet dilatih secara bertahap, bertingkat, dan berlanjut," disampaikan Gubernur Edy Rahmayadi.
Sejalan dengan Gubernur Sumatera Utara, Mendikbud mengungkapkan bahwa pembinaan bakat keolahragaan siswa dilakukan melalui Sekolah Keberbakatan Olahraga (SKO) yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia bekerja sama dengan pemerintah provinsi. Saat ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tengah menyiapkan unit kerja khusus yang akan fokus pada pemberian pelayanan pendidikan pada siswa dengan kebutuhan khusus atau disabilitas.
"Mereka diberi kesempatan untuk mengembangkan bakat dan keterampilannya, termasuk di bidang olahraga. Kemudian dipupuk secara terus menerus sehingga mereka bisa menjadi manusia yang utuh secara hakekat, memiliki kepercayaan diri, kemandirian, dan tentu saja bisa meraih penghargaaan yang layak sesuai prestasi yang diraihnya," jelas Mendikbud.
Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), Gatot S. Dewa Broto, mengungkapkan bahwa persiapan Asian Para Games 2018 sudah rampung. Saat ini penyelenggara bersama pemerintah melakukan pemeriksaan tahap akhir sebelum resmi dibuka pada tanggal 6 Oktober 2018 di Jakarta.
Keterlibatan para relawan menjadi faktor penting dalam penyelenggaraan kompetisi olahraga untuk disabilitas terbesar di Asia ini. "Mereka dilatih dulu, bahkan ada motivator khusus yang bergerak di bidang disabilitas dari lembaga masyarakat bekerja sama juga dengan Kemensos," kata Gatot.
Gala Siswa Indonesia
Usai mengikuti Pawai Obor Asian Para Games 2018, Mendikbud bersama jajarannya menuju Stadion Teladan untuk melakukan tendangan permulaan atau kick off Gala Siswa Indonesia (GSI) tingkat provinsi Sumatra Utara.
"Kita bekerja sama dengan pak Gubernur, yang juga Ketua PSSI, menggelar Gala Siswa Indonesia, yaitu kompetisi sepak bola tingkat nasional untuk siswa SMP," kata Muhadjir.
Menurut Gubernur Edy, setidaknya dua hal yang dapat diraih melalui penyelenggaraan GSI. Pertama, sikap dan karakter. Kedua, adalah talent scouting untuk menemukan bakat-bakat baru persepakbolaan nasional. "Kalau ini dijalankan terus, maka akan terpenuhi kualitas persepakbolaan kita," ujar Edy yang juga Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).
Muhadjir meyakini kerja sama Kemendikbud dengan PSSI akan dapat membangun sepakbola Indonesia yang berwibawa dan disegani. Ditambahkannya, Juara Nasional GSI akan dikirimkan ke Italia untuk belajar persepakbolaan di klub Juventus. "Kerja keras, fair play, sportif, dan jujur," pesannya.
Gala Siswa Indonesia merupakan wadah bagi siswa untuk mengimplementasikan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) melalui olahraga yang dikembangkan oleh Kemendikbud bekerja sama dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan PSSI. Sebanyak 10.828 tim dari 1.948 kecamatan berkompetisi secara bertahap dan bertingkat memperebutkan gelar Juara Nasional. (*)
Medan, 23 September 2018
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber : Siaran Pers BKLM, Nomor: 170/Sipres/A5.3/HM/IX/2018
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1087 kali
Editor :
Dilihat 1087 kali