Jadi Calon Pemimpin Masa Depan, Peserta Kawah Kepemimpinan Pelajar Diedukasi Bahaya Narkoba 27 Oktober 2018 ← Back
Yogyakarta, Kemendikbud--Peserta Kawah Kepemimpinan Pelajar (KKP) jenjang pendidikan SMP se-Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendapatkan edukasi mengenai bahaya narkoba. Edukasi meliputi dampak penyalahgunaan narkoba, symptoms dari pelaku penyalahgunaan narkoba, hingga pencegahan diri dari peredaran narkoba.
Pemateri Didik Kusnadi, dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Pusat, mengungkapkan permasalahan narkoba sudah memprihatinkan karena tidak mengenal strata dan profesi sehingga upaya pemberantasan harus dilakukan dari semua pihak agar peduli, sadar dan waspada. "Khusus bagi pelajar disini, materi semacam ini sebagai pengingat agar mereka tahu kondisi yang sudah memprihatinkan terkait bahaya narkoba" jelasnya di Yogyakarta, Kamis (25.10.2018). Dikutip dari laman BNN, pada September 2018, sebanyak 1,77 persen (3,4 juta) orang Indonesia sebagai pelaku penyalahgunaan narkoba hingga tahun 2017. Data itu secara rinci terdiri dari 57 persen pelaku coba pakai, 27 persen teratur pakai, dan 16 persen pencandu narkoba.
Makanan menjadi media peredaran narkoba yang umum bagi para siswa. Didik pun menghimbau para siswa untuk lebih waspada untuk mengonsumsi makanan dan minuman. "Waspada ketika membeli makanan dan minuman yang berada di luar sekolah, lebih baik untuk selalu awas terhadap makanan yang terlalu menarik perhatian seperti menggunakan wewangian mencurigakan," ujarnya. Saat sesi diskusi, Afi Dianastya, siswi perwakilan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP N) 1 Sukoharjo, mengakui edukasi bahaya narkoba membuatnya menjadi lebih proaktif terhadap sekitar. "Saya sering melihat berita kalau ada jajanan tertentu yang berisi wangi-wangian bahkan ada kue yang di dalamnya berisi narkoba seperti sabu" ujarnya. Sehingga, lanjut Afi, menyiapkan bekal makanan atau jajan di kantin sekolah merupakan salah satu solusi. "Kalau pengalaman sendiri mendapatkan makanan yang ada narkoba Alhamdulilah tidak pernah, itu karena kami jajan tidak boleh sembarangan, harus berasal dari kantin sehat di sekolah, sepertinya bisa teman-teman mencoba seperti itu atau bawa makan dari rumah," ujarnya.
Edukasi bahaya narkoba menjadi materi penyiapan calon pemimpin pada perhelatan Kawah Kepemimpinan Pelajar (KKP). Acara ini berlangsung selama empat hari yaitu sejak tanggal 23 hingga 26 Oktober 2018 di Kaliurang Yogyakarta. Sebanyak 60 sekolah dari 15 kabupaten/kota di Jawa Tengah dan DIY turut berpartisipasi. *
Jakarta, 26 Oktober 2018
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber : Siaran Pers BKLM, Nomor: 214/Sipres/A5.3/HM/X/2018
Pemateri Didik Kusnadi, dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Pusat, mengungkapkan permasalahan narkoba sudah memprihatinkan karena tidak mengenal strata dan profesi sehingga upaya pemberantasan harus dilakukan dari semua pihak agar peduli, sadar dan waspada. "Khusus bagi pelajar disini, materi semacam ini sebagai pengingat agar mereka tahu kondisi yang sudah memprihatinkan terkait bahaya narkoba" jelasnya di Yogyakarta, Kamis (25.10.2018). Dikutip dari laman BNN, pada September 2018, sebanyak 1,77 persen (3,4 juta) orang Indonesia sebagai pelaku penyalahgunaan narkoba hingga tahun 2017. Data itu secara rinci terdiri dari 57 persen pelaku coba pakai, 27 persen teratur pakai, dan 16 persen pencandu narkoba.
Makanan menjadi media peredaran narkoba yang umum bagi para siswa. Didik pun menghimbau para siswa untuk lebih waspada untuk mengonsumsi makanan dan minuman. "Waspada ketika membeli makanan dan minuman yang berada di luar sekolah, lebih baik untuk selalu awas terhadap makanan yang terlalu menarik perhatian seperti menggunakan wewangian mencurigakan," ujarnya. Saat sesi diskusi, Afi Dianastya, siswi perwakilan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP N) 1 Sukoharjo, mengakui edukasi bahaya narkoba membuatnya menjadi lebih proaktif terhadap sekitar. "Saya sering melihat berita kalau ada jajanan tertentu yang berisi wangi-wangian bahkan ada kue yang di dalamnya berisi narkoba seperti sabu" ujarnya. Sehingga, lanjut Afi, menyiapkan bekal makanan atau jajan di kantin sekolah merupakan salah satu solusi. "Kalau pengalaman sendiri mendapatkan makanan yang ada narkoba Alhamdulilah tidak pernah, itu karena kami jajan tidak boleh sembarangan, harus berasal dari kantin sehat di sekolah, sepertinya bisa teman-teman mencoba seperti itu atau bawa makan dari rumah," ujarnya.
Edukasi bahaya narkoba menjadi materi penyiapan calon pemimpin pada perhelatan Kawah Kepemimpinan Pelajar (KKP). Acara ini berlangsung selama empat hari yaitu sejak tanggal 23 hingga 26 Oktober 2018 di Kaliurang Yogyakarta. Sebanyak 60 sekolah dari 15 kabupaten/kota di Jawa Tengah dan DIY turut berpartisipasi. *
Jakarta, 26 Oktober 2018
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber : Siaran Pers BKLM, Nomor: 214/Sipres/A5.3/HM/X/2018
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 2098 kali
Editor :
Dilihat 2098 kali