Kongres Kebudayaan Indonesia Siap Digelar 03 Desember 2018 ← Back
Dirjenbud: Generasi Muda Juga Peduli Kebudayaan
Jakarta, Kemendikbud --- Belajar dari pelaksanaan Kongres Kebudayaan Indonesia (KKI) sebelumnya, tahun ini KKI ditargetkan untuk menghadirkan kebijakan strategis berupa Strategi Kebudayaan Nasional. Hal tersebut diungkapkan Direktur Jenderal Kebudayaan (Dirjenbud) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Hilmar Farid, dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (3/12).
"Strategi kebudayaan ini terdapat di pasal 13 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan," dikatakan Dirjenbud.
Setelah ditetapkan Presiden, Strategi Kebudayaan, akan berlaku sampai 20 tahun ke depan. Maka, usai KKI, Kemendikbud akan segera menyerahkan Resolusi Kongres ke berbagai kementerian dan lembaga yang memiliki tanggung jawab terkait sektor kebudayaan. "Jadi, kita harapkan hasil dari kongres ini konkret atau nyata," kata Hilmar.
Ditambahkan Hilmar, saat ini ada 296 Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) kabupaten/kota dari total 514 kabupaten/kota. Dan 28 PPKD tingkat provinsi dari 34 provinsi. "Jujur saja ini melampaui target awal kita," ujarnya.
Setidaknya terdapat tiga hal utama yang menjadi tujuan Kongres Kebudayaan Indonesia Tahun 2018. Di antaranya adalah sebagai tempat membuat kebijakan, tempat untuk belajar, dan menghadirkan ruang terbuka bagi publik.
Beragam agenda di dalam KKI menghadirkan para nara sumber berkompeten dari berbagai bidang keilmuan dan profesi. Peserta kongres diajak untuk dapat belajar dari berbagai bidang yang terkait dengan pemajuan kebudayaaan. Selain kuliah umum, KKI juga menghadirkan debat publik, diskusi inspirasi kerja budaya, dan pidato kebudayaan.
Sebagai ruang terbuka, KKI diharapkan menjadi tempat masyarakat berinteraksi. Beragam kegiatan menyenangkan, menambah wawasan, serta memfasilitasi penguatan dan perluasan jejaring telah disiapkan oleh panitia.
Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Sri Hartini, menyampaikan saat ini persiapan KKI sudah mencapai 80 persen. Proses persiapan KKI sudah dilaksanakan sejak bulan April, diawali dengan fasilitasi penyusunan Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD).
Animo masyarakat, khususnya generasi muda, yang besar dalam memeriahkan KKI terlihat dari jumlah pendaftar relawan. Ribuan orang mendaftar, sementara yang dibutuhkan hanya 100 orang.
"Kami membuka pendaftaran peserta KKI secara online, dan saat ini sudah terdaftar sekitar 2.300 peserta yang akan mengikuti berbagai kegiatan KKI seperti debat, pidato, kuliah umum, dan lain-lain," tutur Sri Hartini.
Festival dan Pawai Budaya
"Siapa bilang anak muda tidak peduli dengan kebudayaan? Bisa kita lihat dari partisipasi pendaftar untuk relawan dan peserta sangat luar biasa," ujar Dirjen Hilmar.
Pada hari kelima, KKI akan dimeriahkan dengan Pawai Budaya dengan peserta dari perwakilan 34 provinsi. Pawai budaya ini diselenggarakan pada hari bebas kendaraan bermotor Jakarta, Minggu (9/12). "Ini lebih tepat disebut dengan Pertunjukkan Seni Budaya Massal di jalanan. Karena akan menghadirkan 2.400 penampil. Ada juga dua ribu pesilat Tapak Suci yang ikut berpawai," jelas Hilmar Farid.
Dimulai pada tanggal 5 Desember, KKI akan menghadirkan beragam kegiatan menarik. Di antaranya pertunjukan seni budaya tradisi serta musik kontemporer juga akan memeriahkan jalannya kongres yang memasuki tahun ke-100-nya ini. Pemutaran film, serta berbagai pameran akan dibuka untuk umum.
Selain memamerkan karya seni visual, KKI juga menghadirkan manuskrip, karya sastra, dan tradisi lisan yang hidup dan berkembang di tanah air. Pasar kuliner tradisional yang disiapkan panitia juga menghadirkan berbagai pangan olahan dari bahan yang berasal laut.
"Jamu juga akan kita hadirkan di KKI sebagai salah satu hasil pengetahuan tradisional. Ini merupakan salah satu obyek pemajuan kebudayaan kita," kata Sri Hartini.
Panggung Kubah Bambu
Bambu yang menemani kehidupan manusia sejak lahir hingga meninggal menjadi materi utama yang dipilih Novi Kristinawati Sutono untuk membuat panggung utama KKI 2018. Ia merasa tertantang untuk menggunakan bambu, yang seringkali disepelekan orang, menjadi sebuah karya instalasi raksasa. "Material bambu layak dikembalikan menjadi bagian penting kebudayaan Indonesia," kata Novi.
Sebagai karya instalasi yang unik, panggung bambu karya Novi memiliki diameter 20 meter, tinggi 10 meter, dan menggunakan sekitar 1.400 bilah bambu. Panggung bambu KKI yang menyerupai kubah, ditutupi dengan materi transparan sebagai atapnya. Dalam proses pemasangan, Novi dibantu 17 orang dan membutuhkan waktu hampir dua minggu.
"Kekuatan bambu adalah ketika saya bisa memanfaatkan kelenturannya. Bambu berbeda dengan baja. Keunikan bambu adalah keunikannya, kelenturannya adalah kekuatannya," jelas Novi.
Pemilihan bambu sebagai salah satu instalasi utama pada KKI dimaksudkan sebagai pesan pentingnya kearifan lokal. Menurut Dirjen Kebudayaan, dengan menggunakan bahan dan teknik yang bersumber dari kearifan lokal dapat diciptakan sebuah karya instalasi yang fenomenal. "Apa yang berasal dari kearifan lokal tidak hanya bisa dipamerkan untuk skala nasional, bahkan global," kata Hilmar Farid. (*)
Jakarta, 3 Desember 2018
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber : Siaran Pers BKLM, Nomor: 246/A5.3/Sipres/XI/2018
Jakarta, Kemendikbud --- Belajar dari pelaksanaan Kongres Kebudayaan Indonesia (KKI) sebelumnya, tahun ini KKI ditargetkan untuk menghadirkan kebijakan strategis berupa Strategi Kebudayaan Nasional. Hal tersebut diungkapkan Direktur Jenderal Kebudayaan (Dirjenbud) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Hilmar Farid, dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (3/12).
"Strategi kebudayaan ini terdapat di pasal 13 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan," dikatakan Dirjenbud.
Setelah ditetapkan Presiden, Strategi Kebudayaan, akan berlaku sampai 20 tahun ke depan. Maka, usai KKI, Kemendikbud akan segera menyerahkan Resolusi Kongres ke berbagai kementerian dan lembaga yang memiliki tanggung jawab terkait sektor kebudayaan. "Jadi, kita harapkan hasil dari kongres ini konkret atau nyata," kata Hilmar.
Ditambahkan Hilmar, saat ini ada 296 Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) kabupaten/kota dari total 514 kabupaten/kota. Dan 28 PPKD tingkat provinsi dari 34 provinsi. "Jujur saja ini melampaui target awal kita," ujarnya.
Setidaknya terdapat tiga hal utama yang menjadi tujuan Kongres Kebudayaan Indonesia Tahun 2018. Di antaranya adalah sebagai tempat membuat kebijakan, tempat untuk belajar, dan menghadirkan ruang terbuka bagi publik.
Beragam agenda di dalam KKI menghadirkan para nara sumber berkompeten dari berbagai bidang keilmuan dan profesi. Peserta kongres diajak untuk dapat belajar dari berbagai bidang yang terkait dengan pemajuan kebudayaaan. Selain kuliah umum, KKI juga menghadirkan debat publik, diskusi inspirasi kerja budaya, dan pidato kebudayaan.
Sebagai ruang terbuka, KKI diharapkan menjadi tempat masyarakat berinteraksi. Beragam kegiatan menyenangkan, menambah wawasan, serta memfasilitasi penguatan dan perluasan jejaring telah disiapkan oleh panitia.
Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Sri Hartini, menyampaikan saat ini persiapan KKI sudah mencapai 80 persen. Proses persiapan KKI sudah dilaksanakan sejak bulan April, diawali dengan fasilitasi penyusunan Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD).
Animo masyarakat, khususnya generasi muda, yang besar dalam memeriahkan KKI terlihat dari jumlah pendaftar relawan. Ribuan orang mendaftar, sementara yang dibutuhkan hanya 100 orang.
"Kami membuka pendaftaran peserta KKI secara online, dan saat ini sudah terdaftar sekitar 2.300 peserta yang akan mengikuti berbagai kegiatan KKI seperti debat, pidato, kuliah umum, dan lain-lain," tutur Sri Hartini.
Festival dan Pawai Budaya
"Siapa bilang anak muda tidak peduli dengan kebudayaan? Bisa kita lihat dari partisipasi pendaftar untuk relawan dan peserta sangat luar biasa," ujar Dirjen Hilmar.
Pada hari kelima, KKI akan dimeriahkan dengan Pawai Budaya dengan peserta dari perwakilan 34 provinsi. Pawai budaya ini diselenggarakan pada hari bebas kendaraan bermotor Jakarta, Minggu (9/12). "Ini lebih tepat disebut dengan Pertunjukkan Seni Budaya Massal di jalanan. Karena akan menghadirkan 2.400 penampil. Ada juga dua ribu pesilat Tapak Suci yang ikut berpawai," jelas Hilmar Farid.
Dimulai pada tanggal 5 Desember, KKI akan menghadirkan beragam kegiatan menarik. Di antaranya pertunjukan seni budaya tradisi serta musik kontemporer juga akan memeriahkan jalannya kongres yang memasuki tahun ke-100-nya ini. Pemutaran film, serta berbagai pameran akan dibuka untuk umum.
Selain memamerkan karya seni visual, KKI juga menghadirkan manuskrip, karya sastra, dan tradisi lisan yang hidup dan berkembang di tanah air. Pasar kuliner tradisional yang disiapkan panitia juga menghadirkan berbagai pangan olahan dari bahan yang berasal laut.
"Jamu juga akan kita hadirkan di KKI sebagai salah satu hasil pengetahuan tradisional. Ini merupakan salah satu obyek pemajuan kebudayaan kita," kata Sri Hartini.
Panggung Kubah Bambu
Bambu yang menemani kehidupan manusia sejak lahir hingga meninggal menjadi materi utama yang dipilih Novi Kristinawati Sutono untuk membuat panggung utama KKI 2018. Ia merasa tertantang untuk menggunakan bambu, yang seringkali disepelekan orang, menjadi sebuah karya instalasi raksasa. "Material bambu layak dikembalikan menjadi bagian penting kebudayaan Indonesia," kata Novi.
Sebagai karya instalasi yang unik, panggung bambu karya Novi memiliki diameter 20 meter, tinggi 10 meter, dan menggunakan sekitar 1.400 bilah bambu. Panggung bambu KKI yang menyerupai kubah, ditutupi dengan materi transparan sebagai atapnya. Dalam proses pemasangan, Novi dibantu 17 orang dan membutuhkan waktu hampir dua minggu.
"Kekuatan bambu adalah ketika saya bisa memanfaatkan kelenturannya. Bambu berbeda dengan baja. Keunikan bambu adalah keunikannya, kelenturannya adalah kekuatannya," jelas Novi.
Pemilihan bambu sebagai salah satu instalasi utama pada KKI dimaksudkan sebagai pesan pentingnya kearifan lokal. Menurut Dirjen Kebudayaan, dengan menggunakan bahan dan teknik yang bersumber dari kearifan lokal dapat diciptakan sebuah karya instalasi yang fenomenal. "Apa yang berasal dari kearifan lokal tidak hanya bisa dipamerkan untuk skala nasional, bahkan global," kata Hilmar Farid. (*)
Jakarta, 3 Desember 2018
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber : Siaran Pers BKLM, Nomor: 246/A5.3/Sipres/XI/2018
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1683 kali
Editor :
Dilihat 1683 kali