Mendikbud: Festival Janadriyah Sebagai Diplomasi Lunak Melalui Kebudayaan 22 Desember 2018 ← Back
Riyadh, Kemendikbud -- Indonesia menjadi tamu kehormatan pada Festival Janadriyah ke-33 di Riyadh, Arab Saudi. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, mengatakan partisipasi Pemerintah Indonesia dalam Festival Janadriyah ke-33 ini merupakan salah satu upaya diplomasi lunak yang dilakukan Indonesia melalui kebudayaan.
"Misi kebudayaan ke Arab Saudi hanya salah satu yang sudah kita lakukan. Sebelumnya, kita juga sudah melakukan misi kebudayaan ke Azerbaijan, Belgia, dan Inggris," disampaikan Muhadjir Effendy di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Arab Saudi di Riyadh, Jumat, (21/12/2018).
Muhadjir mengungkapkan terpilihnya Indonesia sebagai tamu kehormatan di Festival Janadriyah merupakan hasil kerja luar biasa Duta Besar Republik Indonesia untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel.
Menurut Muhadjir, Agus telah berhasil memotong mata rantai antrian untuk dapat berpartisipasi dalam Festival Janadriyah karena sebelumnya Indonesia tidak masuk dalam daftar negara yang akan menjadi tamu kehormatan Kerajaan Arab Saudi. "Karena itu, persiapan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terbatas, di samping anggaran terbatas, waktunya juga sangat mepet," ungkapnya.
Namun, berkat kerja sama yang baik antara Kemendikbud dengan KBRI untuk Arab Saudi, partisipasi Indonesia dalam Festival Janadriyah dapat dilaksanakan. "Ini merupakan langkah besar Indonesia untuk mengisi acara yang sangat memiliki arti di Arab Saudi," katanya.
Sementara itu, Agus Maftuh Abegebriel, membantah terpilihnya Indonesia sebagai tamu kehormatan Festival Janadriyah sebagai salah satu keberhasilannya dalam berdiplomasi. "Bagi saya, ini bukanlah suatu keberhasilan diplomasi, melainkan adalah irisan-irisan takdir diplomasi yang kita ada di dalamnya. Saya yakin semua sudah diatur oleh Allah," jelasnya.
Festival Janadriyah adalah festival budaya dan warisan tahunan terbesar di Timur Tengah, yang diselenggarakan sejak tahun 1985. Festival Janadriyah ke-33 dibuka Raja Salman Bin Abdulaziz Al Saud pada Kamis malam waktu Arab Saudi yang akan berlangsung sampai 9 Januari 2019.
Dalam festival ini, Pemerintah Indonesia menampilkan keanekaragaman budaya Indonesia mulai dari seni batik, seni pencak silat, seni tari tradisional, seni ukir, seni membuat sketsa wajah, seni kaligrafi, dan kapal pinisi sebagai warisan budaya Indonesia tak benda. Selain itu, untuk menarik wisata asing berkunjung ke Indonesia, juga ditampilkan foto-foto tempat wisata di Indonesia, seperti Raja Ampat, Bali, Pulau Komodo, dan Danau Toba.
Riyadh, 21 Desember 2018
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber : Siaran Pers BKLM, Nomor: 268/Sipres/A5.3/HM/XII/2018
"Misi kebudayaan ke Arab Saudi hanya salah satu yang sudah kita lakukan. Sebelumnya, kita juga sudah melakukan misi kebudayaan ke Azerbaijan, Belgia, dan Inggris," disampaikan Muhadjir Effendy di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Arab Saudi di Riyadh, Jumat, (21/12/2018).
Muhadjir mengungkapkan terpilihnya Indonesia sebagai tamu kehormatan di Festival Janadriyah merupakan hasil kerja luar biasa Duta Besar Republik Indonesia untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel.
Menurut Muhadjir, Agus telah berhasil memotong mata rantai antrian untuk dapat berpartisipasi dalam Festival Janadriyah karena sebelumnya Indonesia tidak masuk dalam daftar negara yang akan menjadi tamu kehormatan Kerajaan Arab Saudi. "Karena itu, persiapan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terbatas, di samping anggaran terbatas, waktunya juga sangat mepet," ungkapnya.
Namun, berkat kerja sama yang baik antara Kemendikbud dengan KBRI untuk Arab Saudi, partisipasi Indonesia dalam Festival Janadriyah dapat dilaksanakan. "Ini merupakan langkah besar Indonesia untuk mengisi acara yang sangat memiliki arti di Arab Saudi," katanya.
Sementara itu, Agus Maftuh Abegebriel, membantah terpilihnya Indonesia sebagai tamu kehormatan Festival Janadriyah sebagai salah satu keberhasilannya dalam berdiplomasi. "Bagi saya, ini bukanlah suatu keberhasilan diplomasi, melainkan adalah irisan-irisan takdir diplomasi yang kita ada di dalamnya. Saya yakin semua sudah diatur oleh Allah," jelasnya.
Festival Janadriyah adalah festival budaya dan warisan tahunan terbesar di Timur Tengah, yang diselenggarakan sejak tahun 1985. Festival Janadriyah ke-33 dibuka Raja Salman Bin Abdulaziz Al Saud pada Kamis malam waktu Arab Saudi yang akan berlangsung sampai 9 Januari 2019.
Dalam festival ini, Pemerintah Indonesia menampilkan keanekaragaman budaya Indonesia mulai dari seni batik, seni pencak silat, seni tari tradisional, seni ukir, seni membuat sketsa wajah, seni kaligrafi, dan kapal pinisi sebagai warisan budaya Indonesia tak benda. Selain itu, untuk menarik wisata asing berkunjung ke Indonesia, juga ditampilkan foto-foto tempat wisata di Indonesia, seperti Raja Ampat, Bali, Pulau Komodo, dan Danau Toba.
Riyadh, 21 Desember 2018
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber : Siaran Pers BKLM, Nomor: 268/Sipres/A5.3/HM/XII/2018
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 4670 kali
Editor :
Dilihat 4670 kali