Buka RNPK 2019, Presiden Imbau Kemendikbud Tingkatkan Jumlah Guru Produktif 13 Februari 2019 ← Back
Depok, Kemendikbud --- Untuk mengejar ketertinggalan dari negara-negara maju, Presiden Joko Widodo ingin tahun 2019 ini fokus pada pada pembangunan sumber daya manusia (SDM). Dalam arahannya saat membuka Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2019, Presiden Joko Widodo meminta agar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus meningkatkan pendidikan vokasi.
Untuk itu, Presiden Jokowi meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, untuk memperbanyak guru produktif dibandingkan dengan guru normatif. Menurutnya, saat ini persentase jumlah guru terampil baru sekitar 35 persen sedangkan guru normatif sebanyak 65 persen.
“Tugas bapak Ibu sekalian untuk menyiapkan ini, meng-_upgrade_agar guru-guru yang bisa melatih, guru-guru yang terampil itu lebih banyak, istilahnya itu guru produktif,” ujar Jokowi kepada seluruh kepala dinas pendidikan dan kebudayaan, di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kemendikbud, Bojongsari, Depok, pada Selasa (12/02/2019).
Presiden juga menekankan pentingnya penambahan jumlah guru terampil agar sejalan dengan fokus pemerintah untuk membangun SDM. Pemerintah ingin SDM Indonesia memiliki keahlian serta keterampilan agar mampu bersaing dengan negara lain. “Kita juga harus mengenalkan kepada anak di mana ini sudah zamannya revolusi industri 4.0. Kita harus memberikan pelajaran yang berkaitan dengan digitalisasi, bahasa codding, dan ke depan hal itu sangat penting sekali, mulai dikenalkan karena ini kesempatan, apalagi kalau kita bisa melompati negara lain, inilah kesempatan kita,” tegas Presiden Joko Widodo.
Ditemui di tengah-penyelenggaraan RNPK, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemendikbud, Supriano, mengakui adanya kekurangan tenaga pendidik di Indonesia yang saat ini berjumlah 3.017.000 guru. “Tapi alhamdulillah, tahun ini pemerintah akan melakukan pengangkatan guru khususnya guru K2 yang tidak ikut tes tapi sekarang dapat melalui program PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja),” kata Supriano.
Mengenai permintaan yang disampaikan Presiden Jokowi tentang upgrade guru produktif, Supriano mengatakan Kemendikbud akan terus melakukan upaya upgrading, salah satunya bekerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) sehingga menghasilkan guru terampil.
“Kita sudah mulai bekerja sama dengan dunia industri. Karena sebagaimana yang kita lihat, kecepatan dan kebutuhan jika bekerja sama dengan industri maka akan fokus kepada tenaga guru produktif mana yang dibutuhkan, dan akan terserap di lapangan, sehingga anak-anak SMK akan dapat terjun langsung ke lapangan,” ujar Supriano.
Tahun 2019 ini penyelenggaraan RNPK mengangkat tema “Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan”. Melalui tema ini, diharapkan seluruh peserta yang terdiri dari semua pemangku kepentingan pendidikan dan kebudayaan dapat bersinergi dalam membuat strategi ke depan dalam menyukseskan program-program untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan dan kebudayaan. Kegiatan ini, melibatkan seluruh unsur pendidikan dan kebudayaan, mulai dari kepala dinas pendidikan daerah, ketua dewan kesenian provinsi, hingga ketua pengurus besar organisasi guru.
Depok, 12 Februari 2019
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber : Siaran Pers BKLM, Nomor: 043/A5.3/Sipres/II/2019
Untuk itu, Presiden Jokowi meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, untuk memperbanyak guru produktif dibandingkan dengan guru normatif. Menurutnya, saat ini persentase jumlah guru terampil baru sekitar 35 persen sedangkan guru normatif sebanyak 65 persen.
“Tugas bapak Ibu sekalian untuk menyiapkan ini, meng-_upgrade_agar guru-guru yang bisa melatih, guru-guru yang terampil itu lebih banyak, istilahnya itu guru produktif,” ujar Jokowi kepada seluruh kepala dinas pendidikan dan kebudayaan, di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kemendikbud, Bojongsari, Depok, pada Selasa (12/02/2019).
Presiden juga menekankan pentingnya penambahan jumlah guru terampil agar sejalan dengan fokus pemerintah untuk membangun SDM. Pemerintah ingin SDM Indonesia memiliki keahlian serta keterampilan agar mampu bersaing dengan negara lain. “Kita juga harus mengenalkan kepada anak di mana ini sudah zamannya revolusi industri 4.0. Kita harus memberikan pelajaran yang berkaitan dengan digitalisasi, bahasa codding, dan ke depan hal itu sangat penting sekali, mulai dikenalkan karena ini kesempatan, apalagi kalau kita bisa melompati negara lain, inilah kesempatan kita,” tegas Presiden Joko Widodo.
Ditemui di tengah-penyelenggaraan RNPK, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemendikbud, Supriano, mengakui adanya kekurangan tenaga pendidik di Indonesia yang saat ini berjumlah 3.017.000 guru. “Tapi alhamdulillah, tahun ini pemerintah akan melakukan pengangkatan guru khususnya guru K2 yang tidak ikut tes tapi sekarang dapat melalui program PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja),” kata Supriano.
Mengenai permintaan yang disampaikan Presiden Jokowi tentang upgrade guru produktif, Supriano mengatakan Kemendikbud akan terus melakukan upaya upgrading, salah satunya bekerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) sehingga menghasilkan guru terampil.
“Kita sudah mulai bekerja sama dengan dunia industri. Karena sebagaimana yang kita lihat, kecepatan dan kebutuhan jika bekerja sama dengan industri maka akan fokus kepada tenaga guru produktif mana yang dibutuhkan, dan akan terserap di lapangan, sehingga anak-anak SMK akan dapat terjun langsung ke lapangan,” ujar Supriano.
Tahun 2019 ini penyelenggaraan RNPK mengangkat tema “Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan”. Melalui tema ini, diharapkan seluruh peserta yang terdiri dari semua pemangku kepentingan pendidikan dan kebudayaan dapat bersinergi dalam membuat strategi ke depan dalam menyukseskan program-program untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan dan kebudayaan. Kegiatan ini, melibatkan seluruh unsur pendidikan dan kebudayaan, mulai dari kepala dinas pendidikan daerah, ketua dewan kesenian provinsi, hingga ketua pengurus besar organisasi guru.
Depok, 12 Februari 2019
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber : Siaran Pers BKLM, Nomor: 043/A5.3/Sipres/II/2019
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1379 kali
Editor :
Dilihat 1379 kali