Kemendikbud Selenggarakan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2019 11 Februari 2019 ← Back
Depok, Kemendikbud --- Sebagai wujud membangun sinergi seluruh pemangku kepentingan pendidikan dan kebudayaan, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, dan masyarakat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyelenggarakan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) tahun 2019.
RNPK berlangsung selama empat hari, mulai tanggal 11 hingga 14 Februari 2019, di kantor Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Pegawai Kemendikbud, Bojongsari, Depok, Jawa Barat. RNPK 2019 dibuka secara resmi oleh Presiden RI, Joko Widodo, pada Selasa (12/02/2019).
“Dengan diselenggarakannya RNPK diharapkan dapat membangun sinergi pusat dan daerah serta masyarakat untuk menyukseskan program-program prioritas sebagaimana tertuang dalam Nawa Cita, sekaligus merumuskan rancangan kebijakan pendidikan dan kebudayaan tahun 2020,” jelas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, di tengah acara RNPK 2019, di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kepegawaian Kemendikbud, Bojongsari, Depok, Senin (11/02).
Tahun ini penyelenggaraan RNPK mengangkat tema “Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan”. Melalui tema ini, diharapkan seluruh peserta yang terdiri dari semua pemangku kepentingan pendidikan dan kebudayaan dapat bersinergi dalam membuat strategi ke depan dalam menyukseskan program-program untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan dan kebudayaan. “Dengan tema tersebut beberapa isu strategis pendidikan dan kebudayaan menjadi pokok bahasan dalam RNPK,” ujar Mendikbud.
Isu-isu strategis tersebut akan dibahas dalam diskusi kelompok, terdiri atas: Penataan dan Pengangkatan Guru; Revitalisasi Pendidikan Vokasi, meliputi pengembangan sertifikasi kompetensi, penguatan kerja sama lembaga pendidikan dengan dunia usaha dan dunia industri, penguatan kewirausahaan, dan penuntasan peta jalan revitalisasi pendidikan vokasi di provinsi. Selanjutnya, Sistem Zonasi Pendidikan; Pemajuan Kebudayaan, dan; Penguatan Sistem Perbukuan dan Penguatan Literasi.
Terkait pengangkatan guru, saat ini guru yang pensiun setiap tahunnya mencapai 40-50 ribu guru setiap tahunnya. Hal ini dapat berdampak pada sistem belajar mengajar di sekolah sehingga tidak ada pilihan lain selain mengangkat guru PNS baru. Oleh karena itu, dibutuhkan diskusi untuk menindaklanjuti masalah penataan dan pengangkatan guru. Ada kasus yang harus diselesaikan, antara lain proses distribusi guru agar tidak ada penumpukan guru di satu daerah, meningkatkan profesionalisme guru serta sistem reward sehingga di kemudian hari tunjangan guru berbasis pada kinerja, bukan hanya berbasis absensi. Dengan adanya sistem reward ini diharapkan ke depannya guru akan lebih terpacu untuk meningkatkan kualitas dirinya.
Untuk kebijakan zonasi pendidikan, RNPK 2019 dapat menjadi ajang untuk menghimpun berbagai praktik baik yang telah dilakukan pemerintah daerah untuk mendorong penerapan kebijakan zonasi di masing-masing daerah. Data Kemendikbud mencatatkan terdapat sebanyak 211.443 sekolah yang sudah menjalankan sistem zonasi pendidikan. Jumlah itu terdiri atas 146.860 Sekolah Dasar (SD), 38.777 Sekolah Menengah Pertama (SMP), 13.510 Sekolah Menengah Atas (SMA), dan 12.296 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Selain itu, dalam RNPK 2019, juga dibahas mengenai pengembangan sertifikasi, kompetensi, penguatan kerja sama lembaga pendidikan dengan dunia usaha dan dunia industri, penguatan kewirausahaan, dan penuntasan peta jalan revitalisasi pendidikan vokasi di provinsi.
Sebagaimana diketahui, APBN tahun 2019 mencapai Rp2.461,1 triliun. Sebanyak 20% dari anggaran tersebut atau sebesar Rp 492,5 triliun diperuntukkan bagi sektor pendidikan. Dari anggaran sektor pendidikan tersebut, sebesar Rp 308,38 triliun atau 62,62% ditransfer ke daerah. Sisanya didistribusikan kepada 20 kementerian/lembaga yang melaksanakan fungsi pendidikan.
Anggaran pendidikan terbesar ada di Kementerian Agama (Kemenag) yakni sebesar Rp 51,9 triliun (10,53%). Di posisi kedua Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) sebesar Rp40,2 triliun (8,14%). Sedangkan Kemendikbud menempati posisi ketiga dengan jumlah anggaran Rp 35,99 triliun (7,31%).
Ini artinya bahwa tanggung jawab pendidikan semakin dilimpahkan ke daerah, baik provinsi maupun kabupaten dan kota.
Tahun 2019, Kemendikbud sudah tidak lagi mengelola dana bantuan fisik karena langsung ditangani oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU PR) dan Kemendikbud akan lebih fokus kepada pembinaan mutu, pengawasan, regulasi, dan afirmasi.
Pameran Pendidikan dan Kebudayaan
Seperti tahun-tahun sebelumnya, RNPK 2019 juga menggelar Pameran Pendidikan dan Kebudayaan. Pameran pendidikan dan kebudayaan tahun ini mengusung tema “Menguatkan Pembangunan Sumber Daya Manusia”. Tema tersebut sejalan dengan komitmen Kemendikbud yang terus berupaya menyiapkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan kompetitif dalam menghadapi persaingan global dan tuntutan era industri 4.0. Pameran RNPK yang digelar di halaman Pusdiklat pegawai Kemendikbud, Bojongsari, Depok, berlangsung pada tanggal 11 – 13 Februari 2019.
Penyelenggaraan pameran menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam penyelenggaraan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan. Pameran kali ini merupakan yang ketiga kalinya diselenggarakan dengan melibatkan para pemangku kepentingan pendidikan dan kebudayaan, mulai dari siswa, guru, komunitas pendidikan, hingga dunia usaha dan dunia industri yang memiliki kepedulian terhadap bidang pendidikan dan kebudayaan. Pameran RNPK tahun ini merupakan pameran terbesar yang pernah diselenggarakan sepanjang penyelenggaraan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan.
Pameran RNPK 2019 dibuka dari pukul 09.00 sampai dengan 20.30 WIB, dan terbuka untuk masyarakat umum secara gratis. Diharapkan semakin banyak masyarakat yang melihat dan mengetahui perkembangan penguatan pendidikan dan pemajuan kebudayaan dari produk-produk yang dipamerkan.
Ada sebanyak 78 stan yang mengisi lahan seluas 1.700 meter persegi yang terbagi dalam delapan anjungan, yaitu Melaju Vokasiku (diisi 14 stan); Sinergi DUDI (diisi 13 stan); Inovasi Pembelajaran (diisi 6 stan); Kulinerku Maju (diisi 7 stan); Capaian Kemendikbud (menampilkan perkembangan hasil capaian program prioritas Kemendikbud); Inspirasiku Untukmu; Budayaku Cerminku; Giat Masyarakat (5 stan), dan; Unjuk Kesenian yang menampilkan beragam tarian dan kesenian.
Depok, 12 Februari 2019
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber : Siaran Pers BKLM, Nomor: 036/A5.3/Sipres/II/2019
RNPK berlangsung selama empat hari, mulai tanggal 11 hingga 14 Februari 2019, di kantor Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Pegawai Kemendikbud, Bojongsari, Depok, Jawa Barat. RNPK 2019 dibuka secara resmi oleh Presiden RI, Joko Widodo, pada Selasa (12/02/2019).
“Dengan diselenggarakannya RNPK diharapkan dapat membangun sinergi pusat dan daerah serta masyarakat untuk menyukseskan program-program prioritas sebagaimana tertuang dalam Nawa Cita, sekaligus merumuskan rancangan kebijakan pendidikan dan kebudayaan tahun 2020,” jelas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, di tengah acara RNPK 2019, di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kepegawaian Kemendikbud, Bojongsari, Depok, Senin (11/02).
Tahun ini penyelenggaraan RNPK mengangkat tema “Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan”. Melalui tema ini, diharapkan seluruh peserta yang terdiri dari semua pemangku kepentingan pendidikan dan kebudayaan dapat bersinergi dalam membuat strategi ke depan dalam menyukseskan program-program untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan dan kebudayaan. “Dengan tema tersebut beberapa isu strategis pendidikan dan kebudayaan menjadi pokok bahasan dalam RNPK,” ujar Mendikbud.
Isu-isu strategis tersebut akan dibahas dalam diskusi kelompok, terdiri atas: Penataan dan Pengangkatan Guru; Revitalisasi Pendidikan Vokasi, meliputi pengembangan sertifikasi kompetensi, penguatan kerja sama lembaga pendidikan dengan dunia usaha dan dunia industri, penguatan kewirausahaan, dan penuntasan peta jalan revitalisasi pendidikan vokasi di provinsi. Selanjutnya, Sistem Zonasi Pendidikan; Pemajuan Kebudayaan, dan; Penguatan Sistem Perbukuan dan Penguatan Literasi.
Terkait pengangkatan guru, saat ini guru yang pensiun setiap tahunnya mencapai 40-50 ribu guru setiap tahunnya. Hal ini dapat berdampak pada sistem belajar mengajar di sekolah sehingga tidak ada pilihan lain selain mengangkat guru PNS baru. Oleh karena itu, dibutuhkan diskusi untuk menindaklanjuti masalah penataan dan pengangkatan guru. Ada kasus yang harus diselesaikan, antara lain proses distribusi guru agar tidak ada penumpukan guru di satu daerah, meningkatkan profesionalisme guru serta sistem reward sehingga di kemudian hari tunjangan guru berbasis pada kinerja, bukan hanya berbasis absensi. Dengan adanya sistem reward ini diharapkan ke depannya guru akan lebih terpacu untuk meningkatkan kualitas dirinya.
Untuk kebijakan zonasi pendidikan, RNPK 2019 dapat menjadi ajang untuk menghimpun berbagai praktik baik yang telah dilakukan pemerintah daerah untuk mendorong penerapan kebijakan zonasi di masing-masing daerah. Data Kemendikbud mencatatkan terdapat sebanyak 211.443 sekolah yang sudah menjalankan sistem zonasi pendidikan. Jumlah itu terdiri atas 146.860 Sekolah Dasar (SD), 38.777 Sekolah Menengah Pertama (SMP), 13.510 Sekolah Menengah Atas (SMA), dan 12.296 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Selain itu, dalam RNPK 2019, juga dibahas mengenai pengembangan sertifikasi, kompetensi, penguatan kerja sama lembaga pendidikan dengan dunia usaha dan dunia industri, penguatan kewirausahaan, dan penuntasan peta jalan revitalisasi pendidikan vokasi di provinsi.
Sebagaimana diketahui, APBN tahun 2019 mencapai Rp2.461,1 triliun. Sebanyak 20% dari anggaran tersebut atau sebesar Rp 492,5 triliun diperuntukkan bagi sektor pendidikan. Dari anggaran sektor pendidikan tersebut, sebesar Rp 308,38 triliun atau 62,62% ditransfer ke daerah. Sisanya didistribusikan kepada 20 kementerian/lembaga yang melaksanakan fungsi pendidikan.
Anggaran pendidikan terbesar ada di Kementerian Agama (Kemenag) yakni sebesar Rp 51,9 triliun (10,53%). Di posisi kedua Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) sebesar Rp40,2 triliun (8,14%). Sedangkan Kemendikbud menempati posisi ketiga dengan jumlah anggaran Rp 35,99 triliun (7,31%).
Ini artinya bahwa tanggung jawab pendidikan semakin dilimpahkan ke daerah, baik provinsi maupun kabupaten dan kota.
Tahun 2019, Kemendikbud sudah tidak lagi mengelola dana bantuan fisik karena langsung ditangani oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU PR) dan Kemendikbud akan lebih fokus kepada pembinaan mutu, pengawasan, regulasi, dan afirmasi.
Pameran Pendidikan dan Kebudayaan
Seperti tahun-tahun sebelumnya, RNPK 2019 juga menggelar Pameran Pendidikan dan Kebudayaan. Pameran pendidikan dan kebudayaan tahun ini mengusung tema “Menguatkan Pembangunan Sumber Daya Manusia”. Tema tersebut sejalan dengan komitmen Kemendikbud yang terus berupaya menyiapkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan kompetitif dalam menghadapi persaingan global dan tuntutan era industri 4.0. Pameran RNPK yang digelar di halaman Pusdiklat pegawai Kemendikbud, Bojongsari, Depok, berlangsung pada tanggal 11 – 13 Februari 2019.
Penyelenggaraan pameran menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam penyelenggaraan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan. Pameran kali ini merupakan yang ketiga kalinya diselenggarakan dengan melibatkan para pemangku kepentingan pendidikan dan kebudayaan, mulai dari siswa, guru, komunitas pendidikan, hingga dunia usaha dan dunia industri yang memiliki kepedulian terhadap bidang pendidikan dan kebudayaan. Pameran RNPK tahun ini merupakan pameran terbesar yang pernah diselenggarakan sepanjang penyelenggaraan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan.
Pameran RNPK 2019 dibuka dari pukul 09.00 sampai dengan 20.30 WIB, dan terbuka untuk masyarakat umum secara gratis. Diharapkan semakin banyak masyarakat yang melihat dan mengetahui perkembangan penguatan pendidikan dan pemajuan kebudayaan dari produk-produk yang dipamerkan.
Ada sebanyak 78 stan yang mengisi lahan seluas 1.700 meter persegi yang terbagi dalam delapan anjungan, yaitu Melaju Vokasiku (diisi 14 stan); Sinergi DUDI (diisi 13 stan); Inovasi Pembelajaran (diisi 6 stan); Kulinerku Maju (diisi 7 stan); Capaian Kemendikbud (menampilkan perkembangan hasil capaian program prioritas Kemendikbud); Inspirasiku Untukmu; Budayaku Cerminku; Giat Masyarakat (5 stan), dan; Unjuk Kesenian yang menampilkan beragam tarian dan kesenian.
Depok, 12 Februari 2019
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber : Siaran Pers BKLM, Nomor: 036/A5.3/Sipres/II/2019
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 2515 kali
Editor :
Dilihat 2515 kali