Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Apresiasi PIP, Cegah Siswa Putus Sekolah 14 Februari 2019 ← Back
Depok, Kemendikbud --- Peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi salah satu fokus pemerintah, khususnya dalam rangka membangun generasi emas Indonesia. Namun demikian, masih terdapat kendala untuk mewujudkan hal itu. Salah satunya adalah masih adanya anak putus sekolah karena alasan ekonomi. Untuk mengurangi jumlah anak putus sekolah, salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah adalah dengan melalui kebijakan Program Indonesia Pintar (PIP).
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan, Paranto, membenarkan hal tersebut, bahwa PIP sangat membantu mencegah siswa putus sekolah dan mengembalikan siswa yang putus sekolah kembali ke sekolah. "PIP Sangat bermanfaat sekali, banyak anak-anak yang tertolong," ujar Paranto saat ditemui di sela-sela Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2019, di Pusdiklat Pegawai Kemendikbud, Bojongsari, Depok, Jawa Barat, Selasa (12/02).
Paranto menceritakan pengalamannya ketika sedang berobat di salah satu dokter di daerahnya. Ketika itu, katanya, Ia melihat anak usia sekolah menjadi tukang parkir di tempat itu. Ketika dia bertanya kepada anak tersebut tentang statusnya, apakah bersekolah atau tidak, anak tersebut menjawab tidak bersekolah, karena tidak adanya biaya.
Dari dialog singkat itu, Paranto langsung mendata anak tersebut dan mengupayakannya agar dapat bersekolah kembali hingga mendapat ijazah paket A, dan nantinya akan berlanjut ke paket B dan C.
Keberadaan PIP yang berhasil menarik peserta didik untuk kembali bersekolah seperti peristiwa di atas, banyak terjadi di Kabupaten OKU. "Ini bukan satu atau dua, bahkan 10 atau 20 siswa yang seperti ini," ungkapnya.
Selain mengobarkan semangat peserta didik, program yang telah berjalan sejak tahun 2014 ini juga membuat kepala sekolah bersemangat mengajak anak-anak untuk sekolah. Di Kecamatan Ulu Ogan, tuturnya, ada kepala sekolah yang tidak hanya mengedukasi orang tua agar menyekolahkan anaknya, namun sampai rela membelikan seragam untuk memancing anak agar mau bersekolah. ‘’Akhirnya anak-anak tersebut dapat terbantu dengan adanya PIP,’’ ungkapnya.
Antusiasme masyarakat yang sangat tinggi terhadap Program Indonesia Pintar, membuat Paranto berharap agar PIP dilanjutkan supaya semakin banyak memberikan manfaat kepada anak-anak yang membutuhkan. ‘’Saya berharap PIP dapat terus dilanjutkan karena sangat bermanfaat bagi anak-anak yang berasal dari keluarga tidak mampu,’’ pungkasnya.
Penulis: Anang Kusuma
Depok, Selasa 12 Februari 2019
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Siaran Pers Nomor: 044/A5.3/Sipres/II/2019
Sumber :
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan, Paranto, membenarkan hal tersebut, bahwa PIP sangat membantu mencegah siswa putus sekolah dan mengembalikan siswa yang putus sekolah kembali ke sekolah. "PIP Sangat bermanfaat sekali, banyak anak-anak yang tertolong," ujar Paranto saat ditemui di sela-sela Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2019, di Pusdiklat Pegawai Kemendikbud, Bojongsari, Depok, Jawa Barat, Selasa (12/02).
Paranto menceritakan pengalamannya ketika sedang berobat di salah satu dokter di daerahnya. Ketika itu, katanya, Ia melihat anak usia sekolah menjadi tukang parkir di tempat itu. Ketika dia bertanya kepada anak tersebut tentang statusnya, apakah bersekolah atau tidak, anak tersebut menjawab tidak bersekolah, karena tidak adanya biaya.
Dari dialog singkat itu, Paranto langsung mendata anak tersebut dan mengupayakannya agar dapat bersekolah kembali hingga mendapat ijazah paket A, dan nantinya akan berlanjut ke paket B dan C.
Keberadaan PIP yang berhasil menarik peserta didik untuk kembali bersekolah seperti peristiwa di atas, banyak terjadi di Kabupaten OKU. "Ini bukan satu atau dua, bahkan 10 atau 20 siswa yang seperti ini," ungkapnya.
Selain mengobarkan semangat peserta didik, program yang telah berjalan sejak tahun 2014 ini juga membuat kepala sekolah bersemangat mengajak anak-anak untuk sekolah. Di Kecamatan Ulu Ogan, tuturnya, ada kepala sekolah yang tidak hanya mengedukasi orang tua agar menyekolahkan anaknya, namun sampai rela membelikan seragam untuk memancing anak agar mau bersekolah. ‘’Akhirnya anak-anak tersebut dapat terbantu dengan adanya PIP,’’ ungkapnya.
Antusiasme masyarakat yang sangat tinggi terhadap Program Indonesia Pintar, membuat Paranto berharap agar PIP dilanjutkan supaya semakin banyak memberikan manfaat kepada anak-anak yang membutuhkan. ‘’Saya berharap PIP dapat terus dilanjutkan karena sangat bermanfaat bagi anak-anak yang berasal dari keluarga tidak mampu,’’ pungkasnya.
Penulis: Anang Kusuma
Depok, Selasa 12 Februari 2019
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Siaran Pers Nomor: 044/A5.3/Sipres/II/2019
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 688 kali
Editor :
Dilihat 688 kali