Pemerintah Kota Padang Terus Upayakan Penerima KIP Tepat Sasaran 14 Februari 2019 ← Back
Depok, Kemendikbud --- Dinas Pendidikan Kota Padang, Sumatera Barat, secara rutin melakukan verifikasi data pada proses admistrasi pelaksanaan Program Indonesia Pintar (PIP), agar dalam penyalurannya tepat sasaran. Hal tersebut diutarakan Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang, Barlius, disela-sela acara Rembuk Nasioanal Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) tahun 2019, di Pusdiklat Pegawai Kemendikbud, Bojongsari, Depok, Jawa Barat, Selasa (11/2).
‘’Kami secara rutin melakukan verifikasi data pada proses administrasi pelaksanaan Program Indonesia Pintar, sehingga dapat didistribusikan kepada siswa yang lebih berhak menerima. Selain itu, juga secara aktif dan terbuka, tim teknis dinas selalu memperbarui data siswa di laman sekolah seluruh Kota Padang termasuk terkait penerima dana PIP,’’ jelasnya.
Ditambahkannya, Dinas Pendidikan Kota Padang memiliki aplikasi atau laman terkait dengan seluruh sekolah di Kota Padang. ‘’Dari laman tersebut dapat diketahui siswa yang tidak seharusnya menerima PIP tapi menerima menjadi ketahuan, ” ungkap Barlius
Budaya dan tradisi tidak dapat dilepaskan dari keseharian bangsa Indonesia yang majemuk. Salah satu daerah yang sampai saat ini masih kuat memegang budaya dan tradisinya adalah masyarakat Sumatera Barat. Masyarakat Kota Padang, menurut Barlius, dikenal kuat memegang budaya dan tradisi bahwa jika masih mampu, maka pantang menerima bantuan dari orang lain.
‘’Jika seorang siswa yang pada awalnya masuk sebagai penerima bantuan dana Program Indonesia Pintar (PIP), dan mengalami perubahan status ekonomi menjadi mampu maka akan pantang melanjutkan penerimaan dana PIP,’’ ungkapnya.
Pemanfaatan dana PIP di Kota Padang, sampai akhir tahun 2018 untuk jenjang SD sebesar 96,78 persen dengan penerima manfaat sebanyak 28.165 siswa dan total dana yang dicairkan sebesar Rp 11.578.950.000. Pada jenjang SMP, dana PIP terserap sebesar 98 persen dengan jumlah dana yang sudah dicairkan sebanyak Rp 7.385.250.000 dengan 9.081 siswa penerima manfaat.
Dengan adanya Program Indonesia Pintar (PIP), saat ini angka putus sekolah di Kota Padang sangat rendah yaitu 0.29 persen dan berdampak pada semakin turunnya angka buta aksara. ‘’Program Indonesia Pintar memberikan dampak angka putus sekolah di Kota Padang semakin rendah,” pungkasnya.
Depok, Selasa 12 Februari 2019
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Siaran Pers Nomor: 041/A5.3/Sipres/II/2019
Sumber :
‘’Kami secara rutin melakukan verifikasi data pada proses administrasi pelaksanaan Program Indonesia Pintar, sehingga dapat didistribusikan kepada siswa yang lebih berhak menerima. Selain itu, juga secara aktif dan terbuka, tim teknis dinas selalu memperbarui data siswa di laman sekolah seluruh Kota Padang termasuk terkait penerima dana PIP,’’ jelasnya.
Ditambahkannya, Dinas Pendidikan Kota Padang memiliki aplikasi atau laman terkait dengan seluruh sekolah di Kota Padang. ‘’Dari laman tersebut dapat diketahui siswa yang tidak seharusnya menerima PIP tapi menerima menjadi ketahuan, ” ungkap Barlius
Budaya dan tradisi tidak dapat dilepaskan dari keseharian bangsa Indonesia yang majemuk. Salah satu daerah yang sampai saat ini masih kuat memegang budaya dan tradisinya adalah masyarakat Sumatera Barat. Masyarakat Kota Padang, menurut Barlius, dikenal kuat memegang budaya dan tradisi bahwa jika masih mampu, maka pantang menerima bantuan dari orang lain.
‘’Jika seorang siswa yang pada awalnya masuk sebagai penerima bantuan dana Program Indonesia Pintar (PIP), dan mengalami perubahan status ekonomi menjadi mampu maka akan pantang melanjutkan penerimaan dana PIP,’’ ungkapnya.
Pemanfaatan dana PIP di Kota Padang, sampai akhir tahun 2018 untuk jenjang SD sebesar 96,78 persen dengan penerima manfaat sebanyak 28.165 siswa dan total dana yang dicairkan sebesar Rp 11.578.950.000. Pada jenjang SMP, dana PIP terserap sebesar 98 persen dengan jumlah dana yang sudah dicairkan sebanyak Rp 7.385.250.000 dengan 9.081 siswa penerima manfaat.
Dengan adanya Program Indonesia Pintar (PIP), saat ini angka putus sekolah di Kota Padang sangat rendah yaitu 0.29 persen dan berdampak pada semakin turunnya angka buta aksara. ‘’Program Indonesia Pintar memberikan dampak angka putus sekolah di Kota Padang semakin rendah,” pungkasnya.
Depok, Selasa 12 Februari 2019
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Siaran Pers Nomor: 041/A5.3/Sipres/II/2019
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1131 kali
Editor :
Dilihat 1131 kali