Wujud Nyata Revitalisasi SMK dan Pemajuan Kebudayaan, Mendikbud Resmikan Laboratorium Seni Budaya 05 Februari 2019 ← Back
Malang, Kemendikbud --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy meresmikan laboratorium seni budaya di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah 5 Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Ia berharap bantuan laboratorium seni budaya yang diberikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dapat meningkatkan kreativitas siswa dan mendorong hadirnya karya-karya baru.
"Digunakan sebaik-baiknya, seoptimal mungkin. Saya lebih suka bantuan pemerintah rusak karena sering dipakai, daripada rusak tetapi tidak pernah dipakai. Tapi, yang paling bagus ya dipakai dan tidak rusak, karena dirawat dengan baik," pesan Mendikbud Muhadjir Effendy di SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen, Senin (4/2/2019).
Tak lupa Mendikbud berpesan agar keberadaan laboratorium ini juga dapat memberikan dampak lebih luas pada lingkungan sekitarnya. "Jangan hanya digunakan oleh sekolah yang mendapatkan bantuan saja. Tetapi juga dimanfaatkan oleh sekolah-sekolah lain di sekitar sini. Bikin kolaborasi pentas seni antarsekolah. Pokoknya dioptimalkan," pesannya.
Bantuan laboratorium seni budaya ini menjadi wujud konkret komitmen Kemendikbud dalam melakukan revitalisasi SMK sekaligus upaya pemajuan kebudayaan. Direktur Kesenian, Restu Gunawan mengungkapkan, total bantuan yang dikucurkan pemerintah melalui Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal Kebudayaan senilai 750 juta rupiah.
Bangunan yang menyerupai gedung pertunjukan ini dilengkapi fasilitas audio visual dengan kapasitas 80 sampai 100 orang. Dibangun sejak tahun 2018, spesifikasi bangunan beserta peralatannya telah sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan Kemendikbud.
Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen, Arif Joko Suryadi, menyampaikan bahwa gedung bantuan dari Kemendikbud ini akan diberi nama Kasman Singodimedjo, seorang tokoh Muhammadiyah yang baru saja mendapatkan gelar pahlawan nasional.
Bantuan dari Kemendikbud akan dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk pengembangan bakat dan minat siswa. Tidak hanya siswa SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen saja, tetapi juga untuk sekolah-sekolah di sekitar. "Semoga ini dapat menjadikan sekolah kita semakin berprestasi dan mampu berkompetisi di era industri 4.0," ujar Kepsek Arif.
Lulusan SMK Lengkapi Pembangunan Infrastruktur
Dalam kesempatan yang sama, Mendikbud mengapresiasi partisipasi masyarakat dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Disebutkannya, saat ini sebagian besar SMK di Indonesia didirikan dan dikelola oleh masyarakat melalui yayasan pendidikan (swasta).
Apresiasi terhadap upaya masyarakat membangun pendidikan nasional diberikan oleh pemerintah melalui bantuan, tidak hanya kepada sekolah negeri, tetapi juga swasta. "Kalau lulusan sekolah bagus, yang memanen hasilnya adalah negara dan masyarakat. Tetapi, kalau tidak bagus, yang rugi negara dan masyarakat," ujar Mendikbud.
Dalam rangka menyambut bonus demografi, Mendikbud meminta agar SMK dapat menyiapkan lulusan yang kompeten dan memiliki kualifikasi yang dibutuhkan oleh industri. "Mulai tahun ini akan diberlakukan, untuk SMK, digeser dari supply based menjadi demand based. SMK dalam menetapkan kurikulumnya harus bersama-sama dengan mitra dunia industri dan dunia usaha," jelasnya.
Saat ini pemerintah mengubah fokus pembangunan dari yang sebelumnya bersifat fisik menjadi pembangunan sumber daya manusia (SDM). Pembangunan infrastruktur yang terus dilakukan pemerintah menjadi prasyarat agar Indonesia menjadi negara maju. Tetapi sejatinya, menurut Muhadjir, pembangunan manusia menjadi yang utama. Dan SMK, disebutnya memiliki peran strategis untuk memperkuat dan melengkapi pembangunan infrastruktur yang telah dilakukan.
"Kita harus menyiapkan lulusan-lulusan SMK yang betul-betul kompeten dan memiliki kualifikasi yang bagus. Salah satunya untuk mengisi pos pos pekerjaan akibat dari semakin berkembangnya pembangunan infrastruktur," kata Mendikbud. (*)
Malang, 4 Februari 2019
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: fb.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
#ProgramKerja
#KerjaBerdampak
Sumber : Siaran Pers BKLM, Nomor: 021/A5.3/Sipres/I/2019
"Digunakan sebaik-baiknya, seoptimal mungkin. Saya lebih suka bantuan pemerintah rusak karena sering dipakai, daripada rusak tetapi tidak pernah dipakai. Tapi, yang paling bagus ya dipakai dan tidak rusak, karena dirawat dengan baik," pesan Mendikbud Muhadjir Effendy di SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen, Senin (4/2/2019).
Tak lupa Mendikbud berpesan agar keberadaan laboratorium ini juga dapat memberikan dampak lebih luas pada lingkungan sekitarnya. "Jangan hanya digunakan oleh sekolah yang mendapatkan bantuan saja. Tetapi juga dimanfaatkan oleh sekolah-sekolah lain di sekitar sini. Bikin kolaborasi pentas seni antarsekolah. Pokoknya dioptimalkan," pesannya.
Bantuan laboratorium seni budaya ini menjadi wujud konkret komitmen Kemendikbud dalam melakukan revitalisasi SMK sekaligus upaya pemajuan kebudayaan. Direktur Kesenian, Restu Gunawan mengungkapkan, total bantuan yang dikucurkan pemerintah melalui Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal Kebudayaan senilai 750 juta rupiah.
Bangunan yang menyerupai gedung pertunjukan ini dilengkapi fasilitas audio visual dengan kapasitas 80 sampai 100 orang. Dibangun sejak tahun 2018, spesifikasi bangunan beserta peralatannya telah sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan Kemendikbud.
Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen, Arif Joko Suryadi, menyampaikan bahwa gedung bantuan dari Kemendikbud ini akan diberi nama Kasman Singodimedjo, seorang tokoh Muhammadiyah yang baru saja mendapatkan gelar pahlawan nasional.
Bantuan dari Kemendikbud akan dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk pengembangan bakat dan minat siswa. Tidak hanya siswa SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen saja, tetapi juga untuk sekolah-sekolah di sekitar. "Semoga ini dapat menjadikan sekolah kita semakin berprestasi dan mampu berkompetisi di era industri 4.0," ujar Kepsek Arif.
Lulusan SMK Lengkapi Pembangunan Infrastruktur
Dalam kesempatan yang sama, Mendikbud mengapresiasi partisipasi masyarakat dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Disebutkannya, saat ini sebagian besar SMK di Indonesia didirikan dan dikelola oleh masyarakat melalui yayasan pendidikan (swasta).
Apresiasi terhadap upaya masyarakat membangun pendidikan nasional diberikan oleh pemerintah melalui bantuan, tidak hanya kepada sekolah negeri, tetapi juga swasta. "Kalau lulusan sekolah bagus, yang memanen hasilnya adalah negara dan masyarakat. Tetapi, kalau tidak bagus, yang rugi negara dan masyarakat," ujar Mendikbud.
Dalam rangka menyambut bonus demografi, Mendikbud meminta agar SMK dapat menyiapkan lulusan yang kompeten dan memiliki kualifikasi yang dibutuhkan oleh industri. "Mulai tahun ini akan diberlakukan, untuk SMK, digeser dari supply based menjadi demand based. SMK dalam menetapkan kurikulumnya harus bersama-sama dengan mitra dunia industri dan dunia usaha," jelasnya.
Saat ini pemerintah mengubah fokus pembangunan dari yang sebelumnya bersifat fisik menjadi pembangunan sumber daya manusia (SDM). Pembangunan infrastruktur yang terus dilakukan pemerintah menjadi prasyarat agar Indonesia menjadi negara maju. Tetapi sejatinya, menurut Muhadjir, pembangunan manusia menjadi yang utama. Dan SMK, disebutnya memiliki peran strategis untuk memperkuat dan melengkapi pembangunan infrastruktur yang telah dilakukan.
"Kita harus menyiapkan lulusan-lulusan SMK yang betul-betul kompeten dan memiliki kualifikasi yang bagus. Salah satunya untuk mengisi pos pos pekerjaan akibat dari semakin berkembangnya pembangunan infrastruktur," kata Mendikbud. (*)
Malang, 4 Februari 2019
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: fb.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
#ProgramKerja
#KerjaBerdampak
Sumber : Siaran Pers BKLM, Nomor: 021/A5.3/Sipres/I/2019
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1003 kali
Editor :
Dilihat 1003 kali