Kunjungan Kerja Madiun, Mendikbud: Nasionalisme Harus Tetap Ditanamkan Kepada Siswa 11 Maret 2019 ← Back
Sragen, Kemendikbud— Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy bertolak ke Kota Madiun untuk meninjau sekolah dan peserta didik terdampak banjir bandang, Senin (11.3.2019). Mengawali kunjungan, Menteri Muhadjir menyempatkan untuk singgah ke Sekolah Menengah Atas (SMA) Trensains Muhammadiyah Sragen.
Saat beraudiensi dengan para guru, Menteri Muhadjir tekankan untuk tetap menanamkan nilai-nilai nasionalisme selama kegiatan belajar mengajar. “Nasionalisme harus ditanamkan kepada anak-anak,” ujarnya di SMA Trensains Muhammadiyah Sragen, Jawa Timur, Senin (11/3/2019).
Saat bersamaan, Muhammad Fahrur Roni, kepala sekolah SMA Trensains Muhammadiyah menjelaskan penanaman nilai nasionalisme secara berkesinambungan dilakukan bagi siswa. “Kami itu tetap mempertahankan upacara yang rutin dilakukan, ada kegiatan kepanduan, materi kewarganegaraan juga diajarkan di kelas juga,” jelas Kepsek Fahrur. Kegiatan itu, lanjut Fahrur, diberikan sebagai upaya menangkal radikalisme di kalangan siswa.
Tidak hanya itu, Kepsek Fahrur menekankan bahwa ajaran nasionalisme pun memang diberikan dengan memegang nilai tradisi pesantren Hisbil Waton. “Kami tekankan pengetahuan Muhammadiyah sebagai kultur dan tradisi untuk nasionalisme yang dimiliki, bentuknya ekstrakurikuler kepanduan bagi siswa, komando satgas siswa dengan nilai-nilai Muhammadiyah,” ujarnya.
Mengakhiri audiensi, Menteri Muhadjir himbau agar sekolah tetap pertahankan nilai-nilai kultur Muhammadiyah sebagai basis ajaran sekolah.”Tetap pertahankan kultur. Jadi, identitas tetap pesantren walau bisa sains tetap bisa baca kitab,” tutupnya.
Sekolah Menengah Atas (SMA) Trensains Muhammadiyah Sragen merupakan sekolah berbasis agama. Persentase kegiatan belajar mengajar sebanyak 40 persen untuk kegiatan keagamaan Islam. Adapun sebanyak 12 rombongan belajar yang dimiliki sekolah di wilayah Jawa Tengah ini.
Sragen, 11 Maret 2019
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
www.kemdikbud.go.id
Sumber : Nomor: 081/Sipres/A5.3/HM/III/2019
Saat beraudiensi dengan para guru, Menteri Muhadjir tekankan untuk tetap menanamkan nilai-nilai nasionalisme selama kegiatan belajar mengajar. “Nasionalisme harus ditanamkan kepada anak-anak,” ujarnya di SMA Trensains Muhammadiyah Sragen, Jawa Timur, Senin (11/3/2019).
Saat bersamaan, Muhammad Fahrur Roni, kepala sekolah SMA Trensains Muhammadiyah menjelaskan penanaman nilai nasionalisme secara berkesinambungan dilakukan bagi siswa. “Kami itu tetap mempertahankan upacara yang rutin dilakukan, ada kegiatan kepanduan, materi kewarganegaraan juga diajarkan di kelas juga,” jelas Kepsek Fahrur. Kegiatan itu, lanjut Fahrur, diberikan sebagai upaya menangkal radikalisme di kalangan siswa.
Tidak hanya itu, Kepsek Fahrur menekankan bahwa ajaran nasionalisme pun memang diberikan dengan memegang nilai tradisi pesantren Hisbil Waton. “Kami tekankan pengetahuan Muhammadiyah sebagai kultur dan tradisi untuk nasionalisme yang dimiliki, bentuknya ekstrakurikuler kepanduan bagi siswa, komando satgas siswa dengan nilai-nilai Muhammadiyah,” ujarnya.
Mengakhiri audiensi, Menteri Muhadjir himbau agar sekolah tetap pertahankan nilai-nilai kultur Muhammadiyah sebagai basis ajaran sekolah.”Tetap pertahankan kultur. Jadi, identitas tetap pesantren walau bisa sains tetap bisa baca kitab,” tutupnya.
Sekolah Menengah Atas (SMA) Trensains Muhammadiyah Sragen merupakan sekolah berbasis agama. Persentase kegiatan belajar mengajar sebanyak 40 persen untuk kegiatan keagamaan Islam. Adapun sebanyak 12 rombongan belajar yang dimiliki sekolah di wilayah Jawa Tengah ini.
Sragen, 11 Maret 2019
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
www.kemdikbud.go.id
Sumber : Nomor: 081/Sipres/A5.3/HM/III/2019
Penulis : Pengelola Siaran Pers
Editor :
Dilihat 377 kali
Editor :
Dilihat 377 kali