Mendikbud: Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan sebagai Pertanggungjawaban Kemendikbud kepada Masyarakat 23 Maret 2019 ← Back
Bandung, Kemendikbud --- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kembali menggelar acara Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan di Kota Bandung. Kegiatan ini berlangsung di Sport Center Arcamanik, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Sabtu (23/3/2019).
Walikota Bandung, Oded Muhammad Danial, membuka acara ini dengan seuntai pantun yang dipersembahkan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy.
“Pergi berkemah ke Cianting, masih di wilayah Jawa Barat; Pendidikan sangatlah penting, bekal di dunia dan di akhirat; Naik sepeda ke Astana Anyar, menyusuri jalan Kawaluyaan; Kota Bandung menggelar gebyar, acara pendidikan dan kebudayaan,” tutur Oded.
Dikatakan Oded, dirinya merasa sangat senang dan berterima kasih karena Kemendikbud memilih Kota Bandung sebagai salah satu tempat penyelenggaraan acara Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan. “Kami pemerintah Kota Bandung menyampaikan ucapan selamat datang di Kota Bandung. Dan ucapan terima kasih bahwa Kota Bandung pada hari ini terpilih menjadi tempat penyelenggaraan Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2019. Tentu kami berharap, mudah-mudahan acara yang diselenggarakan di Kota Bandung ini menjadi spirit buat kita untuk memajukan Kota Bandung dari segi pendidikan dan menjadi Bandung yang lebih juara lagi. Saya berharap acara hari ini menjadi penyemangat kita semua para penyelenggara pendidikan di Kota Bandung.” ujar Oded.
Usai acara, Mendikbud mengungkapkan kegembiraannya melihat antusiasme masyarakat Kota Bandung, khususnya siswa yang hadir dalam acara ini. “Sukses besar ini di Bandung karena kegiatannya sangat bervariasi. Ada pencapaian rekor untuk literasi, kemudian juga ada pergelaran budaya yang sangat menonjol. Budaya Sunda harus dilestarikan di Jawa Barat,” ujar Mendikbud.
Disampaikan Mendikbud, penyelenggaraan kegiatan Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan ini merupakan bentuk pertanggungjawaban atas apa yang telah dilakukan Kemendikbud selama ini. “Acara ini merupakan rangkaian dari kegiatan Kemendikbud untuk menandai akhir periode pemerintahan Kabinet Kerja untuk mempertanggungjawabkan semua kinerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan selama 4 tahun lebih, terutama kepada publik dan masyarakat umum agar bisa diketahui apa saja yang telah dilakukan. Tentu saja tidak bisa detail, tapi paling tidak secara garis besar, masyarakat akan tahu apa saja yang telah dilakukan Kemendikbud di sektor pendidikan dan kebudayaan,” jelas Mendikbud.
Dalam acara ini, dikatakan Mendikbud, ditayangkan beberapa video yang menunjukkan pencapaian Kemendikbud agar diketahui masyarakat. “Paling tidak, ada empat bidang yang ditampilkan dalam video yaitu PAUD, SMK, revitalisasi sarana prasarana, dan standarisasi nasional yang tercermin dalam ujian nasional. Masih banyak yang memang belum terselesaikan, misalnya revitalisasi SMK yang baru berjalan 2 tahun. Dengan Inpres Nomor 9 Tahun 2016, kita baru mulai revitalisasi 2 tahun dan baru kira-kira belum sampai sepertiga SMK yang sudah kita revitalisasi,” ucap Mendikbud.
Mengenai Program Indonesia Pintar (PIP), dijelaskan Mendikbud, penyaluran KIP selama ini berjalan lancar dan diterima langsung oleh siswa. “KIP otomatis sudah, kan pakai kartu non tunai sehingga uang tersebut otomatis di rekeningnya anak-anak. Tahap pertama ini sekitar Rp4 triliun, sedangkan nanti menjelang tahun ajaran baru itu terutama untuk siswa yang baru masuk sekolah dan anak yang alih jenjang, bisa dipakai untuk persiapan belajar. Nanti sisanya dari Rp10 triliun itu setiap bulan Juni ketika anak-anak akan masuk sekolah, terutama anak yang baru masuk sekolah dan anak yang alih jenjang,” jelas Mendikbud.
Sesuai data, pada tahun 2019, Kemendikbud telah menggelontorkan dana pendidikan untuk Kota Bandung sebesar Rp587.485.883.000. Dana ini terdiri dari Rp67.135.275.000 untuk PIP dengan jumlah sasaran 120.279 siswa jenjang SD, SMP, SMA dan SMK; Rp494.571.200.000 untuk dana BOS reguler dengan jumlah sasaran 471.931 siswa jenjang SD, SMP, SMA, SMK dan SLB; serta Rp25.779.408.000 DAK fisik untuk jenjang SD dan SMP. Selain itu, DAK non fisik sebesar Rp339.811.249.000 untuk kesejahteraan guru, terdiri dari tunjangan profesi guru (TPG) sebesar Rp337.726.249.000 dan tambahan penghasilan (tamsil) sebesar Rp2.085.000.000.
Dalam Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan kali ini, sebanyak 16.153 siswa SD se-Kota Bandung memecahkan rekor Original Rekor Indonesia (ORI) dalam menulis dan membaca puisi. Ini merupakan rekor peserta terbanyak dalam acara Gerakan Edukasi Nasional 2019.
Turut hadir dalam acara Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan di Kota Bandung ini Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dewi Sartika; Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Hikmat Ginanjar; serta para pejabat eselon 1 dan 2 di lingkungan Kemendikbud. (*)
Bandung, 23 Maret 2019
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber : Siaran Pers BKLM, Nomor: 102/Sipres/A5.3/HM/III/2019
Walikota Bandung, Oded Muhammad Danial, membuka acara ini dengan seuntai pantun yang dipersembahkan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy.
“Pergi berkemah ke Cianting, masih di wilayah Jawa Barat; Pendidikan sangatlah penting, bekal di dunia dan di akhirat; Naik sepeda ke Astana Anyar, menyusuri jalan Kawaluyaan; Kota Bandung menggelar gebyar, acara pendidikan dan kebudayaan,” tutur Oded.
Dikatakan Oded, dirinya merasa sangat senang dan berterima kasih karena Kemendikbud memilih Kota Bandung sebagai salah satu tempat penyelenggaraan acara Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan. “Kami pemerintah Kota Bandung menyampaikan ucapan selamat datang di Kota Bandung. Dan ucapan terima kasih bahwa Kota Bandung pada hari ini terpilih menjadi tempat penyelenggaraan Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2019. Tentu kami berharap, mudah-mudahan acara yang diselenggarakan di Kota Bandung ini menjadi spirit buat kita untuk memajukan Kota Bandung dari segi pendidikan dan menjadi Bandung yang lebih juara lagi. Saya berharap acara hari ini menjadi penyemangat kita semua para penyelenggara pendidikan di Kota Bandung.” ujar Oded.
Usai acara, Mendikbud mengungkapkan kegembiraannya melihat antusiasme masyarakat Kota Bandung, khususnya siswa yang hadir dalam acara ini. “Sukses besar ini di Bandung karena kegiatannya sangat bervariasi. Ada pencapaian rekor untuk literasi, kemudian juga ada pergelaran budaya yang sangat menonjol. Budaya Sunda harus dilestarikan di Jawa Barat,” ujar Mendikbud.
Disampaikan Mendikbud, penyelenggaraan kegiatan Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan ini merupakan bentuk pertanggungjawaban atas apa yang telah dilakukan Kemendikbud selama ini. “Acara ini merupakan rangkaian dari kegiatan Kemendikbud untuk menandai akhir periode pemerintahan Kabinet Kerja untuk mempertanggungjawabkan semua kinerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan selama 4 tahun lebih, terutama kepada publik dan masyarakat umum agar bisa diketahui apa saja yang telah dilakukan. Tentu saja tidak bisa detail, tapi paling tidak secara garis besar, masyarakat akan tahu apa saja yang telah dilakukan Kemendikbud di sektor pendidikan dan kebudayaan,” jelas Mendikbud.
Dalam acara ini, dikatakan Mendikbud, ditayangkan beberapa video yang menunjukkan pencapaian Kemendikbud agar diketahui masyarakat. “Paling tidak, ada empat bidang yang ditampilkan dalam video yaitu PAUD, SMK, revitalisasi sarana prasarana, dan standarisasi nasional yang tercermin dalam ujian nasional. Masih banyak yang memang belum terselesaikan, misalnya revitalisasi SMK yang baru berjalan 2 tahun. Dengan Inpres Nomor 9 Tahun 2016, kita baru mulai revitalisasi 2 tahun dan baru kira-kira belum sampai sepertiga SMK yang sudah kita revitalisasi,” ucap Mendikbud.
Mengenai Program Indonesia Pintar (PIP), dijelaskan Mendikbud, penyaluran KIP selama ini berjalan lancar dan diterima langsung oleh siswa. “KIP otomatis sudah, kan pakai kartu non tunai sehingga uang tersebut otomatis di rekeningnya anak-anak. Tahap pertama ini sekitar Rp4 triliun, sedangkan nanti menjelang tahun ajaran baru itu terutama untuk siswa yang baru masuk sekolah dan anak yang alih jenjang, bisa dipakai untuk persiapan belajar. Nanti sisanya dari Rp10 triliun itu setiap bulan Juni ketika anak-anak akan masuk sekolah, terutama anak yang baru masuk sekolah dan anak yang alih jenjang,” jelas Mendikbud.
Sesuai data, pada tahun 2019, Kemendikbud telah menggelontorkan dana pendidikan untuk Kota Bandung sebesar Rp587.485.883.000. Dana ini terdiri dari Rp67.135.275.000 untuk PIP dengan jumlah sasaran 120.279 siswa jenjang SD, SMP, SMA dan SMK; Rp494.571.200.000 untuk dana BOS reguler dengan jumlah sasaran 471.931 siswa jenjang SD, SMP, SMA, SMK dan SLB; serta Rp25.779.408.000 DAK fisik untuk jenjang SD dan SMP. Selain itu, DAK non fisik sebesar Rp339.811.249.000 untuk kesejahteraan guru, terdiri dari tunjangan profesi guru (TPG) sebesar Rp337.726.249.000 dan tambahan penghasilan (tamsil) sebesar Rp2.085.000.000.
Dalam Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan kali ini, sebanyak 16.153 siswa SD se-Kota Bandung memecahkan rekor Original Rekor Indonesia (ORI) dalam menulis dan membaca puisi. Ini merupakan rekor peserta terbanyak dalam acara Gerakan Edukasi Nasional 2019.
Turut hadir dalam acara Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan di Kota Bandung ini Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dewi Sartika; Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Hikmat Ginanjar; serta para pejabat eselon 1 dan 2 di lingkungan Kemendikbud. (*)
Bandung, 23 Maret 2019
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber : Siaran Pers BKLM, Nomor: 102/Sipres/A5.3/HM/III/2019
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 2271 kali
Editor :
Dilihat 2271 kali