Pekan Hardiknas Sumatera Selatan: Kemendikbud Berkomitmen Terus Tingkatkan Kualitas Lulusan SMK 22 April 2019 ← Back
Lubuk linggau, Kemendikbud--Kesesuaian kualifikasi pendidikan masih menjadi kendala dalam penyerapan tenaga kerja lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Untuk mengatasi hal itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kebudayaan) berkomitmen untuk menyelaraskan kualifikasi lulusan SMK dengan tuntutan dunia kerja. Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Sesjen Kemendikbud), Didik Suhardi, saat membuka Pekan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Provinsi Sumatera Selatan, di Kota Lubuklinggau, Sabtu (20/4/2019).
“Tenaga kerja di Indonesia 50% persen masih diisi oleh lulusan SMP ke bawah, kemudian sekitar 30% diisi lulusan sekolah menengah, sedangkan yang lulusan sarjana masih sekitar 10%. Jadi tenaga kerja kita sebagian besar masih diisi oleh lulusan SMP ke bawah. Ini tidak menguntungkan kalau kita tidak segera meningkatkan tingkat kualifikasi pendidikan angkatan kerja kita,” tuturnya.
Untuk itu, Didik Suhardi mengimbau agar satuan pendidikan SMK dapat menyeleksi jurusan yang sesuai dengan tuntutan dunia usaha. "Minimkan output lulusan dari jurusan yang di dunia usaha sudah jenuh," ujar Didik. Jurusan elektronika otomatif dan perfilman, menurut Didik, merupakan dua jurusan yang sangat prospektif dan dibutuhkan oleh dunia industri.
Di samping itu, Didik mengungkapkan, penyiapan lulusan SMK harus menyesuaikan dengan perubahan dan tuntutan globalisasi. “Persoalan kita sekarang ada di kualitas, tuntutan dan dunia yang semakin mengglobal menuntut pendidikan kita harus selalu ditingkatkan," ungkap Didik. Karena itu, siswa sebagai generasi penerus Indonesia harus ikut serta berkompetisi di era globalisasi. "Kita perlu menyiapkan anak-anak Indonesia untuk bisa berkompetisi dengan sehat, berkualitas tinggi sehingga mereka bisa mengisi pembangunan di Indonesia. Dan pembangunan di Indonesia tidak diisi oleh orang lain tetapi diisi oleh orang Indonesia sendiri," ujarnya.
Dijelaskan Didik Suhardi, secara umum saat ini terdapat peningkatan akses layanan pendidikan. Pada tahun 2019, diungkapkannya, terdapat ketuntasan angka partisipasi kasar (APK) hingga 105%. "Ini menunjukkan tingkat partisipasi pendidikan kita sudah tinggi, dengan angka partisipasi kasar tingkat nasional yang mencapai 105%, di atas 100%," terangnya.
Pelaksanaan Pekan Hardiknas Provinsi Sumatera Selatan, yang berlangsung di Lubuklinggau, diisi berbagai acara dengan melibatkan para pemangku kepentingan pendidikan dan kebudayaan. Acara yang diselenggarakan, diantaranya, pameran, senam bersama, panggung kreasi, dan beragam kompetisi bagi siswa. Selain itu, berbagai hiburan rakyat menjadi daya tarik tersendiri selama penyelenggaraan Pekan Hardiknas yang akan berlangsung sampai dengan hari Selasa (24/4/2019).
Sesjen Didik berharap perhelatan pendidikan ini menjadi momentum pengingat atas ketersediaan layanan pendidikan dan kebudayaan bagi masyarakat. Sehingga nantinya, lanjut Didik, peningkatan layanan pendidikan dan kebudayaan dapat tercapai dan bisa menciptakan peserta didik yang berkualitas dan berkarakter. "“Melalui Pekan Pendidikan dan Kebudayaan ini kita harapkan bisa menyampaikan apa saja yang telah kita kerjakan, apa saja yang akan kita kerjakan, dan apa saja yang sedang kita kerjakan”, tutur Didik. “Kita berharap pendidikan di Indonesia makin tahun harus semakin meningkat, harus semakin berkualitas dan berkarakter," tutupnya. *(mfc/grc)
Lubuk Linggau, 20 April 2019
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Laman: www.kemdikbud.go.id
Sumber : Siaran Pers Nomor: 139/Sipres/A5.3/HM/IV/2019
“Tenaga kerja di Indonesia 50% persen masih diisi oleh lulusan SMP ke bawah, kemudian sekitar 30% diisi lulusan sekolah menengah, sedangkan yang lulusan sarjana masih sekitar 10%. Jadi tenaga kerja kita sebagian besar masih diisi oleh lulusan SMP ke bawah. Ini tidak menguntungkan kalau kita tidak segera meningkatkan tingkat kualifikasi pendidikan angkatan kerja kita,” tuturnya.
Untuk itu, Didik Suhardi mengimbau agar satuan pendidikan SMK dapat menyeleksi jurusan yang sesuai dengan tuntutan dunia usaha. "Minimkan output lulusan dari jurusan yang di dunia usaha sudah jenuh," ujar Didik. Jurusan elektronika otomatif dan perfilman, menurut Didik, merupakan dua jurusan yang sangat prospektif dan dibutuhkan oleh dunia industri.
Di samping itu, Didik mengungkapkan, penyiapan lulusan SMK harus menyesuaikan dengan perubahan dan tuntutan globalisasi. “Persoalan kita sekarang ada di kualitas, tuntutan dan dunia yang semakin mengglobal menuntut pendidikan kita harus selalu ditingkatkan," ungkap Didik. Karena itu, siswa sebagai generasi penerus Indonesia harus ikut serta berkompetisi di era globalisasi. "Kita perlu menyiapkan anak-anak Indonesia untuk bisa berkompetisi dengan sehat, berkualitas tinggi sehingga mereka bisa mengisi pembangunan di Indonesia. Dan pembangunan di Indonesia tidak diisi oleh orang lain tetapi diisi oleh orang Indonesia sendiri," ujarnya.
Dijelaskan Didik Suhardi, secara umum saat ini terdapat peningkatan akses layanan pendidikan. Pada tahun 2019, diungkapkannya, terdapat ketuntasan angka partisipasi kasar (APK) hingga 105%. "Ini menunjukkan tingkat partisipasi pendidikan kita sudah tinggi, dengan angka partisipasi kasar tingkat nasional yang mencapai 105%, di atas 100%," terangnya.
Pelaksanaan Pekan Hardiknas Provinsi Sumatera Selatan, yang berlangsung di Lubuklinggau, diisi berbagai acara dengan melibatkan para pemangku kepentingan pendidikan dan kebudayaan. Acara yang diselenggarakan, diantaranya, pameran, senam bersama, panggung kreasi, dan beragam kompetisi bagi siswa. Selain itu, berbagai hiburan rakyat menjadi daya tarik tersendiri selama penyelenggaraan Pekan Hardiknas yang akan berlangsung sampai dengan hari Selasa (24/4/2019).
Sesjen Didik berharap perhelatan pendidikan ini menjadi momentum pengingat atas ketersediaan layanan pendidikan dan kebudayaan bagi masyarakat. Sehingga nantinya, lanjut Didik, peningkatan layanan pendidikan dan kebudayaan dapat tercapai dan bisa menciptakan peserta didik yang berkualitas dan berkarakter. "“Melalui Pekan Pendidikan dan Kebudayaan ini kita harapkan bisa menyampaikan apa saja yang telah kita kerjakan, apa saja yang akan kita kerjakan, dan apa saja yang sedang kita kerjakan”, tutur Didik. “Kita berharap pendidikan di Indonesia makin tahun harus semakin meningkat, harus semakin berkualitas dan berkarakter," tutupnya. *(mfc/grc)
Lubuk Linggau, 20 April 2019
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Laman: www.kemdikbud.go.id
Sumber : Siaran Pers Nomor: 139/Sipres/A5.3/HM/IV/2019
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1141 kali
Editor :
Dilihat 1141 kali