Ujian Nasional Jenjang SMA di Sulawesi Selatan 100 Persen UNBK 01 April 2019 ← Back
Makassar, Kemendikbud —- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, melakukan pemantauan penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) jenjang pendidikan SMA di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. “Alhamdulillah pelaksanaan UNBK jenjang SMA di Provinsi Sulawesi Selatan sudah 100 persen, dan pelaksanaan hari pertama berjalan dengan lancar.”
Demikian disampaikan Mendikbud pada pemantauan hari pertama penyelenggaraan UN jenjang SMA, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (01/04/2019). “Untuk pelaksanaan UNBK di Kota Makassar sendiri pada jenjang SMA sudah 100 persen dilaksanakan,” tambahnya.
Mengawali pemantauan penyelenggaraan UN di Makassar, Mendikbud menyambangi SMA Negeri 21 Makassar. Pada kunjungan di SMA ini, Mendikbud memantau pelaksanaan UNBK dari luar kelas. Menurut Mendikbud, pelaksanaan UNBK di sekolah tersebut sudah sesuai dengan prosedur dan berjalan lancar.
Selanjutnya, Mendikbud yang didampingi Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Hamid Muhammad; Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Irman Yasin Limpo; Direktur Pembinaan SMA, Purwadi Sutanto; Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Kapuspendik), Mochammad Abduh, dan; Staf Khusus Mendikbud Bidang Komunikasi Publik, Soeparto, melakukan telekonferensi dengan beberapa kepala SMA di kabupaten/kota di Sulawesi Selatan dari kantor Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, yakni SMA Negeri 6 Selayar, SMA Negeri 1 Barru, SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 3 Wajo, SMA Negeri 4 Bantaeng, SMA Negeri 1 Tanah Toraja, SMA Negeri 9 Takalar, SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 3 Bulukumba, SMA Negeri 1 Bone, dan SMA Negeri 1 Pare-pare.
Dari ke-11 sekolah yang dihubungi melalui telekonferensi tersebut, semuanya melaporkan bahwa pelaksanaan UNBK di sekolah mereka berjalan dengan lancar. Misalnya SMA Negeri 6 Selayar yang melaporkan dengan jumlah peserta ujian sebanyak 112 siswa, dibagi dalam tiga sesi, pelaksanaannya berjalan dengan lancar. Walaupun listrik belum masuk ke sekolah tersebut, tapi pihak sekolah dan dinas pendidikan setempat mengatasinya dengan menggunakan genset.
Selanjutnya, SMA Negeri 1 Wajo melaporkan terdapat 290 peserta UNBK. Sementara sekolah tersebut hanya memiliki sebanyak 60 komputer. Untuk memenuhi kebutuhan komputer sesuai dengan jumlah peserta UN, pihak sekolah melakukan kerja sama dengan SMP Negeri 2 Wajo, sehingga mendapatkan tambahan 30 komputer untuk melaksanakan UNBK.
Sementara itu, SMA Negeri 3 Bulukumba melaporkan jumlah peserta UNBK di sekolah tersebut sebanyak 248 orang, dengan jumlah komputer sebanyak 27 unit server 3 unit. Untuk memenuhi kebutuhan komputer sesuai dengan jumlah siswa, pihak sekolah melakukan koordinasi dengan guru dan siswa untuk meminjam komputer jinjing atau laptop sehingga jumlah komputer yang tersedia menjadi 35 unit, sehingga pelaksanaan UNBK di sekolah tersebut berjalan dengan lancar.
Usai melakukan telekonferensi, Mendikbud menyampaikan apresiasi kepada semua kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan, serta dinas pendidikan yang telah bekerja keras menyukseskan pelaksanaan UNBK. “Saya lihat secara keseluruhan penyelenggaraan UNBK berjalan dengan lancar, ada semangat gotong royong dalam memenuhi kebutuhan komputer di masing-masing sekolah. Semoga penyelenggaraan UNBK di Provinsi Sulawesi Selatan dapat menjadi contoh bagi daerah-daerah lain,” ujar Mendikbud
“Saya apresiasi kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan karena sudah berhasil membimbing sehingga penyelenggaraan UNBK dapat dilakukan 100 persen, walaupun ada yang masih menggunakan resource sharing, tetapi hal tersebut baik, saling membantu,” tutur Mendikbud.
Mendikbud berpesan, usai pelaksanaan UN, agar para guru dan kepala sekolah mengajak para siswa untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang positif. “Jangan sampai para siswa usai UN melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat. Dampingi anak-anak kita, berikan arahan kepada mereka jika mau melanjutkan kejenjang berikutnya atau langsung bekerja. Arahkan anak-anak kita ke gerbang kesuksesan,” pesan Mendikbud.
Hal serupa disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Irman Yasin Limpo, bahwa penyelenggaraan UNBK hari pertama di provinsi tersebut berjalan lancar. “Kami sudah kali ketiga melaksanakan UNBK. Hari pertama ini, berdasarkan laporan yang disampaikan saat telekonferensi dan laporan dari posko, UN berjalan lancar. Kalau ada kendala bisa cepat kami atasi langsung dari monitoring Posko UN,” terangnya.
Selanjutnya, Mendikbud didampingi Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, mengunjungi SMA Negeri 1 Makassar. Penyelenggaraan UNBK hari pertama yang diikuti 399 peserta di sekolah tersebut telah selesai dilaksanakan. Namun demikian, Mendikbud berkesempatan berdialog dengan beberapa siswa.
Mendikbud memasuki salah satu kelas yang telah selesai melaksanakan UNBK dan menyapa para siswa. Dalam kesempatan berinteraksi dengan para siswa, Mendikbud sempat melakukan hal unik dengan memijat punggung siswa bernama Farhan Abadi. “Dik Farhan pasti capek ya. Sini saya pijat punggungnya supaya rileks,” canda Mendikbud kepada siswa tersebut. “Gimana ujiannya, susah tidak? Setelah lulus SMA nanti mau menjadi apa?” tanya Mendikbud kepada anak tersebut.
Mendapat sapaan dan pertanyaan dari Mendikbud, Farhan tersipu-sipu. “Ujiannya baik-baik saja Pak. Setelah lulus nanti saya mau jadi pengusaha,” ucapnya sambil tersenyum.
Ditempat yang sama, siswa lainnya, Alvira Eka, menyampaikan pelaksanaan ujian nasional hari pertama dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia tidak terlalu sulit. Begitu juga yang disampaikan, Muhammad Giffary Dwi Bima, menyampaikan, ujian yang ia kerjakan tidak ada kendala atau kesulitan dalam mengerjakannya.“Soalnya ada pertanyaan cerita atau paragraf yang harus dibaca dengan teliti, tetapi itu sih bukan kendala, dan semua baik-baik saja,” jelas Giffary.
Diakhir kunjungannya di Provinsi Sulawesi Selatan, Mendikbud mengimbau kepada seluruh pihak, baik dunia kerja ataupun perguruan tinggi dapat menggunakan hasil UN sebagai pertimbangan dalam penerimaan karyawan atau mahasiswa.
“UN sekarang telah beberapa kali kita laksanakan berjalan dengan smooth atau lembut, tidak ada gejolak. Tingkat kepercayaan sudah tidak diragukan lagi. Integritas UN 100 persen dan bisa menjadi pertimbangan diterima baik dunia kerja atau yang akan melaksanakan studi lanjut,” terang Mendikbud.
Penyelenggaraan UN di Provinsi Sulawesi Selatan diikuti 308.433 peserta dari jenjang pendidikan SMK/SMA dan SMP sederajat, dan dilaksanakan di 4.176 satuan pendidikan. Provinsi Sulawesi Selatan telah berhasil menyelenggarakan UNBK 100 persen pada jenjang pendidikan SMK, SMA/MA, dan Paket C dan B.
Pelaksanaan UN SMA Secara Nasional
Pelaksanaan UN secara nasional diikuti 2 juta siswa di 21.700 satuan pendidikan. Terdapat 22 provinsi yang telah melaksanakan UNBK 100 persen.
Provinsi tersebut adalah Aceh, Bali, Bangka Belitung, Banten, Bengkulu, D.I. Yogyakarta, DKI Jakarta, Gorontalo, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Lampung, Nusa Tenggara Barat. Selanjutnya, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Barat.
Adapun mata pelajaran yang diujikan adalah Bahasa Indonesia dilaksanakan pada tanggal 1 April 2019, Matematika pada tanggal 2 April 2019, Bahasa Inggris pada tanggal 4 April 2019, dan satu mata pelajaran sesuai jurusan pada tanggal 8 April 2019. *
Makassar, 1 April 2019
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Laman: www.kemdikbud.go.id
Sumber : Siaran Pers Nomor: 118/Sipres/A5.3/HM/IV/2019
Demikian disampaikan Mendikbud pada pemantauan hari pertama penyelenggaraan UN jenjang SMA, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (01/04/2019). “Untuk pelaksanaan UNBK di Kota Makassar sendiri pada jenjang SMA sudah 100 persen dilaksanakan,” tambahnya.
Mengawali pemantauan penyelenggaraan UN di Makassar, Mendikbud menyambangi SMA Negeri 21 Makassar. Pada kunjungan di SMA ini, Mendikbud memantau pelaksanaan UNBK dari luar kelas. Menurut Mendikbud, pelaksanaan UNBK di sekolah tersebut sudah sesuai dengan prosedur dan berjalan lancar.
Selanjutnya, Mendikbud yang didampingi Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Hamid Muhammad; Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Irman Yasin Limpo; Direktur Pembinaan SMA, Purwadi Sutanto; Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Kapuspendik), Mochammad Abduh, dan; Staf Khusus Mendikbud Bidang Komunikasi Publik, Soeparto, melakukan telekonferensi dengan beberapa kepala SMA di kabupaten/kota di Sulawesi Selatan dari kantor Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, yakni SMA Negeri 6 Selayar, SMA Negeri 1 Barru, SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 3 Wajo, SMA Negeri 4 Bantaeng, SMA Negeri 1 Tanah Toraja, SMA Negeri 9 Takalar, SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 3 Bulukumba, SMA Negeri 1 Bone, dan SMA Negeri 1 Pare-pare.
Dari ke-11 sekolah yang dihubungi melalui telekonferensi tersebut, semuanya melaporkan bahwa pelaksanaan UNBK di sekolah mereka berjalan dengan lancar. Misalnya SMA Negeri 6 Selayar yang melaporkan dengan jumlah peserta ujian sebanyak 112 siswa, dibagi dalam tiga sesi, pelaksanaannya berjalan dengan lancar. Walaupun listrik belum masuk ke sekolah tersebut, tapi pihak sekolah dan dinas pendidikan setempat mengatasinya dengan menggunakan genset.
Selanjutnya, SMA Negeri 1 Wajo melaporkan terdapat 290 peserta UNBK. Sementara sekolah tersebut hanya memiliki sebanyak 60 komputer. Untuk memenuhi kebutuhan komputer sesuai dengan jumlah peserta UN, pihak sekolah melakukan kerja sama dengan SMP Negeri 2 Wajo, sehingga mendapatkan tambahan 30 komputer untuk melaksanakan UNBK.
Sementara itu, SMA Negeri 3 Bulukumba melaporkan jumlah peserta UNBK di sekolah tersebut sebanyak 248 orang, dengan jumlah komputer sebanyak 27 unit server 3 unit. Untuk memenuhi kebutuhan komputer sesuai dengan jumlah siswa, pihak sekolah melakukan koordinasi dengan guru dan siswa untuk meminjam komputer jinjing atau laptop sehingga jumlah komputer yang tersedia menjadi 35 unit, sehingga pelaksanaan UNBK di sekolah tersebut berjalan dengan lancar.
Usai melakukan telekonferensi, Mendikbud menyampaikan apresiasi kepada semua kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan, serta dinas pendidikan yang telah bekerja keras menyukseskan pelaksanaan UNBK. “Saya lihat secara keseluruhan penyelenggaraan UNBK berjalan dengan lancar, ada semangat gotong royong dalam memenuhi kebutuhan komputer di masing-masing sekolah. Semoga penyelenggaraan UNBK di Provinsi Sulawesi Selatan dapat menjadi contoh bagi daerah-daerah lain,” ujar Mendikbud
“Saya apresiasi kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan karena sudah berhasil membimbing sehingga penyelenggaraan UNBK dapat dilakukan 100 persen, walaupun ada yang masih menggunakan resource sharing, tetapi hal tersebut baik, saling membantu,” tutur Mendikbud.
Mendikbud berpesan, usai pelaksanaan UN, agar para guru dan kepala sekolah mengajak para siswa untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang positif. “Jangan sampai para siswa usai UN melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat. Dampingi anak-anak kita, berikan arahan kepada mereka jika mau melanjutkan kejenjang berikutnya atau langsung bekerja. Arahkan anak-anak kita ke gerbang kesuksesan,” pesan Mendikbud.
Hal serupa disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Irman Yasin Limpo, bahwa penyelenggaraan UNBK hari pertama di provinsi tersebut berjalan lancar. “Kami sudah kali ketiga melaksanakan UNBK. Hari pertama ini, berdasarkan laporan yang disampaikan saat telekonferensi dan laporan dari posko, UN berjalan lancar. Kalau ada kendala bisa cepat kami atasi langsung dari monitoring Posko UN,” terangnya.
Selanjutnya, Mendikbud didampingi Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, mengunjungi SMA Negeri 1 Makassar. Penyelenggaraan UNBK hari pertama yang diikuti 399 peserta di sekolah tersebut telah selesai dilaksanakan. Namun demikian, Mendikbud berkesempatan berdialog dengan beberapa siswa.
Mendikbud memasuki salah satu kelas yang telah selesai melaksanakan UNBK dan menyapa para siswa. Dalam kesempatan berinteraksi dengan para siswa, Mendikbud sempat melakukan hal unik dengan memijat punggung siswa bernama Farhan Abadi. “Dik Farhan pasti capek ya. Sini saya pijat punggungnya supaya rileks,” canda Mendikbud kepada siswa tersebut. “Gimana ujiannya, susah tidak? Setelah lulus SMA nanti mau menjadi apa?” tanya Mendikbud kepada anak tersebut.
Mendapat sapaan dan pertanyaan dari Mendikbud, Farhan tersipu-sipu. “Ujiannya baik-baik saja Pak. Setelah lulus nanti saya mau jadi pengusaha,” ucapnya sambil tersenyum.
Ditempat yang sama, siswa lainnya, Alvira Eka, menyampaikan pelaksanaan ujian nasional hari pertama dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia tidak terlalu sulit. Begitu juga yang disampaikan, Muhammad Giffary Dwi Bima, menyampaikan, ujian yang ia kerjakan tidak ada kendala atau kesulitan dalam mengerjakannya.“Soalnya ada pertanyaan cerita atau paragraf yang harus dibaca dengan teliti, tetapi itu sih bukan kendala, dan semua baik-baik saja,” jelas Giffary.
Diakhir kunjungannya di Provinsi Sulawesi Selatan, Mendikbud mengimbau kepada seluruh pihak, baik dunia kerja ataupun perguruan tinggi dapat menggunakan hasil UN sebagai pertimbangan dalam penerimaan karyawan atau mahasiswa.
“UN sekarang telah beberapa kali kita laksanakan berjalan dengan smooth atau lembut, tidak ada gejolak. Tingkat kepercayaan sudah tidak diragukan lagi. Integritas UN 100 persen dan bisa menjadi pertimbangan diterima baik dunia kerja atau yang akan melaksanakan studi lanjut,” terang Mendikbud.
Penyelenggaraan UN di Provinsi Sulawesi Selatan diikuti 308.433 peserta dari jenjang pendidikan SMK/SMA dan SMP sederajat, dan dilaksanakan di 4.176 satuan pendidikan. Provinsi Sulawesi Selatan telah berhasil menyelenggarakan UNBK 100 persen pada jenjang pendidikan SMK, SMA/MA, dan Paket C dan B.
Pelaksanaan UN SMA Secara Nasional
Pelaksanaan UN secara nasional diikuti 2 juta siswa di 21.700 satuan pendidikan. Terdapat 22 provinsi yang telah melaksanakan UNBK 100 persen.
Provinsi tersebut adalah Aceh, Bali, Bangka Belitung, Banten, Bengkulu, D.I. Yogyakarta, DKI Jakarta, Gorontalo, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Lampung, Nusa Tenggara Barat. Selanjutnya, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Barat.
Adapun mata pelajaran yang diujikan adalah Bahasa Indonesia dilaksanakan pada tanggal 1 April 2019, Matematika pada tanggal 2 April 2019, Bahasa Inggris pada tanggal 4 April 2019, dan satu mata pelajaran sesuai jurusan pada tanggal 8 April 2019. *
Makassar, 1 April 2019
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Laman: www.kemdikbud.go.id
Sumber : Siaran Pers Nomor: 118/Sipres/A5.3/HM/IV/2019
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1685 kali
Editor :
Dilihat 1685 kali